40. Aghnia

7.3K 663 17
                                    


~happy reading~

"Sayang mau beli sesuatu dulu gak" tanya gus Rama ketika mereka diperjalanan pulang menuju pesantren.

"Nia lagi gak pengen apa-apa Aa"

"Nanti kalau ingin apa pun langsung kasih tau Aa" Aghni mengangguk sebagai jawaban.

Setelah beberapa menit diperjalanan akhirnya gus Rama dan Aghni sampai diparkiran pesantren.

Gus Rama membuka pintu mobil Aghni. "Pelan-pelan turunya" ujar gus Rama.

"Iya Aa" gus Rama menuntun Aghni berjalan.

"Aa, Nia bisa jalan sendiri" ucap Aghni.

"Biar Aa bantu sayang" Aghni tidak menjawab ucapan gus Rama mengikuti saja yang gus Rama katakan.

"Woy" ujar Laras yang tiba-tiba saja datang mengagetkan gus Rama dan Aghni.

"Astagfirlullah" ucap gus Rama.

"Kebiasaan banget sih kalau dateng ngagetin" marah Aghni.

"Ya maap" ujar Laras cengengesan.

"Ngapa lo sakit? dituntun gitu jalannya" tanya Laras yang merasa heran.

"Enggak aku baik-baik aja" jawab Aghni.

"Terus kenapa harus dituntun gitu"

"Saya mau menjaga istri dan anak saya agar mereka baik-baik saja" ucap gus Rama membuat kening Laras berkerut.

"Anak?" Tanya Laras yang menadapat anggukan bahagia dari Aghni.

"Berarti lo" Laras menggantungkan ucapannya. "Iya aku hamil" ujar Aghni.

Laras menutup mulutnya tidak percaya. "Omaygat-omaygat bentar lagi gue punya keponakan"  teriak Laras yang sangat bahagia, membuat Santriwan dan Santriwati yang kebetulan sedang lewat melihat kearah mereka.

"Kamu dengerkan tadi Laras ngomong apa" tanya Santriwati kepada temannya.

"Iya aku dengar, berarti ning Aghni sedang hamil" jawab temannya.

"Masyaallah aku ikut senang dengarnya"

Laras mendekat keperut Aghni yang masih rata. "Hallo keponakan aunt baik-baik disana" ucap Laras.

"Pokoknya lo gak boleh kecapean, kalau butuh sesuatu bilang gue dan jagain keponakan gue" Laras memperingati Aghni agar ia lebih menjaga kondisi tubuhnya.

"Iya-iya, mau peluk" tawar Aghni merentangkan kedua tangannya Laras yang melihat itu langsung masuk kedalam pelukkan Aghni.

"Gue senang banget bentar lagi punya keponakan" ujar Laras yang berada dalam pelukkan Aghni malah mengajakknya berloncat-loncat membuat mata gus Rama melotot seketika melihatnya.

"He jangan diajak loncat-loncat istri saya" tegur gus Rama membuat Laras tersadar dan langsung melepaskan pelukkannya.

"Maaf gus kelewat senang"

"Kalau gitu kita pamit dulu mau kendalem" ucap gus Rama.

"Ya udah nanti gue kesana" gus Rama kembali menuntun Aghni berjalan sampai ndalem.

AGHNIA [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang