🖤TRANSMIGRASI 04.

34.1K 2.1K 34
                                    

Haiii balik lagi heheh.

Jangan lupa vote ya sebelum membaca dan komen juga maaf kalo ngak nyambung dan banyak ketypo an dalam menulis maklum hehhe

Ok kita lanjut aja heheh





HAPPY READING guys!!!!!!







Setelah cukup lama menguras energi nya untuk berfikir, akirnya Keira memutuskan untuk membersikan badan dan segera turun untuk makan malam, sekalian mengatakan kepada kedua orangtuanya agar bisa sekolah ditempat semua tokoh.

Dengan begitu dia lebih gampang bukan untuk menghancurkan dan merebut semuanya?.

Lanjut.

Sesudah membersikan badan Keira segera keluar menuju dapur.

Sebelum berbicara ia harus mengisi tenaganya dulu.

Keira turun dengan menuruni tangga, dia melewati ruang tamu, bisa dilihat dari ujung tangga ruang tamu itu terlihat sepi.

Keira segera berjalan lagi mencari dimana letak dapur itu berada dan akhirnya ketemu juga.

"Ekhm "Dehem Keira kepada salah satu maid yang berumur cukup tua.

Maid  yang tadi sedang menyiapkan makan memusatkan pandangan keasal suara.

Dia melotot kaget karena tau siapa pemilik dari suara itu.

"Astaga non teh ngapain ada di sini! "Ujarnya dengan khawatir saat melihat nonanya ada di dapur.

Ia segera menghampiri Keira.

"Nona harus istirahat "sambungnya sambil menuntut Keira kearah kursi yang tidak jauh dari sana.

"Nona mau apa? nona laper mau saya siapkan makanan. tapi nona harus kembali kekamar ya, nona baru aja sadar nona juga nggak boleh banyak gerak "ucapnya beruntun.

Keira mendengarkan ocehan itu lantas jengah dan membuka suara.

"Stt bisa diem. Saya udah ngak papa kok jadi bibi nggak usah khawatir  "ucap Keira mencoba menghentikan bi idah yang akan kembali membuka suara.

BI udah menghela nafas.

"Huft nona beneran udah sehatkan? "Tanyanya.

Keira yang mendengar itu mendengus sebal.

"Ck kalo saya Nggak sehat, saya Nggak mungkin kuat buat kesini bi" balas Keira.

Bi idah yang mendengar itu menghela nafas lega.

"Syukurlah nona sudah baik baik aja "ucap bi idah sambil mengusap kepala keira dengan lembut.

"Nona jangan sakit-sakit lagi ya, bi idah nggak kuat kalo liat non sakit kayak gitu "ujar bi idah dengan kedua mata berkaca-kaca.

Keira yang mendengar itu hanya menganggukkan kepalanya, ia bingung harus berbuat apa saat melihat bi idah akan meneteskan air mata.

transmigrasi KINSLEY END ( Terbit Di Ebook!)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang