Jam sudah menunjukkan pukul 6 sore dan kulihat Jelita baru saja mematikan komputernya.
Hm, bagaimana bila aku mengajaknya saja ya menemui Rico? Hitung-hitung bisa pendekatan juga.. Hihihi!
"Jel.. bisa tolong pesankan 4 porsi makanan di London Cafe sekarang?" tanyaku pada Jelita sambil merapikan berkas-berkas yang akan kubawa pulang.
"Bisa, Pak. Mau menu makanannya apa? " jawabnya dengan senyumannya yang manis.
Hmm, rasanya sedikit menggoda dirinya tak apa khan..
"Saya masih bingung untuk memesan pasta atau steak, Jelita. Uhm, kalo kamu sukanya pasta atau steak? Steaknya suka daging ayam atau sapi? Atau mungkin kamu sukanya diriku?" tanyaku jahil sambil dengan mengedipkan mata kiriku.
Blush. Wuaahhh, kulihat Jelita menundukkan kepalanya karena wajahnya bersemu merah merona menahan malu saat kugoda. Hahahaaa, lucu sekali dia saat cantiknya merona seperti itu.
"Uhmm, saya sukanya ayam, Pak.." jawabnya perlahan.
"Ayam?"
"Iya Pak, saya pilih ayam saja."
"Kenapa bukan aku saja yang kamu pilih sich?! Aku jadi cemburu sama ayam yang kamu makan itu. Apa aku kurang tampan dibanding ayam itu?" ujarku sambil memasang mimik cemberut pura-pura kesal.
"Bapak lucu sekali.. Tentunya bapak lebih tampan dong," ujarnya sambil terbahak-bahak.
"Ehh, jadi kamu mengakui ketampananku khan? Heumm.. Dan sepertinya kamu sudah berani ya menertawai bos tampanmu ini?!" balasku sambil pura-pura memberi tatapan membunuh.
Wajah wanita ini tiba-tiba menjadi pias mendengar ucapanku barusan.
"Mmma.. maaaffff Pak.. Saya tidak sengaja.. Maaf saya tidak bermaksud kurang ajar kepada Bapak.." ujar Jelita sambil menunduk sedih.
Ya ampun gadis ini lucu sekali saat aku kerjai.. Semakin cantik saja..
"Baiklah, ehemm kalau begitu pesankan untuk dibungkus tenderloin steak 2, chicken steak 2, corn soup 4 ya dan ini uangnya," ujarku sembari menyerahkan uang 500 ribu kepadanya.
"Baik, Pak. Maaf sekali lagi. Saya permisi, Pak."
"Tunggu. Saya belum memaafkan kamu Jelita."
"Aaa.. aappa?"
"Ya, saya baru mau memaafkan kamu kalau kamu malam ini ikut saya ke suatu tempat dan nanti saya antar pulang."
"Tapi Pak.." balasnya seraya gelisah dan tampak takut.
Hhhh, gadis ini pasti berpikir yang tidak-tidak. Cckkk.. Mana mungkin aku ngapa-ngapain dia, bisa 'dihabisin' aku sama Siska..
"Tenang Jelita, saya gak akan ngapa-ngapain kamu. Kamu hanya akan menemani saya dan teman saya makan malam di rumah sakit miliknya. Itu saja," jawabku sambil tersenyum.
"Ooo begitu.. Baik Pak.. Terimakasih," balasnya sambil tersenyum juga.
"Ya sudah, nanti kamu tunggu saya di London Cafe."
"Iya, Pak.." jawabnya sambil pamit keluar.
Hmm, bagaimana ya reaksi Rico melihat wanita itu? Apa dia akan setuju bila aku berniat memacari wanita secantik Jelita? Dan bagaimana reaksi Jelita bila aku memberinya beasiswa untuk melanjutkan studinya di rumah sakit milik Rico? Ahhh.. semoga saja Jelita menerimaku sebagai kekasihnya kelak dan juga menerima beasiswa tersebut.
Jelita, nama yang cantik untuk wanita yang memang cantik.
Taukah kamu kalau kamu telah memikat hatiku sejak pertama kali kita bertemu?Aku pun berjalan menuruni tangga dan bergegas keluar kantor dengan setengah berlari menuju London Cafe. Aku gak ingin Jelita sendirian, karena pasti banyak lelaki hidung belang yang menggoda dirinya.
Aahhh, aku ini seperti anak remaja saja yang sedang jatuh cinta tuk pertama kali, hahahaa..
**
KAMU SEDANG MEMBACA
Love & Economy
Romance3 kali menjalin cinta, 3 kali pula hubungan itu harus kandas karena penyebab yang sama. Penyebabnya adalah perbedaan status ekonomi keluarga seorang wanita cantik yang bernama Angela Jelita yang tidak sederajat dengan keluarga mantan-mantannya itu...