Sang Sandang Celaka

9 1 0
                                    

Sang Sandang Celaka,
Hatinya ingin terendam air
Namun kakinya tak mau lepas dari pasir kering
Air matanya jatuh
Mulutnya memberontak
"Tidak adil!"

Sang Sandang Celaka,
Mengharapkan pemimpin yang setia
Namun, malah dipilihnya yang sejenisnya
Yang sama rakusnya
Yang sama nafsunya
Yang sama kejamnya

Sang Sandang Celaka,
Menginginkan pakaian maknawi
Namun, pakaian fana tak mau dilepaskannya
Makin berat bebannya
Lalu keluhnya,
"Oh sakitnya!"

Matahari mengangkat air menjadi mendung
Pantaskah dia mengeluh,
"Wahai mendung, janganlah tutupi sinarku"?
Pula yang memantulkan sinarnya pada bulan
Pantaskah dia mengeluh,
"Wahai bulan, janganlah curi pendarku"?

Sang Sandang Celaka,
Inginkan kedamaian semesta
Namun, pemimpinnya dipilih oleh makhluk-makhluk ego
Tak inginkan miliknya dirampas
Namun, penguasanya dipilih oleh makhluk-makhluk penafsu
Maka, pantaskah dirinya mengeluh?

Awan—syair sandang celaka

Puisi Basa-basiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang