[49] Extra Part 2 : FIGURAN

71 9 2
                                    

Keesokan paginya, Anna yang sudah kembali segar keluar dari kamarnya. Ia melihat semua orang berkumpul di ruang tengah, mereka menatap Anna dengan penuh tatapan yang sangat menghangatkan bagi Anna. Baru kali ini ia merasakan sebuah tatapan penuh hangat dari keluarga bahkan bapak pun ikut tersenyum dan meminta Anna untuk mendekat.

Andra yang langsung peka langsung berdiri lalu mendorong kursi roda milik Anna, mendekatkannya kepada bapak dan ia duduk disamping Anna.

"Bagaimana kabar kamu sayang?" ucap wanita yang ia pikir adalah ibu tirinya.

"Sudah lebih baik..." ia nampak menggantung ucapannya karena ia tidak tahu harus memanggil wanita itu bagaimana.

"Pasti kamu banyak yang dipikirin ya?" ucap wanita itu sekali lagi.

"Galih, kamu harus jelasin ke Anna" ucap wanita itu memanggil bapak.

"Apakah tidak terlalu cepat Marisa?"

"Tidak apa, lebih cepat lebih baik daripada kesalahpahaman ini akan berlanjut lebih lama?"

"Bapak, apa yang sebenarnya terjadi? Lalu kesalahpahaman apa?" tanya Anna yang sudah tidak sabar menunggu penjelasan dari semua orang yang tengah berkumpul di ruangan ini.

"Baiklah, bapak akan menceritakan semuanya. Na, wanita yang didepan mu ini bukan istri bapak dan bapak tidak pernah menikah lagi. Bapak tidak tahu apa yang sudah dikatakan ibu mu tapi perceraian kami bukan karena bapak menikah dengan wanita lain atau berselingkuh, justru..."

"Justru apa pak?"

"Ibu mu yang lebih dulu menghianati bapak, ibu lari setelah semua yang terjadi pada bapak. Bapak bangkrut nak, lahan sawit kita terbakar habis. Semua perabot dan aset yang kita punya harus bapak jual untuk membayar gaji para karyawan bapak dan buruh-buruh sawit yang lainnya..."

"Setelah keadaan bapak yang tidak memungkinkan untuk kembali bangkit lagi, ibu mu menyerah dan memilih pergi dengan laki-laki lain. Yang tidak lain adalah rekan bapak sendiri nak, lantas keduanya pergi entah kemana"

Anna hanya diam mematung, apakah selama ini yang dikatakan ibunya adalah sebuah kebohongan? Tega sekali dia.

"Pada akhirnya bapak terkena stroke hingga menyebabkan kedua kaki bapak harus lumpuh" ucap bapak sembari menunduk.

Anna meraih tangan bapak untuk ia genggam, tidak menyangka dengan semua hal yang sudah terjadi dan ia sama sekali tidak tahu. Satu tahun lamanya bapak harus menahan rasa sakit ini sendirian? Bapak yang dulu terlihat sangat tegas, keras dan tidak pernah menunjukkan kelemahannya nyatanya setahun ini ia dibantai habis dengan semua yang ia punya telah direnggut darinya.

"Marisa, dia bukan istri bapak dan Andra bukan kakak tiri kamu. Mereka yang membantu bapak untuk kembali bangkit dan menjalani hidup Na, Marisa adalah teman kecil bapak yang dulu sempat berpisah karena ia harus ikut orang tuanya ke Jakarta dan ia bersama anaknya kembali ke Sumatra dan bertemu bapak dengan kondisi yang jauh dari kata baik"

Bapak mengangkat kepalanya lalu menatap putrinya, "Bapak sekarang cuma punya kamu Na, bapak gak mau kamu jauh atau pergi dari bapak. Tinggal kamu harta tak ternilai yang bapak punya, putri bapak satu-satunya..."

Anna lantas memeluk bapak, ia menepuk punggung bapak berulang kali. Saling menyalurkan kekuatan untuk merengkuh raga yang kini terlihat rapuh, menjadi satu untuk raga yang akan kembali utuh.

"Aku gak akan kemana-mana pak, aku akan disini selalu bersama bapak"

"Maafin bapak untuk semua yang sudah bapak lakukan ya nak, untuk masa kecil kamu yang tidak pernah bahagia karena tuntutan bapak, untuk masa remaja kamu yang tidak pernah merasakan bagaimana kasih sayang seorang ayah dan izinkan bapak menemani kamu menghabiskan masa dewasa kamu nak..."

FIGURAN - Hanya Pemain Tambahan [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang