32. Aghnia

9.4K 739 15
                                    


~happy reading~

Gus Rama membawa Aghni menuju meja yang diatasnya sudah tertata rapi dengan makanan kesukaannya, menarik kursi untuk Aghni duduki.

Setelah Aghni duduk gus Rama berjalan kekursi yang berhadapan langsung dengan Aghni.

"Ini semua Aa yang nyiapin" gus Rama mengangguk.

Aghni terharu melihat perjuangan gus Rama yang selalu ingin membuatnya bahagia bagai manapun caranya.

"Sekarang Nia makan dulu pasti udah laper kan" Aghni mengangguk segera melahap semua makanan yang ada didepannya sesekali menyuapin gus Rama.

"Enakkan Aa" tanya Aghni yang menyuapkan makanan untuk gus Rama.

Gus Rama mengangguk. "Soalnya istri Aa tercinta yang menyuapi jadinya makanannya nambah enak" Aghni salting bukan main mendengar ucapan gus Rama.

"Udah deh Aa jangan gombal"

"Aa tidak gombal Nia sayang"

"Aa lanjutin makan aja dari pada Nia nambah salting dibuat Aa" gus Rama terkekeh kecil istrinya ini sangat lucu menurutnya.

"Iya-iya Aa lanjutin makan"

Keheningan terjadi hingga gus Rama dan Aghni menyelesaikan makanannya. Aghni masih terus melihat-lihat sekitarnya yang sangat indah dengan banyak perpohonan dengan bunga.

"Maafin Aa karna sudah mendiamin Nia tadi dimobil" gus Rama merasa sangat bersalah karena mendiamin Aghni tapi itu semua ia lakukan untuk berjalannya suprise yang ia rencanakan.

Aghni tersenyum. "Nia gak papa Aa, awalnya Nia emang kesel sama Aa karna diamin Nia tapi melihat kejutan yang Aa kasih Nia jadi bahagia" ujar Aghni tulus.

"Apa pun untuk Nia"

"Mau pulang sekarang" tanya gus Rama yang melihat mata Aghni sayu, Aghni mengangguk sebagai jawaban.

Gus Rama berdiri menghampiri Aghni menggenggam tangan Aghni berjalan menuju mobil.

"Bunganya gak mau ditaruk dibelakang aja" tanya gus Rama sambil menyetir mobil yang melihat Aghni terus memegang buket bunga yang ia berikan.

"Enggak Aa, mau Nia pegang aja"

Setelah beberapa menit diperjalanan akhirnya gus Rama dan Aghni sampai di pesantren al-ikhlas, terlihat sangat sepi karena memang jam yang sudah menunjukkan waktu untuk Santriwan dan Santriwati untuk beristirahat.

Gus Rama membawa Aghni langsung kekamar mereka untuk membersihkan badan dan segera beristirahat.

"Selamat malam zawjatinya Aa" ujar gus Rama mencium kening Aghni.

"Selamat malam juga zauji" ujar Aghni membalikkan badannya mengarah gus Rama dan memeluk gus Rama meletakkan kepalanya didada bidang gus Rama.

Aghni memukul pelan dada bidang gus Rama. "Tempat favorit Nia" gus Rama tersenyum melihat tingkah Aghni.

Aghni mendusel-duselkan wajahnya didada bidang gus Rama sedangkan gus Rama hanya mengelus puncak kepala Aghni yang tidak mengenakan hijab hingga Aghni tertidur barulah gus Rama menyusul Aghni tidur.

AGHNIA [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang