Penuh sajak ini
Dengan kata-kata yang takkan pernah indah
Apabila tak diindahkan, oleh Sang PengindahMungkin sajak ini
Takkan pernah bermakna
Apabila tak dimaknai, oleh Sang PemaknaHanya telinga, bukan mata
Cepat lambat melalui indra
'Kan diserap akal budi, samudera jiwaPara pencuri akan mendelik
Gurih melihat sajak nan perih
Yang terlalu masygul,
Untuk kantung-kantung yang dipanggulLalai tidak akan terisi lagi
Bukti kesempurnaan pun telah cacat
Kesedihan tidak akan tumpah
Sukacita pun takkan bernanah
Dalam hidup sumpah serapahAwan—Melodi Jati Diri
KAMU SEDANG MEMBACA
Puisi Basa-basi
RandomTidakkah Neura mau mendengar suara Awan di angkasa? Awan yang selalu berpuisi di setiap hujan, menjadi cawan bagi Sang Busur Elips, hanya ingin menyampaikan gundahnya dalam Puisi Basa-Basi. Yang bila tak dipahami, maka biarlah menjadi basa-basi.