[51] Extra Part 4 : FIGURAN

60 13 2
                                    

Sesuai dengan rencana awal, Andra mengajak Anna untuk berjalan-jalan keluar. Andra membawa mobilnya menuju daerah yang cukup jauh, katanya disana adalah tempat kesukaan Andra.

"Kita emang mau kemana sih mas?"

"Ada pokoknya, rahasia"

"Jauh banget?"

"Ya lumayan lah, kamu kalau ngantuk bisa tidur dulu kok Ann"

"Oke mas"

Setelahnya Anna hanya menatap ke arah luar jendela sembari menikmati pemandangan, berbeda sekali dengan di Jogja. Oh tidak, ia segera menggelengkan kepalanya. Tidak boleh terlalu membandingkan sesuatu, tapi ia rindu.

Andra yang sesekali menoleh ke arah Anna menyadari jika Anna sedang merindukan tempat rantauannya, memang banyak perbedaan. Andra lantas menyalakan musiknya untuk mengiringi perjalanan mereka supaya tidak terlalu hening.

"Hahaha, Anna lihatlah Refa menangis seperti bayi"

"Berhenti memanggil ku bayi"

"Ann, kamu lelah tidak menghadapi kelakuan dua manusia random itu?"

"Sejujurnya iya Sya tapi aku bahagia"

"Hahahaha, kita ini sahabat tauuuu"

"Susu kotak untuk cantikku"

"Kenapa sih lagi mikirin apa? Berisik banget ya?"

"Cantikku..."

"Menikah denganku ya Ann"

Anna mengusap air mata yang entah dari mana tiba-tiba turun begitu saja, kenangan yang sudah melekat terlalu sakit untuk diingat namun didalam hati ia menjerit jika ia rindu sangat.

Andra yang matanya fokus kedepan tapi ia tahu jika Anna sedang menangis hanya mampu diam, ia tidak akan melarang Anna untuk menangis. Jauh didalam hatinya mungkin ia sangat merindukan mereka dan ia tidak bisa melakukan apa-apa.

Sampai perjalanan selama satu jam lebih mereka sampai pada tempat yang dituju, Andra perlahan membangunkan Anna.

"Na..bangun" ucapnya lembut sembari mengusap kepala Anna.

Anna membuka matanya perlahan lalu menggeliat pelan, "Sudah sampai?"

Andra hanya mengangguk, lalu ia keluar dari mobil sementara Anna mempersiapkan diri dan membersihkan wajahnya agar tidak terlihat kantuk. Andra membawa kursi roda Anna kedekat pintu lalu membukakan pintu, membantu Anna untuk duduk di kursi rodanya.

Andra memasangkan jaketnya untuk menutupi paha Anna karena gadis itu memakai dress, selanjutnya ia mendorong kursi roda itu kedekat sebuah obyek wisata yang ternyata berada di satu perbukitan tinggi. Disana sudah banyak orang yang berdatangan sembari menatap hamparan bumi yang luas nan hijau.

Pada salah satu titik, Andra membawa Anna mendekat ke tempat yang sedikit jauh dari keramaian dan tempatnya cukup dingin dan nyaman. Andra mengunci kursi roda itu, lalu ia pamit ke mobil mengambil beberapa makanan. Yah, anggap saja ini piknik kecil.

Setelah kembali Andra segera menggelar tikar dan meletakkan semua makanan dan camilan di atas tikar, ia membantu Anna untuk duduk dibawah.

"Ngerepotin ya mas?"

"Enggak sama sekali, jangan mikir gitu ya", Anna hanya tersenyum.

Setelahnya mereka menikmati pemandangan didepan mereka, Anna menghela nafas panjangnya. Dada yang tadi terasa sesak kini sedikit berkurang dan lebih lega kala menghirup udara.

"Hirup udara sebanyak mungkin Na agar rasa sesaknya berkurang"

"Seandainya aku gak mengalami kecelakaan itu mungkin aku masih di Jogja mas, Jogja dan kenangannya. Beberapa orang mengatakan jika kita pergi ke Jogja dan punya kenangan di sana maka selamanya kita tidak akan lupa dengan kenangan itu dan itu benar"

FIGURAN - Hanya Pemain Tambahan [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang