Setelah melewati perjalanan panjang, akhirnya Jeno sampai dengan selamat ditempat tinggal barunya. Jeno langsung merebahkan dirinya diatas sofa yang lumayan lebar, lelah sedang menyelimuti tubuh Jeno, membuatnya malas untuk melakukan apapun.
Mata Jeno terpejam dan sepintas bayangan Mark muncul dalam benaknya, membuatnya kembali membuka mata. Diraihnya kembali ponsel yang ia simpan dalam saku celana, dan mencari kontak yang akan ia tuju.
Jeno menekan nama yang selama ini ia rindukan dan menekan ikon telfon. Menunggu beberapa menit, nada sambung panggilan terdengar
"Hallo"
Suara Mark yang sangat Jeno rindukan, terdengar di telinga Jeno.
"Jeno?"
"A-a.. Hai... Mark"
"Hai. Ada apa menelfon?"
"Tidak ada. Aku... Hanya.. Merindukanmu... "
"... "
"Mark?"
"Apa kau sedang beristirahat? Bagaimana keadaan disana?"
"Iya, aku baru pulang setelah mendaftarkan diri disekolah baru. Keadaan disini baik baik saja."
"Kau sedang apa? Bagaimana dengan sekolahmu?"
"Aku sedang beristirahat, di UKS"
"UKS?! Apa kau sakit?!" Jeno terbangun dari posisinya setelah mendengar Mark, berada di UKS.
"Tidak, aku tidak sakit. Saat pelajaran aku tertidur, dan Jaemin membawaku kesini untuk istirahat"
"Jaemin? Maksudmu, Na Jaemin?"
"Tentu, memang Jaemin siapa lagi, kalau bukan Na Jaemin sepupu mu"
Jeno, merubah raut wajahnya, dari panik menjadi kesal setelah mendengar Mark menyebutkan nama sepupunya.
"Sejak kapan kau dekat denganya?"
"Jeno.. "
"... Iya?"
"Aku... Juga... Merindukanmu... "
Tut.. Tut... Tut....
Sambungan telepon telah terputus secara sepihak. Jeno yang awalnya kesal, berubah lagi menjadi senang. Kata terakhir Mark yang mengatakan bahwa dirinya juga merindukan Jeno, membuat Jeno tersenyum senang.Jeno dibuat salah tingkah, perkataan Mark terus terputar dalam benak Jeno. Membuatnya lupa tentang Jaemin yang mendekati Mark. Jeno bangkit dari tempatnya, semangatnya kembali muncul, lalu berniat untuk membersihkan diri.
Sedangkan ditempat lain, lebih tepatnya diruang UKS. Mark dan Jaemin yang saling terbaring sambil berpelukan, Mark merapatkan pelukannya kepada Jaemin setelah selesai berbincang dengan Jeno melalui ponselnya.
"Dasar pengganggu! Kenapa dia selalu mengganggu disaat kita sedang berdua!" ucap Jaemin sambil mengumpati sepupunya itu, Mark hanya tersenyum sebagai respon untuk Jaemin "Mark" panggil Jaemin.
"Hm"
"Apa kau mencintai Lee Jeno?" tanya Jaemin
"Diamlah, aku berusaha untuk tertidur" ucap Mark lalu semakin mengeratkan pelukannya pada Jaemin. Begitu pula dengan Jaemin. Mereka akhirnya tidur bersama diruang UKS, hanya ada Jaemin dan Mark. Suasana tenang, dan tak ada yang mengganggu. Hanya dentingan jam dinding yang menemani mereka.
Bel istirahat telah berbunyi, Jaemin dan Mark juga baru saja keluar dari UKS setelah tertidur bersama. Jaemin dan Mark melangsungkan langkah mereka ke kantin, karena setelah bangun dari tidur, perut Jaemin berbunyi dan berhasil mengundang tawa Mark.
Sesampainya mereka dikantin, entah mengapa semua mata tertuju pada mereka berdua. "Kenapa mereka menatap kita seperti itu?" tanya Mark. Jaemin yang tak peduli dengan tatapan penuh arti itu, tetap melanjytkan langkahnya dan segera memesan makanan.
"Mark, kau ingin makan apa?" tanya Jaemin, yang berhasil menyadarkan Mark yang terdiam ditempatnya. Mark berlali kecil mendekati Jaemin "Jaemin, ini membuatku tidak nyaman" ucap Mark. Ditatap oleh banyak orang, membuat Mark risih dan resah. Ia tak suka jadi pusat perhatian.
