"Ada dua tipe orang setelah selalu diperlakukan jahat oleh dunia, satu orang yang memilih tetap menjadi baik, dan dua orang yang memilih berubah menjadi jahat, dan mungkin aku yang kedua, setelah lelah melakukan yang pertama." -Dara.
"Balas dendam...
"Aku tidak pernah menjadi sesuatu yang penting bagi seseorang. Bahkan untuk diriku sendiri." -Dara.
"Bagi seseorang itu artinya orang lain yang melihat bukan dirimu, dan bagiku kamu orang yang paling penting. Dan orang orang juga tahu kamu penting bagi ku." -Galaksi
"Alasan mengapa perpisahan sangat menyakitkan adalah karena jiwa kita menyatu." -Author
"Semakin kamu mulai mencintai seseorang, semakin kamu sakit saat dia pergi, dan mungkin jalan tengah itulah yang paling menyakitkan, yaitu ketika kamu bisa melihatnya dan masih belum merasa cukup dekat." -Author
Assalamualaikum..
Jangan lupa vote dan komen yaaa Readers!!
Happy Reading ❤️ !!
Terkadang mengandung 🔞, harap dibawah umur dilarang membaca atau menskip bagian tersebut.
⚠️ Sesuatu yang negatif dilarang untuk ditiru, dan silakan hanya mengambil sisi positif dari cerita ini.⚠️
❗❗Satu lagi, kalo kalian ngelihat typo tolong komenin ya biar aku benerin, makasih.❗❗
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Hari ini Galaksi sedang berkumpul dengan keempat sahabatnya di sebuah kafe. Sudah lumayan lama mereka tak berkumpul karena kini mereka sibuk dengan pekerjaan mereka masing masing.
Dan tanpa janjian atau pengetahuan dari Arkan. Dara juga sedang berada di kafe bersama Arsy dan juga Raka.
"Galaksi itu bukannya Dara??" Tanya Valenzi.
Hanya Arkan yang mengetahui kalo Galaksi dan Dara sudah bertemu.
"Iya itu Dara tahu."
"Gall samperin cepat, dia orang yang kita cari dan tunggu selama ini."
"Tapi sebentar dia sama siapa, cewek itu?? Arsy, kan adek lu Kan."
"Tapi yang cowoknya siapa?? Kok kelihatannya juga mereka dekat banget??"
Valenzi yang melihat teman temannya hanya diam pun, segera menghampiri Dara.
"Dara." Panggil Valenzi.
"Kak Valenzi??" Lirih Dara.
"Lu kemana aja gw, Galaksi dan yang lain nyari nyariin lu bertahun tahun."
"Ayok Dar, kita ketemu Galaksi." Ucap Valenzi menarik tangan Dara.
"Lu siapa?? Beraninya narik narik tangan sahabat gw??!" Kata Raka melepaskan tangan Valenzi.