14. Aghnia

11.1K 864 20
                                    


~happy reading~

Pagi ini langit sangat cerah dan mood Aghni yang bagus ia memutuskan berjalan-jalan di asrama putri seorang diri karna ketiga sahabatnya sedang piket dindalem.

"Aghni cantik siapa yang punya? Gus Avi ganteng dong yang punya" Aghni tidak sadar berucap seperti itu setelah seperkian detik kemudian ia langsung memukul mulutnya dan menggelengkan kepalanya.

"Aduh aku ngomong apa sih" tak ayal dirinya tersenyum-senyum sendiri ketika mengingat wajah gus Rama yang tersenyum kepadanya.

"Tapi kalo dipikir-pikir gus Avi emang ganteng" ujar Aghni yang berjalan dengan mulutnya mengoceh sendiri.

"Udah deh ngapain juga aku mikirin gus Avi" setelah mengatakan itu Aghni langsung berjalan dengan wajah yang berseri-seri.

Aghni merasakan banyak Santriwati menatap dirinya dengan tatapan sinis tapi yang namanya Aghni tidak akan memperdulikan tatapan atau omongan mereka.

Ketika berjalan melewati Jihan dan temannya Aghni mendengar mereka yang sedang membicarakan dirinya dengan suara yang sengaja dikeraskan agar orang lain dan Aghni mendengar perkataan mereka.

Aghni berbalik menghampiri Jihan dan temannya. "Maksud lo apa" tanya Aghni dengan tidak santai.

"Loh emang saya kenapa" Jihan berpura-pura tidak tau dan malah balik bertanya.

"Gak usah sok polos deh lo pada maksud lo bilang gue gak tau malu apa"

"Oh itu, iya kamu gak tau malu jadi perempuan" ujar Jihan menatap Aghni meremehkan.

"Kamu gak nyadar apa gus Rama itu siapa mana mungkin seorang gus suka sama perempuan yang seperti kamu" tambah sahabat Jihan yang bernama Fatih.

"Perempuan yang sukanya membuat masalah, gak ada sopan santun, bisa-bisanya nyatai cinta sama gus Rama, gus Rama itu lebih cocok dengan ning Raisa yang punya sifat seperti gus Rama" Aghni mendorong tubuh Jihan hingga terjatuh ketanah.

"Lo kalau ngomong dijaga ya!" Tunjuk Aghni tepat diwajah Jihan.

"Gue tau gue bukan orang yang baik tapi jangan pernah lo ngehina harga diri gue"

Jihan bangkit dari jatuhnya dan mendorong pundak Aghni. "Kamu jangan dorong-dorong saya"

Aghni tertawa hambar. "Ternyata gue salah dipesantren juga masih ada orang yang kayak lo berdua suka merendahkan orang lain yang jauh dari agama bukan dibimbing justru kebalikannya"

"Kamu kalau dasarnya gak tau agama jangan bawa-bawa pesantren" Aghni menatap Jihan dengan kobaran amarah.

Plak

Aghni menampar pipi Jihan tanpa diduga gus Rama kebetulan lewat dan langsung menghampiri mereka.

"Aghni apa-apaan kamu ini" bentak gus Rama.

Aghni terkejut mendengar bentakan dari orang yang dia anggap tidak akan pernah membentak dirinya. "Gus mbak Aghni tiba-tiba menampar pipi saya" bohong Jihan dengan menampilkan wajah sedih.

"Iya gus mbak Aghni tadi nampar pipinya Jihan" ucap Fatih membela Jihan.

Gus Rama menatap Aghni tajam dan dingin."Sekarang juga kamu ikut keruangan saya" mau tak mau Aghni mengikuti gus Rama dari belakang dengan wajah memerah menahan emosi.

"Apa yang kamu lakukan" bentak gus Rama ketika mereka sudah berada dalam ruangan gus Rama.

"Itu gak seperti yang gus liat" Aghni berusaha membela dirinya.

"Jelas-jelas saya melihat kamu menampar Jihan"

"Tapi bukan seperti itu kejadiannya gus"

"Lantas kenapa kamu menapar jihan" lagi-lagi gus Rama membentak Aghni yang membuat emosinya bertambah.

AGHNIA [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang