15. PSYCOPATH

423 30 3
                                    

"Hidup ini adalah tentang takdir dan pasangan. Ada takdir yang menjadi pria ada juga yang menjadi wanita. Begitu juga ada yang baik ada juga yang jahat. Lalu menjadi seorang yang jahat itu adalah takdir atau plihan??"
-Dara

Assalamualaikum..

Jangan lupa vote dan komen yaaa Readers!!

Happy Reading ❤️ !!

Terkadang mengandung 🔞, harap dibawah umur dilarang membaca atau menskip bagian tersebut.

⚠️ Sesuatu yang negatif dilarang untuk ditiru, dan silakan hanya mengambil sisi positif dari cerita ini.⚠️

Malam ini Dara dengan menggunakan hodie hitam dan masker, mengunjungi rumah Farhan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Malam ini Dara dengan menggunakan hodie hitam dan masker, mengunjungi rumah Farhan. Dia sedang mencari tahu apakah alamat rumah Farhan yang dia temui beberapa minggu lalu dari media sosialnya benar alamat rumah dia.

Saat Dara sedang melihat kondisi rumah Farhan yang sepi karena kini sudah pukul 1 malam, tiba tiba suara motor terdengar, membuat gadis itu segera mengumpat.

Darapun mengintip ternyata itu adalah Farhan yang baru pulang memasuki rumahnya.

"Ternyata benar." Batin Dara.

"Sampai nanti!!" Lirih Dara menampilkan smirknya lalu pergi meninggalkan rumah Farhan.

Darapun mengunjungi tempat yang dia gunakan untuk membunuh Bagas dan Bima. Dara menyusun strategi untuk membunuh Farhan. Setelah itu gadis itu pulang kembali kerumahnya.

Dara mengendap endap memasuki kamarnya, dia tidak ingin Galaksi bangun dan menanyakan banyak hal padanya. Tepat saat Dara memasuki kamarnya ternyata Galaksi sudah berada didepan pintu.

"Lu habis dari mana tengah malam gini Dar??"

"Bukan urusanlu." Kata Dara langsung masuk kekamar mandi untuk membersihkan diri.

"Dara!!! Hargai gw, gw ini suami lu, apapun urusanlu, urusan gw juga sekarang." Jawab Galaksi.

"Kakk!! Kalopun gw kasih tahu terus lu mau ngapain??" Tanya Dara.

"Gw bisa bantu kalo lu lagi ada masalah." Jawabnya.

"Gw gak butuh bantuan lu kak." Ucap Dara.

"Bulan Adara Aldric." Tegas Galaksi.

Dara paham betul jika Galaksi sudah memanggil namanya lengkap dengan ucapan dan tatapan yang tegas kepadanya. Itu artinya Galaksi tidak bisa dibantah.

"Okey gw kasih tahu tapi setelah ini jangan kasih gw pertanyaan lagi dan gak usah ngelakuin apapun itu." Jawab Dara.

"Gw dari gudang tempat Bagas dan Bima waktu itu." Sambungnya.

"Ngapain??" Tanya Galaksi.

"Dar!!" Panggil Galaksi saat Dara meninggalkannya kedalam kamar mandi.

GALAKDARTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang