Mejaku penuh coretan
Menjahit masa lalu
Dalam tulisanMejaku penuh coretan
Lukiskan kenaifan dan keburukan
Lambang kejatuhan,
Bayang-bayang kehancuranMejaku penuh coretan
Nuansa keindahan dan kebencian
Lambang kedengkian,
Culas hati nan sukar dilawanMejaku penuh coretan
Asam garam kehidupan
Puasnya pujian dan hinaan
Imajiner dan kenyataan
Kewarasan dan kegilaan
Pada hakikatnya, belum datang kematianAwan—Untuk manusia yang Dipandangnya
KAMU SEDANG MEMBACA
Puisi Basa-basi
RandomTidakkah Neura mau mendengar suara Awan di angkasa? Awan yang selalu berpuisi di setiap hujan, menjadi cawan bagi Sang Busur Elips, hanya ingin menyampaikan gundahnya dalam Puisi Basa-Basi. Yang bila tak dipahami, maka biarlah menjadi basa-basi.