"Hal yang paling menyiksa dalam hidup gw adalah rasa trauma ini yang tak kunjung sembuh atau hilang. Akankah rasa trauma ini akan ikut terkubur dengan raga gw suatu saat nanti, atau akan sembuh seiring berjalannya waktu??"
-Dara."Traumamu terlalu besar dan sulit untukku atasi. Tapi aku akan berusaha untuk membuat itu menghilang, atau sembuh. Tolong tetaplah disampingku."
-Galaksi.Assalamualaikum..
Jangan lupa vote dan komen yaaa Readers!!
Happy Reading ❤️ !!
Terkadang mengandung 🔞, harap dibawah umur dilarang membaca atau menskip bagian tersebut.
⚠️ Sesuatu yang negatif dilarang untuk ditiru, dan silakan hanya mengambil sisi positif dari cerita ini.⚠️
Disaat Galaksi ingin meminta maaf kepada istrinya. Kini Dara sedang sibuk berduaan dengan Arkan ditaman. Galaksi yang melihatnya pun kesal, ditambah Dara dan Arkan tertawa lepas saat itu.
"Bisa bisanya dia berduaan sama cowok, mana ketawa senang banget lagi. Sedangkan gw menderita karena gak bisa tidur dan gak nafsu makan karena dia." Kata Galaksi kesal.
"Mana dia jarang banget ketawa selepas itu kalo sama gw." Sambungnya.
Dara dan Arkan cukup dekat karena Arkan yang sangat ramah membuat dirinya nyaman.
"Galaksi." Kata Arkan.
Darapun melirik Galaksi sekilas lalu membuang wajahnya, dia malas melihat pria itu.
"Tadi gw sama Dara lagi bahas tentang novel ini." Kata Arkan menunjukkan novel yang dia genggam.
"Lu mau ngomong sama Dara ya?? Kalo begitu gw permisi." Kata Arkan ingin meninggalkan mereka berdua.
"Kak bareng aja, gw juga ada matkul sekarang." Kata Dara.
"Tapi..." Kata Arkan tak enak.
"Yaudah gw duluan." Kata Dara meninggalkan Arkan dan Galaksi.
"Kalian lagi berantem??" Tanya Arkan.
"Hm." Jawab Galaksi.
"Lu jangan salah paham ya, gw sama Dara cuman bahas novel tadi. Sebelumnya gw liat dia sendiri disini gw samperin deh." Jelas Galaksi.
"Iya gw tahu." Jawab Galaksi meninggalkan Arkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
GALAKDAR
Teen Fiction"Ada dua tipe orang setelah selalu diperlakukan jahat oleh dunia, satu orang yang memilih tetap menjadi baik, dan dua orang yang memilih berubah menjadi jahat, dan mungkin aku yang kedua, setelah lelah melakukan yang pertama." -Dara. "Balas dendam...