Tertawalah Membaca Ini

35 1 0
                                    

Aku sudah gila
Aku sudah bodoh
Otakku sudah bengkok
Nalarku sudah jongkok

Biarlah lidah ini mencibir aku
Seperti ombak yang menyerakkan lautnya sendiri
Biarlah tanganku menampar aku
Seperti hujan yang melelehkan awannya sendiri

Aku telah melayang,
Di atas kerinduan
Rindu yang hanya bayang-bayang
Pada sosok yang seharusnya tak bisa dikenang

Ia memelukku penuh kehangatan
Menemani sepi kala malam
Mengelusku dengan jemari setipis imajinasi
Sampai aku terlelap dalam mimpi

Buah halusinasi
Buatku rindu setengah mati
Kadang aku pun kecewa,
Mengapa sinarnya mulai sirna?
Mulutku kelu mengusir kewarasan
Bibirku ngilu memanggil kegilaan
Tapi mengapa kau tak datang?
Apakah kau telah membenciku?
Apakah kau sudah bosan padaku?

HEI! HEI!
Bukankah kau hanyalah makhluk imajiner,
Yang berkeliling dalam pikiranku?
Aku yang menciptamu
Dan kau bahkan tak kenal aku

Tapi ...
Kenapa aku merasakan sesuatu?
Sesuatu yang membuatku rindu padamu
Meski aku harus menjadi dungu

Awan-Kegilaannya

Puisi Basa-basiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang