Keesokan harinya kami mengunjungi tempat yang disebut Balai Penghormatan. Sebuah bangunan yang didedikasikan untuk mengenang Raja dan Ratu terdahulu.Para penduduk percaya kalau balai penghormatan memiliki ruang bawah tanah yang digunakan untuk menyimpan peti mati raja dan ratu. Tapi kebenaran berita itu masih simpang siur. Informasi mengenai letak makam para pemimpin hanya diketahui oleh keluarga inti istana dan bangsawan yang menduduki posisi penting saja.
Paman Sam berdiri cukup lama di depan sebuah lukisan. Mengapa ia terlihat begitu murung?.
"Ayah rutin mengunjungi tempat ini setiap tahun" ujar Adrien yang seperti mengerti kebingunganku. Dia mengajakku menjauh-membiarkan ayahnya sendiri."Tepatnya sejak Ratu Shananeth terbunuh dalam kudeta"
Seingatku, Ratu Shananeth adalah nama dari istri raja sebelumnya.
"Apa paman mengenal baik mendiang Ratu?"
"Itu sedikit rumit untuk dijelaskan. Sejujurnya"
"Kau harus memberitahuku" desakku, sedikit memaksa. Tidak mungkin aku bisa tenang setelah diberi penjelasan menggantung. Hubungan macam apa yang mereka miliki?.
"Aku berjanji untuk tutup mulut, kalau kau memberitahuku"
"Baiklah. Berjanjilah untuk tidak pernah mengungkit hal ini di depan ayah"
"Aku berjanji sepenuh hati" Aku membuat tanda silang di atas dada-gestur yang menunjukkan kesungguhan dalam memegang omongan.
"Hmm, Sofia kau tahu kan kalau ayahku tidak pernah menikah?. Lalu aku dan saudaraku yang lain adalah anak adopsi?"
Aku mengangguk. Adrien dan saudaranya memang anak yatim piatu yang dibesarkan Paman Sam sejak balita. Mereka dibuang orang tua mereka ke panti asuhan sejak bayi.
"Alasan ayah tidak pernah menikah karena ia tidak bisa melupakan cinta pertamanya"
Aku menutup mulut, "Jangan-jangan"
"Yeah. Cinta pertama ayah sekaligus cinta terakhirnya adalah Ratu Shananeth. Mereka berteman sejak kecil. "
"Ini diluar dugaan. Apa mereka saling mencintai?"
"Tidak. Ayah tidak pernah memberitahu perasaannya. Lagian itu mustahil. Ratu Shananeth sangat mencintai Raja Rion."
"Saat kudeta terjadi, dimana Paman?"
"Ia sedang menjalankan misi di Aragos" tambah Adrien. "Itu menjadi penyesalan terbesarnya hingga saat ini"
Aku paham mengapa itu bisa menjadi penyesalan bagi Paman Sam.Semua orang pasti ingin melindungi orang yang mereka cintai.Dan itu menyakitkan ketika kau gagal melakukannya, apalagi kalau kau seorang itu pria-kaum dengan harga diri tinggi.
Sekarang aku penasaran, darimana Adrien mengetahui hal ini?. Aku rasa tidak ada orang tua yang senang mengumbar kisah cinta meyedihkan kepada anak-anak mereka. Dan Paman Sam, setahuku ia memiliki kepribadiannya begitu tegas. Cinta yang bertepuk sebelah tangan tidak akan membuat hancur. Ia bahkan lebih kokoh dari akar pohon berumur ratusan tahun.
"Darimana kau mengetahui hal ini, Adrien?" tanyaku, penasaran.
"Tentu saja dari ayah sendiri. Beliau selalu terbuka dengan kami, anak-anaknya" sahut Adrien bangga.
Siapa sih yang tidak senang dipercaya orang tua mereka."Apa itu juga alasan mengapa ia tidak menikah?"
"Benar. Aku dan saudaraku sudah lelah membujuknya untuk menikah. Ia keras kepala"
Aku tergelak, diam-diam membenarkan di dalam hati. Hidup dengan keluarga Heydar selama delapan tahun sudah cukup membuatku hafal karakter Paman Sam.
"Sofia,apa kau tahu alasan mengapa Keluarga Heydar yang tertutup memilih untuk merawatmu?"
KAMU SEDANG MEMBACA
The Extra Seduce The Young Lord [ON GOING]
RomanceSEQUEL THE VILLAINESS SEDUCE THE WIDOWER DUKE Leonor Amercia [27] adalah seorang pembaca setia dari serial web novel The Villainess Seduce The Widower Duke. Di antara banyaknya tokoh yang ada dalam serial tersebut, Leonor malah terobsesi denga...