"Gak ada yang abadi didunia ini kak."
-Dara.
"Cintaku abadi untukmu, sayang."
-Galaksi.
"Ditinggal karena kematian adalah luka batin yang belum ditemukan penawarnya."
-Author.
Assalamualaikum..
Jangan lupa vote dan komen yaaaa Anjayreaders!!
Happy Reading ❤️ !!
Terkadang mengandung 🔞, harap dibawah umur dilarang membaca atau menskip bagian tersebut.
⚠️ Sesuatu yang negatif dilarang untuk ditiru, dan silakan hanya mengambil sisi positif dari cerita ini.⚠️
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Beberapa tahun yang lalu, seperti malam biasanya sepasang suami istri menghabiskan malam bersama untuk saling bercerita.
"Kak gimana kalo misalnya aku meninggal duluan, kamu tahu aku gampang sakit kan???" Tanya Dara tiba tiba.
"Aku nyusul kamu." Jawab Galaksi.
"Gimana caranya??" Tanya Dara.
"Gimanapun caranya aku ikut kamu." Jawab Galaksi.
"Termasuk bunuh diri??"
"Iya kalo itu jalan satu satunya yaudah."
"Kak kamu kan tahu bunuh diri itu dosa."
"Yaudah kalo gitu kamu jangan meninggal duluan."
"Kan gak ada yang tahu takdir." Jawab Dara.
"Lagian harusnya kamu itu cari ibu pengganti yang baik buat anak kita, terus jagain anak kita." Sambungnya.
"Kamu itu cinta pertama dan terakhir aku sayang, aku gak mau jatuh cinta lagi sama orang lain, dan gak akan bisa." Jawab Galaksi.
"Dan aku gak bisa hidup tanpa kamu, dunia akan membosankan dan sepi tanpa kamu." Sambungnya.
"Pokoknya intinya kamu jangan mati duluan!!" Ucap Galaksi lagi memeluk istrinya.
"Dasar!!"
"I love you sayang!!" Ucap Galaksi lalu mencium kepala dan rambut istrinya.
"Lagian ngapain sih bahas bahas gituan!!! Ngeselin!!" Kata Galaksi dengan wajah cemberutnya.
"Loh kok jadi ngambek??" Tanya Dara menatap suaminya.
"Kesel!!" Jawab Galaksi mencibirkan bibirnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
GALAKDAR
Teen Fiction"Ada dua tipe orang setelah selalu diperlakukan jahat oleh dunia, satu orang yang memilih tetap menjadi baik, dan dua orang yang memilih berubah menjadi jahat, dan mungkin aku yang kedua, setelah lelah melakukan yang pertama." -Dara. "Balas dendam...
