~happy reading~
"Lo gak usah bentak-bentak gue" ucap Aghni dengan nada tinggi.
"Apa gak senang lo" tantang perempuan yang bernama Mitha musuh bebuyutan Aghni, entah karna apa mereka berakhir seperti ini.
Terlanjur kesal Aghni menampar pipi Mitha dengan kuat sampai menyebabkan lebam di pipi bagian kanan Mitha. "Jangan pernah sekali-kali lo bentak gue"
Mitha memegangi pipinya yang terasa kebas lantaran di tampar oleh Aghni. "Lo liat pembalasan gue" setelah mengatakan itu Mitha dkk pergi meninggalkan Aghni yang terus menatap kepergian mereka secara intens.
"Gila tu cewe stres apa ya, udah kalah balapan gak mau ngaku lagi" ucap Laras teman Aghni dari zaman tk sampai sekarang mereka berumur sembilan belas tahun.
Laras adalah sahabat yang paling dekat dengan Aghni karna apa-apa mereka pasti akan selalu bersama suka dan duka di lewatkan mereka.
"Udan ayok cabut, gue udah ngantuk"
Setelah sampai Aghni mengendap-ngendap untuk masuk ke dalam rumah karna jam yang udah menunjukkan tengah malam bisa bahaya kalo ia ketahuan Ayahnya pulang selarut ini.
Tiba-tiba lampu ruang tamu menyala menampakkan sosok pria paruh baya berdiri menatap dengan sorot mata tajam. "Dari mana kamu Aghni"
"Ehh Ayah kok belum tidur" Aghni berusaha mengalihkan pembicaraan Ayahnya.
"Ayah tanya kamu dari mana" bentak sang Ayah.
"Balapan" ucap Aghni pelan dengan wajah yang menunduk walaupun begitu Aghni takut kepada Ayahnya.
"Sudah berapa kali Ayah bilang sama kamu jangan pernah balapan liar seperti itu"
"Maaf Yah, Aghni di ajak"
"Sayang lain kali kalo di ajak balapan liar kayak gitu jangan mau ya" ucap sang Bunda menghampiri anak semata wayangnya memberi pengertian. "Bahaya untuk kamu" sang Bunda mengelus puncak kepala anak kesayangannya.
Aghni hanya mengangguk pasrah toh bukan sekali dua kali ia di ceramahin Bunda dan Ayahnya, jadi udah biasa bagi Aghni untuk melakukan hal yang sama lagi. Lagian ini kan bukan salahnya ini salah si nenek lampir Mitha yang mengajaknya balapan.
"Sekarang kamu ke kamar" Aghni langsung pergi meninggalkan kedua orang tuanya menuju kamar.
Di kamar Aghni langsung merebahkan tubuhnya di kasur, badannya terasa pegal-pegal hari ini, mulutnya yang juga pegal setelah adu bacot dengan Mitha. Mengingat Mitha, Aghni langsung kesal karna Mitha terus menerus mengusik kehidupannya.
Setelah beberapa menit membaringkan tubuhnya di kasur Aghni langsung pergi ke kamar mandi untuk melakukan ritual mandi karna tubuhnya yang berasa lengket. Setelah selesai mandi Aghni langsung tidur karna jam yang sudah menunjukkan pukul satu malam.
Keesokan paginya Aghni merasa terusik karna suara ketokan pintu terus menerus. "Non Aghni bangun atuh" Bi Minah pembantu rumah tangga keluarga Aghni merasa lelah dari tadi membangunkan anak majikannya ini.
"Iya Bi, Aghni udah bangun" ujar Aghni dengan suara khas bangun tidur.
"Nanti langsung turun ke bawah aja ya Non" Aghni tidak menjawab lagi ucap Bi Minah karna nyawanya yang belum terkumpul sepenuhnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
AGHNIA [End]
Подростковая литератураHARAP SEBELUM BACA FOLLOW AKUNNYA TERLEBIH DAHULU🚫 "Gus mau jadi pacar Aghni gak" "Kalo sama gus boleh dong, kalo gak boleh juga gpp Aghni sama gus Zafar aja" "Jangan dekat-dekat dengan mas Zafar" setelah mengatakan itu gus Rama pergi meninggalka...