25. Aghnia

8.3K 588 16
                                    


~happy reading~


"Dek Bunda sama Ayah pamit pulang dulu, kamu disini jangan bandel kalau dikasih tau sama suamimu" nasihat Bunda Anita kepada Aghni yang sedari tadi bergelantungan ditangannya karena tidak ingin ditinggal.

"Bunda cepet banget pulangnya, besok aja ya" rayu Aghni agar Bunda Anita dan Ayah Putra tidak jadi pulang.

"Enggak bisa dek, Ayah ada miting yang tidak bisa ditunda" ujar Ayah Putra.

"Nia jangan seperti itu, kapan-kapan kita nginap di rumah Ayah" Aghni beralih menatap gus Rama yang berada disebelahnya.

"Janji ya gus" gus Rama mengangguk sebagai jawaban.

"Ya udah deh Bunda sama Ayah boleh pulang"

"Gitu dong itu barunya anak pintar" Bunda Anita tersenyum sambil mengelus puncak kepala Aghni.

"Ya udah Ayah sama Bunda pamit dulu" pamit Ayah Putra.

"Rama kirim salam sama ummi abi dan mas mu ya" ucap Bunda Anita yang tidak sempat menunggu ummi Nada dan abi Mansyur pulang dari pengajian.

"Nanti Rama sampaikan Bunda" ujar gus Rama.

Setelah kepergian Bunda Anita dan Ayah Putra, Aghni dan gus Rama memutuskan kekamar untuk bersiap-siap dengan kegiatan mereka masing-masing.

"Gus Avi hari ini ada kegiatan apa aja" tanya Aghni yang sedang menyiapkan pakaian gus Rama untuk dikenakan.

"Hari ini saya cuma ada jadwal ngajar aja" jawab gus Rama yang duduk ditepi kasur.

"Gus nanti malam mau gak kepasar malam sama Nia, soalnya dari kemarin Nia pengen kesana" ajak Aghni yang menginginkan berjalan-jalan kepasar malam.

Gus Rama tersenyum. "Boleh apa pun yang kamu inginkan selagi saya mampu untuk memenuhinya akan saya lakukan" ujar gus Rama.

"Benera ya gus"

"Iya Nia sayang" Aghni yang mendengar ucapan gus Rama senang bukan main akhirnya keinginannya untuk pergi kepasar malam terkabuli.

"Ini gus bajunya" Aghni menyerahkan baju kokoh berwarna abu-abu dan sarung berwarna hitam.

Bukannya mengambil baju yang Aghni serahkan gus Rama malah menarik lengan Aghni hingga ia terjatuh dalam pelukkan gus Rama. "GUS AVI" pekik Aghni karena melihat posisi mereka yang sangat tidak aman untuk kesehatan jantungnya.

Ketika Aghni ingin bangkit gus Rama lebih dulu menahan pergerakan Aghni agar mereka berada diposisi seperti itu. "Kenapa hmm" tanya gus Rama.

"Gus jangan kayak gini ihh" jawab Aghni.

"Loh emang kenapa kan udah sah, kamu juga nyaman kan" Aghni yang mendengar ucapan gus Rama memukul dada bidang gus Rama.

Setelah gus Rama mengatakan itu mereka sama-sama terdiam menikmati setiap momen kebersamaan mereka.

"Nia" panggil gus Rama.

"Iya gus"

"Saya boleh minta sesuatu" tanya gus Rama, Aghni pun beralih menatap wajah gus Rama.

"Gus mau minta apa"

"Jangan panggil saya dengan sebutan gus karena saya suami kamu"

"Jadi Nia panggil apa dong? Sayang, mas, aa, om, paman" ucapan Aghni membuat seketika wajah gus Rama menjadi masam

"Saya serius Nia"

"Nia juga serius gus"

"Gak tau ah saya ngambek" gus Rama memalingkan wajahnya kesamping.

AGHNIA [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang