5. [41]

732 152 12
                                    

Jika lapis pertama dari ruang ingatan berisi kenangan selama aku hidup bersama Charla dan Tony, maka lapis kedua ini diisi oleh sesuatu yang tidak pernah tinggal di dalam kepalaku. Semua hal yang ada di tempat ini sangat asing. Baik itu kamar bayi dan segala perabotan mewah yang ada di dalamnya.

"Ini ingatan milik siapa?"

Aku merasa bingung lalu melongok ke dalam tempat tidur bayi yang kosong. Tidak ada jawaban dari suara yang sebelumnya memanduku.Ia bungkam, dan aku tidak bisa mendesaknya karena kehadirannya berada di antara ambang semu dan nyata.Hal ini membuatku rasa khawatirku meningkat.Aku tidak suka sendirian apalagi di tempat asing.

Kepalaku masih melongok ke dalam tempat tidur bayi yang kosong itu, ketika langkah-langkah kaki mendekat.Aku memutar tubuhku,terkesiap melihat Charla-dalam fisik yang terlihat muda dan menggunakan pakaian pelayan-menggendong seorang bayi perempuan yang dibungkus dengan sutra bewarna hijau muda.Aku reflek melangkah mundur meski kehadiranku transparan.

Charla meletakkan bayi perempuan itu dengan hati-hati ke dalam kotak tidur bayi.

'Apakah Charla dulunya bekerja sebagai pelayan di sebuah keluarga bangsawan?'
Pikiranku asyik menerka.

"Putri, anda sangat cantik seperti Permaisuri.."
Charla memuji bayi itu setelah menaruhnya ke dalam kotak tidur.Aku ikut menoleh ke arah sang bayi.Seperti kata Charla, bayi ini sangat cantik.Dia memiliki rambut dan mata yang bewarna merah.Aku merasa bayi ini mirip denganku.Aku yakin saat aku bayi aku terlihat kurang lebih seperti ini.

Tidak lama kemudian seorang perempuan menyusul Charla ke dalam ruangan ini.Dia berdiri di samping Charla lalu menyentuh pipi sang bayi."Dia benar-benar mirip aku saat membuka mata seperti ini" kekeh perempuan itu.

Charla tersenyum lalu berujar "Permaisuri, Putri Sofia mewarisi kecantikan anda.Di masa depan, saya juga yakin ia akan menjadi ratu yang hebat dan bijaksana seperti Yang mulia Raja"

'Na-nama bayi ini Sofia?'
Aku mematung beberapa saat kemudian menggelengkan kepala.Tidak, ini hanya kebetulan. Charla bisa jadi terinspirasi menamaiku Sofia setelah melihat bayi ini. Ya, benar seperti itu.

"Kamu tahu apa yang lucunya lagi Charla" perempuan itu menyerigai kemudian mengambil bayi itu dari tempat tidurnya."Sofia memiliki letak tahi lalat yang mirip denganku.Kami berdua memiliki tahilalat di belakang telinga"

Saat itu juga aku tanpa sadar melirik ke arah cermin yang kebetulan berada di sebelahku.Aku menekan daun telingaku ke depan kemudian menemukan sebuah tahi lalat di sana.

"Ja... Jadi aku... "

"Benar.Kau bukanlah anak kandung dari Charla dan Tony Ladelwyn"

Suara asing yang sejak tadi bungkam itu akhirnya hadir kembali di dalam kepalaku.Dia pasti ingin aku menemukan fakta ini sendiri.

"Jadi siapa orang tua kandungku?"
Aku berusaha untuk menahan rasa kecewaku.

"Perempuan yang sedang berbincang dengan Charla itu adalah ibu kandungmu.Coba perhatikan wajahnya baik-baik"

Aku melangkah ke hadapan perempuan itu.Dan tiba-tiba saja aku merasa berkaca.Tangan transparanku menyentuh pipinya.

"A.. aku merasa pernah melihat potretnya... "

Mataku melebar. Wajah ini! bagaimana mungkin aku tidak mengingatnya. Perempuan ini pasti mendiang Permaisuri Suran-Shananeth D'Carbelux.Seseorang yang sangat dicintai Paman Sam.

Aku termundur lalu menangis. "Aku.. adalah putri kerajaan ini?.."

