Setelah menghabiskan makanan mereka, Jaemin dan Mark kembali kekelas untuk mengikuti pelajaran selanjutnya. Di se penghujung lorong, berita tentang Jaemin dan Mark menyebar. Banyak mata yang menatap Jaemin dan Mark, ada yang bersorak senang, ada yang menatap sinis.
Sesampainya mereka berdua didepan kelas, seluruh warga kelas ricuh dengan kedatanga kedua sejoli itu "lihat, pasangan baru telah tiba!" ucap salah satu siswa. Mark melangkah mendekati bangkunya dengan terburu buru, sedangkan Jaemin berjalan santai sambil memperagakan gestur diam pada teman teman sekelasnya untuk menenangkan susana, lalu duduk disamping Mark.
Saat kondisi kelas sudah tenang, semua murid juga kembali ketempat masing masing, juga pasangan baru sudah duduk ditempatnya, masuklah seorang guru yang siap memulai pembelajaran. Sang ketua memberikan instruksi hormat pada guru, dan guru pun akan memuali pelajarannya.
Ditengah tengah pembelajaran, ponsel Mark yang di mode bisukan bergetar Drtt... Drtt... Drtt... Mark meraih ponselnya yang ia simpan disaku celananya. Terdapat sebuah notifikasi pesan masuk dari Jeno. Ditekannya nama itu, dan terbukalah sebuah room chat antara Jeno dan Mark.
Jeno🐶
Hai lagi Mark
Aku hanya ingin menunjukan tempat yang aku tinggaliTerlihat luas, bukan? Kamarku ada di lantai atas.
Tapi terlihat sepi juga. Karena tidak ada kau disini.
Aku berharap kau ada disini menemani ku.
Jika sudah lulus nanti, dan kita melangsungkan pernikahan, aku akan membawamu kesini.
Kita akan tinggal bersama dan hidup bahagia bersama disini.
Aku berharap semoga cepat terkabul.Sudahlah itu saja, aku akan langsung beristirahat. Karena besok aku langsung bersekolah. Mark, semangat belajar, oke!
Aku tahu kau mungkin bosan mendengar ini tapi, tetap jaga kesehatan, jangan sakit, dan tidur yang cukup.
Aku tak mau kau tertidur dikelas dan dibantu oleh Jaemin lagi. Cukup sekali, Oke!
Sudah dulu ya~
Bye bye~Pesan spam yang dikirimkan Jeno untuk Mark. Jeno juga memperlihatkan kediamannya disana, Mark cukup kagum karena tempat tinggalnya besar dan luas, ditambah hanya Jeni sendiri yang tinggal disana.
Mark menjadi sedikit kasihan pada Jeno, karena tinggal seorang diri. Namun, ia juga tidak bisa langsung pergi kesana kan. Mark menyimpan ponselnya kembali setelah membaca semua pesan spam Jeno. Berisik dan mengganggu memang, tapi Mark juga menyukainya.
Jaemin yang sedari tadi memperlihatkan Mark, hanya bisa menatap datar dan kembali fokus pada guru yang sedang menjelaskan materi didepan. Meskipun Mark tak menunjukan ekpresi apapun, tetap saja kehadiran Jeno dikehidupan Mark, sedikit mengusik dan membuat Jaemin cemburu.
Satu hari telah terlewati. Sekolah yang membosankan bagi mereka yang menjalaninya. Mark yang terburu buru membereskan barang barangnya karena ia harus segera pergi bekerja untuk pertama kalinya "Mark, kenapa kau terburu buru?" tanya Jaemin terheran dengan Mark.
"Aku harus bekerja, aku tidak ingin telat dihari pertamaku" jawab Mark. Tangan Jaemin terulur menahan semua pergerakan Mark "tenanglah Mark, mereka tidak akan menghukummu, dan mereka tidak akan berani melakukan itu" ucap Jaemin.
