Oh, malam
Dikau bercahaya
Selaksa duka kaukumpulkan
Kau limpahkan pada bintangOh, malam
Dikau berderang
Tangismu didengar bulan
Kau relakan pada siangAdakah duka yang melebihi malam?
Senapas rindu mengekang
Adakah duka yang mengatasi malam?
Mutiara fajar menyiksa karang
Adakah duka yang melampaui malam?
Semburat senja dihapuskannya
Adakah duka yang menandingi malam?
Penghujung terang ada padanyaAwan—acak-acak melodi
KAMU SEDANG MEMBACA
Puisi Basa-basi
RandomTidakkah Neura mau mendengar suara Awan di angkasa? Awan yang selalu berpuisi di setiap hujan, menjadi cawan bagi Sang Busur Elips, hanya ingin menyampaikan gundahnya dalam Puisi Basa-Basi. Yang bila tak dipahami, maka biarlah menjadi basa-basi.