~happy reading~"Chia gak salah, Chia anak baik" ucap gus Zafar berjongkok dihadapan Aghni dan Chia.
Chia mengurai pelukkannya dengan Aghni. "Karna Chia gak bisa lihat, Ibu ninggalin Chia" ucap Chia menunduk menahan tangis.
"Kakak mau nanya, Chia percaya gak sama takdir indah yang Allah kasih nantinya pada orang yang bersabar dalam menghadapi setiap masalah" tanya gus Rama yang mendapat anggukan kepala dari Chia.
"Chia percaya Kak, tapi apa ia takdir akan membawa Chia dalam kebahagiaan"
"Insyaallah dengan kesabaran dan doa Chia selama ini Allah akan mengabulkannya suatu hari nanti"
Aghni yang mendengar nasihat dari suaminya tersenyum bangga, hatinya menjadi tenang ketika mendengar masukkan-masukkan yang diberikan gus Rama.
"Apa yang Chia alami sekarang itu semua adalah takdir yang sudah ditetapkan oleh Allah SWT, Allah memberi takdir itu kepada Chia berarti Allah yakin Chia mampu untuk melewatinya"
"Chia jangan pernah merasa tidak mempunyai siapa-siapa, Chia masih punya Allah yang siap kapan pun mendengar keluh kesah Chia"
"Chia mau tau ada satu amal yang lebih hebat dari pada mati syahid, lebih hebat dari pada jihad, lebih hebat dari pada haji mabrur, lebih hebat dari pada puasa sunnah, lebih hebat dari pada membangun masjid"
"Amalan apa yang lebih hebat dari itu semua Kak" tanya Chia.
Gus Rama tersenyum mengelus puncak kepala Chia. "Yaitu ridho menerima takdir Allah"
"Jadi Chia harus berdoa kepada Allah supaya kelak bisa bersama lagi dengan kedua orang tua Chia" Chia mengangguk tersenyum mendengar penjelasan dari gus Rama.
"Makasih ya Kak udah mau dengerin cerita Chia"
"Sama-sama cantik" ucap Aghni.
"Nak Rama, Nak Aghni" panggil Ibu Sri yang menghampiri mereka.
Gus Rama berdiri ketika melihat kedatangan Ibu Sri.
"Ibu cariin ternyata disini" ujar Ibu Sri.
"Iya Buk, tadi lihat Chia sendiri jadi kita samperin"
Aghni berdiri mendekat kearah Ibu Sri. "Chia memang suka menyendiri ya Buk" ucap Aghni pelan agar tidak didengar oleh Chia.
Ibu Sri menghela nafas. "Chia memang sering menyendiri disini, setiap diajak main sama teman-temannya pasti selalu nolak dengan alasan Chia mau disini aja nunggu Ibu"
"Ibu udah berusaha untuk bujuk Chia agar mau bermain bersama yang lain tapi Chia tetap tidak mau" Aghni diam bingung juga harus berbuat bagaimana agar Chia mau bermain dengan yang lain.
"Chia... Chia main sama Lili yuk" ucap perempuan itu bernama Lili yang umurnya tidak jauh berbeda dengan Chia.
Chia menggeleng. "Chia gak mau, Chia mau nunggu Ibu disini" ucap Chia membuat Lili menunduk lesu.
Gus Rama menghampiri Chia dan Lili. "Chia kenapa gak mau main sama Lili" tanya gus Rama.
"Chia gak mau main Kak nanti kalau Chia main, Chia gak tau kalau Ibu jemput Chia" jawab Chia.
"Chia gak perlu khawatir kalau Ibu jemput Chia nanti pasti Ibu nemuin Chia"
"Emang iya kak?" Tanya Chia.
"Iya dong cantik" jawab gus Rama membuat Chia tersenyum bahagia.
"Ya udah ayo Lili kita main" gus Rama memberikan tongkat yang membantu Chia untuk berjalan.
KAMU SEDANG MEMBACA
AGHNIA [End]
Teen FictionHARAP SEBELUM BACA FOLLOW AKUNNYA TERLEBIH DAHULU🚫 "Gus mau jadi pacar Aghni gak" "Kalo sama gus boleh dong, kalo gak boleh juga gpp Aghni sama gus Zafar aja" "Jangan dekat-dekat dengan mas Zafar" setelah mengatakan itu gus Rama pergi meninggalka...