"Benar Sofia. Kamu sejatinya adalah putri Mahkota Suran. Pewaris sah kerajaan ini"

"Lalu mengapa Charla dan Tony yang membesarkanku?. Mengapa aku tinggal di Baterville?.Apa yang terjadi pada orang tua kandungku?"

Ada begitu banyak pertanyaan yang ingin kutanyakan.

Ruang tidur bayi ini tiba-tiba berubah menjadi sebuah taman di halaman istana Suran. Aku melihat Raja dan Permaisuri sedang mengajari anak mereka-yaitu aku-berjalan.Sebuah keluarga kecil yang bahagia.Aku hanyut pada pemandangan itu dan menonton lebih dekat. Walau aku tidak pernah mengenal dan melihat wajah mereka secara langsung, aku tahu kalau mereka sangat mencintaiku.Jadi pasti ada alasan khusus yang membuat mereka menyerahkanku kepada Charla-sesuatu yang harus aku ketahui agar aku bisa mencintai mereka, seperti mereka mencintai aku.

"Mengenai pertanyaanmu, aku tidak bisa menjawabnya"

"Mengapa?"

"Jawaban itu tidak ada di dunia ingatan ini.Dan ini sudah saatnya kau kembali ke dunia nyata.
Saat kau kembali, pergilah ke makam para raja dan ratu Surran. Kau akan mengetahui segalanya di sana"

Aku merasakan pandanganku kian gelap. Dan saat aku membuka mata, aku terbaring di atas permukaan rumput.

"Sofia!, aku kira kami kehilanganmu"
Adrien memelukku erat kemudian terisak.

Gilian berlutut di sebelahku, "Jika kami tahu kau akan mengalami hal seperti ini, kami tidak akan membiarkan kamu pergi sendiri"

Aku meraba kepalaku yang masih sakit lalu mengedarkan pandangan.
"Dimana air terjun yang berada di sekitar sini?"

"Air terjun?" Alis Adrien terangkat. "Apa maksudmu air terjun?"

"Aku yakin aku sedang tenggelam dan-"

"Apa maksudmu Sofia?" tanya Gillian bingung. "Saat kami menemukanmu, kau dalam keadaan berbaring koma di bawah sebuah pohon.Kami berusaha untuk membangunkanmu tapi kau tidak merespon sama sekali."Gilian lantas membantuku untuk berdiri."Apa yang terjadi kepadamu?"

" Gilian, lebih baik kau menunda pertanyaan itu" tegur Adrien membantu membawakan tasku."Sofia baru saja sadar dan sekarang ia terlihat linglung. Kita harus membawanya kembali ke desa."

Aku yakin apa yang aku alami bukanlah mimpi atau halusinasi.Buktinya ingatanku kembali dan aku mengetahui indentitas asliku.

"Aku berhasil mendapatkan bunga salju." Aku melirik tas peninggalan Calli.Bagaimana cara untuk menjelaskan pengorbanannya kepada keluarga yang selalu menunggu kepulangannya?.Ini pasti akan membuat hati Paman Sam dan anak-anaknya sangat hancur.Tidak ada orang tua yang ingin anaknya berkorban untuk dirinya.

"Terimakasih Sofia. Kami berhutang banyak kepadamu"

Sementara Adrien dan Gillian tersenyum cerah karena masih memiliki harapan untuk kesembuhan ayah mereka, aku tertunduk lesu-merasa bersalah karena suatu hal.Kebahagian ini tumbuh dari tangis dan rasa depresi seseorang.Aku tidak bisa menikmatinya sama sekali.

"Omong-omong Sofia tas siapa ini?, seingatku kau hanya membawa satu tas?"

Aku tersenyum pahit."Itu milik orang yang menolongku mendapatkan bunga itu"

Dan cepat atau lambat kalian akan mengetahui siapa nama orang itu.


Sebelum Gillian dan Adrien bertanya lebih banyak, aku menyela mereka dengan cepat, "Aku akan menceritakannya nanti saat kita tiba di desa"

●○●○●○●○

Maaf fla baru update sekian lama.
Yang pada lupa alurnya monggo dibaca ulang 😂

.
.

The Extra Seduce The Young Lord [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang