Bodoh(End)

36

"Bodoh (1v1)h" Tidak... Dashan... Jangan...
Ruangan itu tidak memiliki pintu, hanya tirai yang terbuat dari kain.

　Begitu dia masuk, dia bergegas ke Dashan dan berkata, "Kamu hanya bisa mencium sekali, kamu tidak bisa melakukan hal lain, mengerti?"

　Dashan mengangguk.

　Wan Feng kemudian mengulurkan tangannya untuk melingkarkan lengannya di lehernya dan berjinjit untuk bertemu bibirnya.

　Dashan menundukkan kepalanya dan mengisapnya, membuka giginya dengan ujung lidahnya, pergi mencari lidahnya, menjilat mulutnya, dan mengisap air liurnya.

　Dia mengisap begitu keras sehingga kulit kepala Wan Feng mati rasa ketika dia mengisapnya, setengah dari tubuhnya lembut, air keluar dari tubuh bagian bawahnya, dan dia memutar tubuhnya tak tertahankan, "Tidak... Dashan...jangan. .."

　Dashan keras Penisnya sudah menekannya melalui celananya, dan Wanfeng didorong menjauh, dan dia mendorongnya menjauh, "Tidak ... Cheng Yu akan masuk nanti ..."

　Dashan tahu bahwa dia tidak bisa' t melakukannya ketika ada orang, tetapi dia sangat tidak nyaman. Sambil menarik celananya, dia memandang Wanfeng dengan sedih, "Kakak, ini tidak nyaman ..."

　Wanfeng tidak bisa menahan diri untuk berkata kepada Dashan, "Tunggu di sini."

　Dia pergi mencari Cheng Yu, mengepak burung pipit, dan memintanya untuk mengantarkan mereka Pergi ke Liu Zhuangzhuang.

　Cheng Yu sangat marah, “Kenapa? Aku tidak akan memberikannya padanya!”

　“Bodoh! Aku memintamu untuk menjualnya padanya, dan kakakku akan membiarkan Dashan meneleponmu besok.” Wan Feng membujuk Cheng Yu pergi dengan cara yang baik. suara.

　Dia mengunci pintu dan kembali ke kamar, di mana Dashan sudah melepas celananya dan menggosok kemaluannya.

　Melihat Wanfeng masuk, dia mengambil langkah ke depan, memeluknya, menundukkan kepalanya dan menggigit bibirnya, "Kakak ... aku sangat panas ..."

　Wanfeng juga berkeringat, ini adalah pertama kalinya dia melakukan ini. seluruh orang gugup dan takut, tetapi saat Dashan menciumnya, hatinya menjadi tenang dengan aneh.

　Dashan memeluknya di tempat tidur, melepas pakaiannya, menundukkan kepalanya dan menggigit putingnya.

　"Ayo ..." dia mendesak Dashan.

　Dashan memisahkan kakinya dan memasukkan ayam kerasnya langsung ke dalamnya.

　Wan Feng didorong ke atas dan melengkung ke atas, kesenangan membuatnya merintih dan gemetar di sekujur tubuhnya.Dia mencubit tangannya di lengan Da Shan, tetapi ditekan dan didorong oleh Da Shan dengan kuat.

　Papan tempat tidur bergetar dan berderit.

　Kekuatan Dashan berat dan cepat, Wanfeng tidak tahan, menggigit pakaiannya dan menangis dengan lembut, kesenangan naik ke puncak kepalanya di sepanjang tulang ekornya, mengenai jiwanya, dia kacau seperti orang gila, bergoyang dari sisi ke sisi. Air mata jatuh dari kepalanya, dan suaranya merintih, "Dashan...wuwu...kakak akan mati..."

　Dashan berhenti segera setelah mendengar ini, "Jangan...kakak jangan mati.. ."

　Wanfeng mencubitnya Setelah beberapa saat, "Idiot ..." Dia duduk, memeluk lehernya, dan berbisik di telinganya dengan malu-malu, "Jangan berhenti ..."

　Dashan mengangguk, mencubit pinggangnya dan terus bercinta.

　Setelah Wanfeng dimasukkan untuk sementara waktu, perutnya bergetar dan dia mencapai klimaks.

　Dia terengah-engah, dan air mata yang dipaksa keluar oleh kesenangan berdesir. Sambil menyeka air matanya, dia memeluk leher Dashan dengan erat, menekan suaranya dan menangis, "Dashan ... woo woo ... panas sekali ... Apa yang didorong..."

　Dashan juga merasakannya, menekan pinggangnya dan mendorong keras ke tempat itu.

　Dalam waktu kurang dari satu menit, Wan Feng didorong di lehernya, menundukkan kepalanya dan menggerogoti bahunya, gemetar di sekujur tubuhnya.

　Gelombang demi gelombang air cair menetes dari titik akupuntur.

　Cheng Yu kembali dan melihat bahwa pintunya terkunci, dan berdiri di pintu dan berteriak, "Kakak!"

　Wan Feng dengan tegang mengencangkan tubuhnya, dan Da Shan dicubit olehnya dengan erangan teredam, dan dengan cepat menariknya keluar, gemetar. dan menembak penuh Tempat tidurnya.