Lahir
Bukan sekadar mengerjap mata
Atau hanya dinapasi udara
Meletih raga, tergoda jiwaIni bukan perkara siapa yang lahir
Atau sekadar ekspektasi fana
Dengan penuh tanya
Mata-mata meretorika,
"Bagaimana mungkin seorang lahir, jika dia tak pantas lahir?"Namun, di tangan sebelah
Jari-jari mereka menggenggam harapan
Lahirnya adalah suatu karya
Bagai lukisan penyejuk mata
Seindah nada peneduh jiwaWalau kematian pasti melanda
Turuti ramalan semesta
Namun, ingatlah
Hidupnya adalah permata tak bercela
Matinya ialah keuntungan tiada hinggaIni bukan tentang siapa-siapa
Kecuali bagi insan yang memahaminya
Sebab matinya bukanlah ragawi
Melainkan maknawiAwan—deklarasi Puja
KAMU SEDANG MEMBACA
Puisi Basa-basi
RandomTidakkah Neura mau mendengar suara Awan di angkasa? Awan yang selalu berpuisi di setiap hujan, menjadi cawan bagi Sang Busur Elips, hanya ingin menyampaikan gundahnya dalam Puisi Basa-Basi. Yang bila tak dipahami, maka biarlah menjadi basa-basi.