Jaemin membalikkan badanya, menatap balik orang orang dengan tatapan tajam "Berhentilah menatapinya seperti itu, kalian membuatnya tidak nyaman." tak menghiraukan perkataan Jaemin, justru semua siswa dan siswi semakin menatap Mark dengan aneh. Seperti meminta sebuah penjelasan.
"Jaemin, aku pergi kekelas saja." saat Mark hendak pergi, Jaemin menahan lengan Mark, mencegahnya untuk pergi "Dengar kalian semua, Kekasihku tidak suka ditatap seperti itu. Jadi berhentilah" saat Jaemin menekankan pada kata kekasih, ekspresi semua siswa menjadi terkejut, ada yang bersorak suka dengan pengakuan Jaemin, ada juga yang tidak suka. Pasalnya baru ditinggal Jeno beberapa hari, tapi Mark sudah menemukan yang baru.
Mark sendiri juga terkejut, ia tidak tahu kapan dirinya menjadi kekasih Jaemin. Mark mendekatkan dirinya dan berbisik "sejak kapan aku jadi kekasihmu?!" bisik Mark "tenang saja, yang penting mereka sudah tak menatap aneh padamu"
"Tapi-" ucapan Mark terpotong, Jaemin menarik tangan Mark menuju tempat yang sudah kosong "kau duduklah disini, kau mau makan apa?" mendengar Jaemin menawarkan makanan kepada Mark, semua murid yang masih segia dikantik bersorak heboh. Mark menundukkan kepalanya, sedangkan Jaemin mengembangkan senyuman bangganya.
"T-terserah kau saja" ucap Mark yang mulai gugup. Untung saja Jaemin masih bisa mendengar suara Mark, walau semua siswa masih bersorak untuk mereka berdua. Dan untuk yang tidak suka dengan Mark yang dekat dengan Jaemin pun pergi meninggalkan tempat.
"Akhirnya Mark, kau sadar juga" "kapan kalian mulai berpacaran?" "atau jangan jangan kalian lama di UKS, untuk saling mengungkapkan perasaan?" "dengan ini artinya kau sudah melupakan Jeno?" dan masih banyak lagi pertanyaan pertanyaan yang dilontarkan.
Mark semakin menunduk kan kepala, ia bingung harus menjawab apa, hingga akhirnya Jaemin datang dengan membawa dua nampan makanan. Jaemin menyerahkan satu nampan untuk Mark "ini Mark, makananmu" Mark menerima nampan makanannya.
Jaemin menaruh nampannya dan duduk berhadapan dengan Mark "hey Jaemin, kau pasti senang karena Mark sekarang menjadi milikmu" ucap salah satu siswa. "Kalian diamlah" cetus Jaemin. Mark meraih alat makanya dan memakan makanannya dengan malu malu.
"Waah lihat, Mark lucu saat malu malu seperti itu" "kau beruntung Jaemin, mendapatkan Mark yang imut" mendrngar kata imut, Mark langsung mengangkat kepalanya dan menatal kearah siswa yang mengatainya dengan imut "aku tidak imut! Atau lucu! Aku tampan!"
Bukanya takut, semua siswa malah semakin bersorak, "lihat lihat, wajah merahnya" "iya Mark, kau tampan, tapi kau juga imut" Mark tak dapat lagi membalas ucapan orang orang itu "sudahlah kalian! Sudah tahu wajah Mark memerah seperti itu, tapi kalian masih saja mengolok oloknya" bela Jaemin.
"Jika kalian sudah selesai, pergilah. Biarkan Mark makan dengan tenang" imbuh Jaemin. Semua siswa mulai beranjak dan pergi, membiarkan Jaemin dan Mark dikantin berdua "hey kalian! Ayo pergi! Biarkan Jaemin dan Mark makan berdua!" "iya! Lebih baik kita pergi dan tak mengganggu mereka!" setelah mengatakan itu, semua siswa pergi meninggalkan Mark dengan Jaemin. Berdua.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sorry I Have to KILL You Dad! (HIATUS!!!)
General Fiction"Aku sungguh menyayangimu Ayah" Hanya cerita fiksi hasil imajinasi sendiri