Rico Marcellino
"Dokter Rico.. Dokter Ricoooo.. Ini masih ada 1 pasien lagi yang harus diperiksa di bed 19, Dok. "
"Ah iya Suster Clara. Maaf saya melamun. Baiklah tolong status pasien tersebut, Suster."
"Tidak apa-apa, Dok. Ini statusnya, Dok."
"Terimakasih. Mari Suster, kita memeriksa pasien ini," ujarku seraya tersenyum.
Entah mengapa beberapa bulan belakangan ini aku seringkali kepergok Suster Clara sedang melamun. Malu rasanya, seperti kalau saat sekolah ketahuan guru kalau kamu menyontek. Ya seperti itu rasanya kalau kepergok Suster Clara sedang melamun.
Aku tak menyangkal bahwa terkadang aku masih memikirkan mantan istriku yang telah menorehkan luka yang amat dalam di hatiku. Sulit bagiku melupakan dirinya dan juga pengkhianatannya itu. Aku hancur dan patah hati. Rasanya sakit sekali. Bahkan bila disuntikkan dengan obat penghilang nyeri dosis tinggi sekalipun, rasa sakit ini tidak dapat berkurang atau menghilang.
***
Aku Rico Marcellino, umur 35 tahun. Aku adalah seorang Dokter Spesialis Penyakit Dalam dan telah mengambil sub-spesialis di bidang Kardiovaskular. Kini aku bekerja di RS Kasih. Setiap pagi aku harus visite pasien-pasienku yang ada di beberapa ruangan rawat inap. Selanjutnya aku memeriksa pasien yang ada di Poliklinik sampai siang atau sore hari. Belum lagi aku harus menghadiri rapat direksi dan mengikuti seminar yang ada di dalam atau luar negeri. Seperti itulah rutinitasku.
Aku bersama kakak perempuanku, Della Marcellina adalah pemilik baru dari RS Kasih. Kami bersama-sama memegang dan mengelola rumah sakit peninggalan orang tua kami ini sejak 2 tahun yang lalu.
Mbak Della berprofesi sebagai Dokter Spesialis Anak di RS Kasih. Dia 4 tahun lebih tua dariku. Mbak Della menikah dengan Mas Revan yang berprofesi sebagai pengusaha di bidang perhotelan dan telah dikaruniai 2 orang putri yaitu si kembar Celine dan Christina yang sekarang sudah berusia 6 tahun.
Sementara aku baru 1 tahun yang lalu bercerai setelah 4 tahun kami membina rumah tangga, dan kami belum dikaruniai anak. Mungkin Tuhan memang tidak menghadirkan buah hati di dalam rumah tanggaku karena pada akhirnya aku harus bercerai.
Cathy, dia adalah pacar pertamaku, cinta pertamaku yang saat ini adalah mantan istriku. Aku mengenal Cathy sejak kami bersama-sama sekolah di salah satu universitas terkemuka di Amerika.
Satu setengah tahun yang lalu, aku mengetahui kalau Cathy mengkhianatiku. Dia berpacaran dengan seorang pria bernama Alexander, yang menurut Cathy wajahnya lebih tampan dariku dan dapat menemaninya untuk hang-out atau party bersama teman-teman sosialitanya.
Cathy juga sering membelikan barang mewah bagi Alex dengan uang dan kartu kredit yang kuberikan padanya. Aku yang bekerja keras agar dapat memenuhi keinginan dan segala kebutuhan Cathy, tapi malah dia pakai untuk foya-foya bersama kekasih gelapnya.
Mereka juga ternyata sering menginap bersama di apartemen Cathy saat aku sibuk di rumah sakit atau saat ke luar kota dan luar negeri.
Apa karena aku yang terlalu sibuk kerja dan jarang memiliki waktu bersama Cathy makanya dia berselingkuh? Atau memang sifat asli Cathy yang bukan orang yang setia terhadap pasangannya?
Pantas saja dulu kedua orang tuaku menentang hubungan kami. Mungkin karena aku terlalu dibutakan oleh cinta sehingga aku tak dapat melihat sisi jeleknya. Aku menyesal dulu aku berusaha terus meyakinkan kedua orang tuaku agar mereka mau merestui hubungan kami, sampai akhirnya hari itu tiba dan kami menikah. Tapi nasi sudah menjadi bubur. Aku hanya ingin ke depannya aku bisa menemukan seseorang yang setia dan tulus mencintaiku.

KAMU SEDANG MEMBACA
Love & Economy
Romance3 kali menjalin cinta, 3 kali pula hubungan itu harus kandas karena penyebab yang sama. Penyebabnya adalah perbedaan status ekonomi keluarga seorang wanita cantik yang bernama Angela Jelita yang tidak sederajat dengan keluarga mantan-mantannya itu...