"Kumohon" Jeno memohon kepada Mark, dengan tangan yang terulur menggenggam tangan Mark
"Jeno, kau tidak boleh terus bersamaku. Aku hanya akan membuatmu semakin hancur." Mark berusaha melepas tangan dari genggaman Jeno. Namun, Jeno menggenggamnya terlalu kuat tak membiarkan Mark pergi.
Jeno bangkit dari posisinya, masih dengan menggenggam tangan Mark "Kata siapa aku tak boleh bersamamu? Kata siapa kau akan membuatku semakin hancur? Aki bahagia saat bersamaamu Mark, aku merasa hidup saat ada didekatmu."
Jeno mendekatkan telapak tangan Mark kedadanya dan sedikiti menekannya "ku mohon Mark, jangan melepasku, jangan biarkan aku pergi"
Mark menarik tangannya lalu beralih menggenggam erat pergelangan Jeno dan ditarik paksa menuju gang sempit, tubuh Jeno ditarik hingga punggungnya dibenturkan ketembok, membuat Jeno syok dan membelalakan matanya.
Mark menarik kerah Jeno lalu mencium bibir Jeno, melumat dengan kasar, membuat Jeno kewalahan dengan tempo yang Mark berikan. Mark menghentikan paksa ciumannya dan menatap tajam Jeno.
"Dengarkan aku Lee Jeno, kau pergilah keluar negeri. Selesaikan sekolahmu disana, dan juga kuliahmu. Lalu saat kau dipertemukan dengan calon pendampingmu nanti, katakan ini didepan mereka 'hanya Lee Mark yang pantas untukku, hanya Lee Mark yang bisa membuatku bertekuk lutut. Tak ada yang lain. Dan wanita murahan sepertimu tak pantas mendapatkanku, kau tak ada bandingannya dengan Lee Mark kau jauh dibawahnya!! Lee Mark yang pantas untukku!!! Katakan itu dengan suara lantang lalu pergi dari sana. Datang kembali kesini, temui aku dirumahku, disana kita adakan langsung acara pernikahanmu dengan ku! Kau mengerti?!!" Ucap Mark dengan penuh penekanan disetiap ucapannya. Jeno menganggukkan kepala sebelum menjawab pertanyaan Mark.
"Baik Mark, aku mengerti" jawab Jeno dengan suaranya yang bergetar. Mark melepaskan kerah Jeno dan sedikit mendorong jauh tubuhnya memberikan jarak antara dirinya dan Jeno.
"Jika kau sudah mengerti, jangan temui aku lagi. Kita akan bertemu setelah urusanmu disana selesai. Aku berangkat!" Mark meninggalkan Jeno yang masih berdiri kaku ditempatnya.
Mark mempercepat langkahnya meninggalkan Jeno di gang itu. Dengan langkah yang terburu buru membuat pundaknya bertabrakkan dengan orang lain yang berlalu lalang. Ia harus cepat pergi tak ingin terlambat kesekolahnya.
Jeno yang berdiam mengulang setiap perkataan Mark tadi membuat jari lentiknya menyentuh bibirnya lalu tersenyum. Jeno senang Mark menerimanya kembali, Jeno senang Mark menerima ajakannya dulu.
Segera Jeno mengeluarkan ponsel dalam sakunya mencari kontak ayahnya dan menelefonnya.
"Ada apa Jeno? Tak biasanya kau menghubungi ayah"
"Ayah, kirim Jeno keluar negeri hari ini. Jeno akan melanjutkan sekolah disana"
Tanpa menunggu jawaban dari ayahnya, Jeno memutuskan hubungannya secara sepihak dan segera melangkah pulang untuk bersiap siap.
Ditempat lain tepatnya dikantor perusahaan ayah Jeno, ia memandang heran layar ponselnya kembali memutar ulang perkataan anaknya itu "ada apa dengannya?"
Dengan gestur memanggil bawahan, salah satu pekerja mendakat dan disuruh untuk segera memesan tiket pesawat dan mengatarkan Jeno kebandara "kau, pesan tiket sesuai tujuan yang sudah katakan kemarin, dan antar dia ke bandara, dan jangan lupa kirimkan 1 pengawal juga" si bawahan membungkukkan badan, melangkah mundur, dan kembali menegakkan badan lalu pergi dari sana untuk mengerjakan perintah tuannya.
Lee Mark yang sedang memfokuskan atensinya pada materi yang diajarkan guru didepan kelas, terpaksa teralihkan pada ponsel yang bergetar disaku celanannya. Mark meraih keluar ponselnya dari saku, terlihat nama Jeno yang terpampang dilayar posel itu.
Mark membuka poselnya secara sembunyi sembunyi dibalik buku pelajarannya. Ditekannya nama Jeno yang terpampang muncul sebuah pesan dari sahabatnya.
Lee Jeno🐶
Mark aku hanya ingin memberitahumu, aku akan berangkat keluar negeri hari ini. Ayahku mengirimkanku ke Kanada. Disana ternyata ada satu sekolah yang dibawah kepemimpinan ayahku.
Aku akan segera menyelesaikan semua urusanku disini secepat mungkin dan kembali padamu jadi, tunggu aku.
Jaga kesehatanmu, jangan biarkan sakit menyerang tubuhmu. Itu bisa membuatku khawatir padamu.
Dan jaga dirimu agar tidak diganggu oleh orang lain saat aku pergi. Jangan pernah terima ajakan dari siapapun. Dan jika ada orang yang menyatakan perasaannya padamu langsung saja kau tolak, karena kau sudah punya aku.
Kau milikku Mark. Dan aku milikmu.
Semangat untukmu karena sebentar lagi ujian akhir semeter akan dimulai. Aku tahu kau bisa mengerjakan semua soal ujian.
Itu saja pesan dariku. Aku harus pergi, sekarang. Aku akan menghubungimu saat sudah sampai.
Tunggu aku. Aku mencintaimu Mark 💚
KAMU SEDANG MEMBACA
Sorry I Have to KILL You Dad! (HIATUS!!!)
Fiction générale"Aku sungguh menyayangimu Ayah" Hanya cerita fiksi hasil imajinasi sendiri