22. Aghnia

10.2K 892 33
                                    


~happy reading~

Seminggu sudah terhitung gus Rama koma di rumah sakit dan itu berdampak pada Aghni yang menjadi lebih pendiam, murung, tidak banyak bicara kalau bicara pun hanya seperlunya saja.

Seperti sekarang Aghni dan sahabatnya yang berada di kelas menunggu ustadzah. Biasanya Aghni akan banyak bicara selagi menunggu ustadzah datang tetapi dari seminggu yang lalu ia menjadi sering diam.

"Oh iya Aghni kamu udah hafal surat at-taqwir belum" sengaja keysa mengajak ngobrol Aghni agar Aghni tidak melamun memikirkan keadaan gus Rama.

"Udah" jawab Aghni singkat.

"Aghni kamu lagi pengen makan sesuatu gitu gak, aku lagi pengen makan bakso mercon ni tempat biasa kita beli"ucap Billa.

"Aku lagi gak pengen"

"Terus kamu lagi pengen makan apa" tanya Billa.

"Aku lagi gak pengen apa-apa Bill"

"Gue tau lo sedih tapi jangan kayak gini terus Aghni" ucap Laras yang tidak suka melihat respon Aghni yang terus menerus seperti itu.

Aghni diam tidak merespon ucapan Laras barusan. "Balik ke Aghni yang gue kenal jangan kayak gini gue mohon, gue gak suka lihat lo kayak gini"

"Hiks... hiks..." tangis Aghni pecah ketika kembali memikirkan gus Rama yang masih terbaring di rumah sakit.

Laras memeluk Aghni menyuruhnya agar tetap kuat. "Hiks... ini semua karna gue Laras"

Santriwan dan Santriwati sudah mengetahui tentang kondisi gus Rama yang sedang koma di rumah sakit. Mereka berdoa agar gus Rama cepat pulih dan sehat seperti biasanya.

"Hust... ini semua bukan gara-gara lo, ingat apa yang abi bilang anggap ini sebagai cobaan"

"Tap--" ucapan Aghni lebih dulu Laras potong.

"Mana Aghni yang kuat, mana Aghni yang ceria, mana Aghni yang jail, gue mau lo jadi Aghni yang gue kenal, Aghni yang selalu ceria disetiap keadaan apapun"

Laras mengurai pelukkanya menghapus air mata yang ada diwajah Aghni. "Lo kuat, lo pasti bisa lewati ini semua" Aghni mengangguk sebagai jawaban.

Beberapa jam kemudian pembelajaran sudah selesai Santriwati maupun Santriwan kembali dengan kegiatan mereka masing-masing.

"Assalamualaikum ummi" salam Aghni yang berada dindalem.

Setelah selesai kelas tadi, Aghni kembali keasrama untuk meletakkan buku dan mengganti pakaian segera pergi menuju ndalem untuk berpamitan kepada ummi Nada dan abi Mansyur untuk pergi kerumah sakit melihat kondisi gus Rama.

"Waalaikumsallam nduk" jawab ummi Nada yang berada didapur ndalem sedang membuat teh untuk abi Mansyur.

Aghni menyalami tangan ummi Nada. "Ummi, Aghni izin ya" ummi Nada mengangguk memberi izin kepada Aghni.

"Aghni udah makan belum, kalau belum makan dulu" tanya ummi Nada.

"Aghni udah makan kok ummi" bohong Aghni karena ia sedang tidak nafsu untuk makan.

AGHNIA [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang