1.[12]

1.7K 315 21
                                    

    Aku kembali ke tenda milik keluarga Ladelwyn bertepatan dengan Charla yang keluar dari tenda dengan dipapah Tony

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku kembali ke tenda milik keluarga Ladelwyn bertepatan dengan Charla yang keluar dari tenda dengan dipapah Tony.Wajahnya sudah menunjukkan rona kehidupan.Ia mengambil tanganku kemudian memberi tatapan 'mengapa kau bisa bersama Duchess Winchester.'

"Maaf karena anak kami lagi-lagi merepotkan anda Duchess" Tony membungkuk secara berlebihan. Aku berharap ia tidak mengalami sakit pinggang.

"Oh tidak, ia sama sekali tidak merepotkan" Potong Yelena."Sofia sangat manis dan baik. Kami hanya kebetulan bertemu di area festival, jadi jangan berpikiran buruk tentangnya".

Aku mengangguk setuju.Orang tuaku harus berhenti memikirkan kemungkinan buruk seperti aku membuat onar. Dan juga aku ini tidak cocok dipanggil anak-anak. Aku wanita berumur 27 tahun!.

"Festival perayaan ini berjalan sukses. Terimakasih atas saran-saranmu Tuan Ladelwyn." Yelena tersenyum anggun. Sebuah senyuman yang mampu membuat bunga -bunga menguncup malu.Jika saja adegan ini digambarkan dalam komik, di atas kepala Yelena mungkin terdapat semacam 'halo' malaikat.

'Betapa beruntungnya Sevine Laurentia bisa menempati tubuh dengan wajah rupawan itu' pikirku iri dalam hati.Jika saja itu aku, aku akan memanfaatkan wajah itu untuk membuat harem. Kau tahu, belasan pria tampan dengan aku satu-satunya wanita mereka.

"Berhenti memandangi mamaku seperti orang jahat!" bentak Wilden tiba-tiba. Ia mendengus kemudian menarik Yelena mundur ke belakang. Seolah-olah aku raksasa lapar yang siap memangsa ibu tersayangnya.

"Wilden, apa yang kamu katakan kepada Sofia!" tegur Yelena sedikit kesal.

"Tidak apa-apa Duchess". Aku memandang Wilden dengan tatapan mengejek."Wilden mungkin merasa tidak suka karena Sofia ini mengagumi kecantikan Duchess"

"Huh?.Tidak mama.Aku yakin Sofia memikirkan hal yang jelek. Jangan percaya kepadanya!.Dia-".

Sebelum Wilden mengucapkan hal konyol lebih banyak lagi,Yelena telah lebih dulu menutup mulut bocah itu dengan tangannya lantas tersenyum kikuk.

Aku yakin Wilden akan mendapat serangkaian ceramah panjang begitu mereka kembali ke Kediaman Winchester.Ceramah yang berisi tentang pentingnya belajar sopan santun dan mengontrol mulut.Wildenku yang manis memang sangat kasar untuk ukuran seorang anak Duke.Jika ia terus mengerinyitkan muka seperti itu, ia mungkin mengalami penuaan dini. Beberapa kerutan pada dahi dan ujung bibir karena terus cemberut.

'Semoga beruntung bayi kecilku.'. Aku melemparkan pandangan prihatin kepada Wilden yang memeluk kaki Yelena seperti bayi monyet. Ia mendesis dan membuang muka. Sangat-sangat ramah.

Wilden pasti tumbuh menjadi pria yang menakjubkan seandainya sifat kasar itu hilang.

"Kami harus kembali ke tenda Winchester."

"Baik Duchess. Terimakasih sudah mengantar Sofia kembali". Tony dan Charla membungkuk."Kami harap anda menikmati festival ini sepenuh hati".

Yelena memberi lambaian kecil.Beberapa menit kemudian ia dan Wilden benar-benar menghilang di dalam kerumunan orang-orang.

Aku merasa sedikit sedih karena harus berpisah dengan mereka.Apalagi wajah cemberut Wilden telah menjadi pemandangan favoritku setelah Jimey dan gerombolan anak nakal menangis ketakutan.

Aku bersiul riang dan meminta Tony untuk menggendongku ke atas bahunya. Karena kondisi Charla sudah membaik, kami memutuskan pergi berkeliling area festival.Terlalu banyak hal menarik yang sayang untuk dilewatkan.Beberapa sayuran segar dapat disulap menjadi sup penghangat badan.

"Apa Sofia terlalu berat ayah?".

'Tentu saja berat. Tony pasti merasa seperti memanggul induk babi' jawab pikiranku ketus.

Wajah Tony memerah karena menahan beban berat pada pundaknya.Namun demi bisa membuatku menikmati festival dengan sudut pandang yang lebih luas, ia menggeleng. "Tidak. Putri ayah sangat ringan seperti kapas" ujarnya terkekeh.

Siapa saja tahu kalau apa yang diucapkan Tony adalah kebohongan besar.Tapi kebohongan besar itu berhasil menyentuh hatiku, hingga tanpa sadar akupun menangis karena cinta luar biasa yang mereka berikan.

Aku tidak bisa membayangkan reaksi Tony dan Charla seandainya mereka tahu kalau putri asli mereka sudah lama mati.

"Sofia, mengapa kamu menangis?" tanya Charla khawatir.Ia berinjit untuk mengelus punggungku.

"Ada apa Sofia?. Apa pundak ayah kurang nyaman?" timpal Tony.

Aku menggeleng kemudian menyeka kedua mataku yang basah. "Tidak. Mataku hanya kemasukan debu".

Hari ini begitu menyenangkan dan melelahkan. Saking lelahnya aku bahkan tidak sadar kalau Betsy si boneka monyet menghilang dari kamarku.

Dan mulai hari itu, satu persatu kejadian aneh mulai menimpa keluargaku. Sebuah kejadian yang mungkin tidak pernah aku bayangkan sebelumnya.

○●○●○●○

End of Chapter 1

A/n
Hayoo , siapa yang kangen cerita Sofia 😅.











The Extra Seduce The Young Lord [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang