AGHNIA [End]

9. Aghnia

~happy reading~

"Huft..." terdengar suara helaan nafas sejak tadi. "Ini kapan selesainya sih aku udah cape" gerutu Aghni yang sejak tadi tidak selesai menyapu halaman pesantren yang begitu luas, hari ini adalah jadwal untuk para Santriwan dan Santriwati untuk bergotong royong di kawasan pesantren.

"Kamu yang sabar bentar lagi selesai kok" ujar Keysa yang masih tetap menyapu halaman pesantren bersama dengan Billa.

"Halah dari tadi juga kalian ngomong kayak gitu" protes Aghni yang mendapatkan jawaban sama seperti tadi.

"Aghni kalau kamu melakukannya pekerjaan dengan ikhlas pasti tidak akan terasa capenya" nasehat Billa dengan lembut.

"Iya-iya aku ikhlas" ujar Aghni pasrah dan melanjutkan manyapu halaman pesantren.

"Assalamualaikum mbak Aghni di suruh kendalem sama ummi" beritau Santriwati yang menghampiri Aghni dan kedua sahabatnya.

"Waalaikumsallam, kenapa aku di suruh kendalem" tanya Aghni yang merasa bingung.

"Afwan mbak, ana juga kurang tau" Aghni hanya menganggukkan kepalanya.

"Syukran ya" sedikit demi sedikit Aghni mulai mengerti dengan kosa kata bahasa arab.

"Naam mbak Kalau begitu ana permisi dulu" setelah pamit dan mengucapkan salam Santriwati tadi langsung pergi dari hadapan Aghni, Billa dan Keysa.

"Kamu kenapa disuruh kendalem" tanya Billa sedikit kepo.

"Kalau kamu nanya sama aku terus aku nanya sama siapa" Aghni mendengus sebal udah tau dirinya juga tidak mengetahui kenapa di suruh kendalem ehh malah Billa balik menanya kepada dirinya.

"Jangan-jangan kamu buat masalah lagi" tebak Keysa.

"Yakali aku buat masalah terus"

"Daripada suuzon lebih baik kamu langsung kendalen aja" Aghni pun langsung bergegas pergi kendalem  setelah berpamitan dengan Billa dan Keysa.

Setalah sanpai diteras ndalem Aghni langsung melangkahkan kakinya masuk ke dalam dengan mengucapkan salam.

"Assala--" belum sempat Aghni mengucapkan salam teriakan seseorang lebih dulu terdengar.

"Aaaa Aghni gue kangen banget sama lo" ucap seseorang yang langsung memeluk tubuh Aghni, kalau saja Aghni tidak bisa mengimbanginya sudah dipastikan mereka akan nyungsep kebawah.

Aghni mengurai pelukan dan melihat siapa yang tiba-tiba memeluknya. "LARAS, omaygat ini beneran lo kan" Aghni membolak balikkan tubuh Laras memastikan bawah yang didepannya ini memang Laras.

Seseorang itu adalah Laras ia kesini ingin sekali bertemu dengan Aghni katanya sih udah rindu padahal baru beberapa hari mereka tidak bertemu.

"Ya iya lah ini gue kalau bukan gue siapa lagi" langsung saja Aghni memeluk kembali tubuh Laras meluapkan kerinduannya dengan sahabat yang menyebalkan satu ini.

"Aaa gue kangen banget sama lo" ujar Aghni.

Mereka yang berada dindalem menyaksikan tingkah Aghni dan Laras hanya geleng-geleng kepala.