Mark tidak mengerti maksud Jaemin, kenapa dia malah menyuruhnya tenang disaat ia akan telat jika tidak buru buru. "Kenapa mereka tidak berani menghukumku, jika aku telat?" tanya Mark penasaran. Jaemin melepaskan tangannya yang digunakan untuk menahan Mark, ia melipatkan kedua tangannya didepan dadanya dan berpose layaknya seorang bos sebesar.
"Tentu saja mereka tak akan berani, kafe tempatmu kerja adalah kafe milikku. Aku memerintah manager untuk menerima lamaran kerjamu, dan aku tak akan segan segan memecat siapapun yang berani mengusik atau menghukumu" jelas Jaemin. Mark menatap tak percaya pada orang yang didepannya ini. Mark memasukkan kembali buku bukunya yang belum ia masukkan, lalu menutup resleting tas dan beranjak meninggalkan Jaemin.
Jaemin yang ditinggal, langsung mengejar Mark "Mark! Tunggu aku!!"
Sesampainya mereka berdua didepan kafe yang diakui milik Jaemin itu, Mark menghirup nafas dalam dalam dan menghembuskanya perlahan lewat mulutnya. Mark gugup dihari pertama kerjanya. "Tenanglah Mark" Jaemin mengelus pundak Mark yang tegang, berusaha untuk menenangkannya.
"Aku akan masuk!" ucap Mark mencoba meyakinkan dirinya "aku akan menunggumu" mendengar Jaemin yang akan menunggunya, langkah Mark terhenti dan langsung berbalik badan menghadap Jaemin "tidak, kau sebaiknya pulang. Melihat mu disini, membuatku menjadi semakin gugup. Ditambah kau pemilik caffe ini" ucap Mark sambil mendorong Jaemin menjauh dari caffe miliknya.
Jaemin tentu berusaha untuk menghentikan aksi Mark. Ketika Mark mendorong mundur Jaemin, sedangkan yang dilakukan Jaemin sebaliknya "ayolah, aku tidak akan mengganggumu, aku akan duduk diam dan minum saja" ucapnya sambil melangkah maju.
"Tidak tidak tidak, hal itu tetap membuatku gugup" ucap Mark sembari mendorong mundur Jaemin. Kedua tangan Jaemin memegang pergelangan Mark, dan berhasil membuat Mark mendorongnya.
Jaemin menatap dalam orang yang ada di hadapannya dengan tatapan lembut "baiklah baiklah, aku akan pergi. Tapi, kau harus berjanji untuk selalu berhati hati. Jika ada yang menggodamu, hubungi aku. Kau mengerti Mark!" ucapnya.
Mark memiringkan kepalanya, berusaha mencerna kata kata yang Jaemin berikan "aku ini pria, tidak akan yang menggodaku selain kau!! Pergilah!!" usir Mark lagi, yang kali ini membuat Jaemin patuh untuk pergi.
Se-perginya Jaemin, Mark masuk kedalam caffe. Disana ia menyapa terlebih dahulu seniornya "annyeonghaseyo, saya Lee Mark. Saya adalah pegawa paruh waktu yang baru disini. Mohon bimbingan nya!" ucapnya dengan sedikit lantang tapi tegas.
"Oh, kau karyawan baru? Baiklah kalau begitu, masuk saja langsung dan segera ganti pakainmu. Karena oelanggan kita banyak hari ini" ucap pegawai itu sambil menunjukkan ruang yang dikhususkan untuk staff caffe.
Mark segera memsaki ruangan itu, didalam sana terdapat cukup banyak loker. Semua pintu loker, terdapat nama mereka masing masing. Mark mencari loker yang bertuliskan namanya. Setelah ketemu, Mark memutar kunci loker yang tergantung dan membuka pintu lokernya.
Didalamnya sudah ada satu pasang seragam pegawai yang tergantung disana. Mark meraih seragamnya dan segera mengganti seragam sekolahnya dengan seragam kerjanya. Seragam kerja didesain cukup sederhana. Hanya seragam berwarna hitam dengan garis putih diseragamnya juga apron barista berwarna coklat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sorry I Have to KILL You Dad! (HIATUS!!!)
Ficción General"Aku sungguh menyayangimu Ayah" Hanya cerita fiksi hasil imajinasi sendiri