42. Aghnia

7.6K 565 7
                                    


~happy reading~

Malam harinya dikediaman rumah Ayah Putra begitu terasa bahagia lantaran adanya Aghni dan gus Rama yang menginap disana.

Ayah Putra yang melihat susana diruang makan kali ini begitu bahagia bisa kembali makan malam bersama dengan Aghni dan gus Rama.

"Makan yang banyak Dek" ujar Ayah Putra yang dari tadi melihat Aghni makan dengan lahap karena makanan yang disajikan semua adalah makanan kesukaan Aghni.

"Pwasti awyah" ucap Aghni yang dimulutnya penuh dengan makanan.

"Sayang ditelen dulu makanannya" tegur gus Rama yang takut nantinya Aghni akan tersedak makan.

"Iwyah Aa ini ju--" belum sempat Aghni menyelesaikan ucapannya ia malah tersedak.

Gus Rama yang melihat Aghni batuk-batuk langsung memberikan minuman kepada Aghni yang langsung diteguk habis.

Aghni kembali meletakkan gelas yang sudah kosong dimeja makan. "Alhamdulillah" ucap Aghni.

"Kan sudah Aa kasih tau jangan ngomong ketika sedang mengunyah makan Nia sayang" omel gus Rama.

Aghni yang mendengar omelan gus Rama hanya memberi cengiran. "Maaf Aa"

"Awas ya kalau masih kayak gitu lagi nanti Aa hukum" ancam gus Rama membuat wajah Aghni tiba-tiba cemberut.

"Gak seru ah mainnya hukuman" ujar Aghni dengan bibir yang sudah maju.

Ayah Putra dan Bunda Anita yang melihat kejadian didepan mereka hanya bisa tersenyum, melihat gus Rama yang begitu menyayangi Aghni membuat hati mereka lega karena sudah merelakan Aghni pada orang yang tepat

"Mangkanya lain kali dengerin kalau Aa ngomong sayang"

"Nia dengerin kok Aa, tapi Aa kan ngomong sama Nia jadi Nia jawab" ucap Aghni tidak mau kalah.

"Kalau mau jawab ucapan Aa tadi, Nia habisin dulu makanan yang ada didalam mulut, Aa takut Nia kenapa-napa"

"Nia gakpapa suamiku sayang cintaku kasihku" mendengar ucapan Aghni membuat gus Rama menjadi salah tingkah sendiri dengan kuping yang sudah memerah.

"Ekhm" deheman Ayah Putra menyadarkan Aghni dan gus Rama bahwa masih ada orang lain selain mereka berdua.

Aghni dan gus Rama sama-sama menatap kearah Ayah Putra memberikan cengiran.

"Lupa ya kalau masih ada Ayah sama Bunda disini" sindir Ayah Putra.

Gus Rama menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. "Maaf Yah, Rama lupa kalau masih diruang makan"

"Ayah ganggu aja" ucap Bunda Anita yang sedari tadi diam.

"Karna Ayah dan Bunda udah selesai makan jadi kita pergi duluan, kalian silahkan lanjutin acara bucinnya" ucap Ayah Putra menarik pelan tangan Bunda Anita menuju kamar mereka dilantai atas.

"Aa jadi gak enak sama Ayah Bunda" Aghni mengerutkan keningnya bingung mendengar ucapan gus Rama.

"Gak enak kenapa Aa" tanya Aghni.

"Gak enak aja sama Ayah Bunda" jawab gus Rama yang memang merasa tidak enak.

"Udah gak perlu Aa pikirin lagi, Nia masih laper Aa" ucap Aghni mengerucutkan bibirnya sambil mengelus perutnya yang masih terasa lapar.

AGHNIA [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang