68

687 38 11
                                    

Mark berusaha masuk ditengah tengah antara Jeno dan Jaemin, berusaha untuk memisahkan mereka "kalian, tenanglah dulu" saat mereka sudah terpisah, Mark mendorong tubuh Jaemin sedikit menjauh "Jaemin, kau keluar lah dari rumahku. Pulanglah, kita bicarakan ini besok"

Jaemin menatap tajam Mark "dan membiarkanmu berduaan bersamanya?! Itu tidak tidak akan terjadi! Aku akan pergi, tapi dengan membawamu!"

Jaemin menarik paksa tangan Mark, dan langsung diberhentikan oleh Jeno dengan menarik juga tanga Mark yang satunya "kau tidak bisa membawa Mark!"

"Lepaskan tangannya sekarang juga!"

"Tidak akan pernah!"

"Lepaskan kataku!!"

Jaemin melayang kan satu tinjuan yang tepat mengenai wajah Jeno hingga ia melepaskan tangan Mark dan terhuyung kebelakang. Melihat tangan Mark yang sudah terlepas dari genggaman Jeno, Jaemin langsung menariknya keluar.

"J-Jaemin!"

Melihat Mark dan Jaemin hendak pergi lagi, dengan gerakan cepat, Jeno menarik pundak Jaemin, memaksanya untuk berhadapan dengannya dan meluncurkan juga tinjuannya yang tepat mengenai wajah Jaemin juga.

Genggaman tangan Mark terlepas, dan Jaemin melangkah mundur akibat tinjuan Jeno, lalu Jeno sendiri langsung berdiri didepan Mark, menghalangi Mark dari sepupunya.

"Sialan kau Lee Jeno!!"

Jaemin kembali mendekat dan akan melayangkan tinjuan lainnya, tapi dengan sigap Mark menghalangi sehingga dirinya lah yang terkena tinjuan Jaemin. Terjatuh, tubuh Mark langsung jatuh kelantai setelah mendapat bogeman keras dari Jaemin.

Panik. Tentu saja saudara antar sepupu itu langsung panik begitu Mark yang terkena tinjuan, mereka langsung mendekat tapi...

"JANGAN MENDEKAT !!!"

Langkah keduanya terhenti begitu mendengar seruan dari Mark. Tubuh mereka langsung menenggang kaku begitu Mark meneriaki mereka untuk tidak mendekat.

Dengan wajah yang memerah padam karena menahan amarah, Mark menatap kedua pria yang berdiri didepannya dengan tajam. Kedua mata Mark yang terlihat berkaca kaca itu, sukses membuat kedua hati pria berbeda marga itu terasa sakit.

"M-Mark..." -Jeno/Jaemin.

"Pergi kalian dari sini"

Kedua kembali memberanikan diri untuk mendekat dengan langkah yang pelan "M-Mark... M-maaf... Maafkan aku Mark.." ucap Jaemin yang terbata bata.

"Mark... Bi-biarkan aku menolongmu" begitu juga dengan Jeno.

Mark segera bangkit dari posisinya "apa kalian tuli?! KELUAR SEKARANG JUGA DARI RUMAHKU!!!!" setelah itu, Mark mendorong paksa kedua tubuh Jeno dan Jaemin menuju pintu. Meski mereka berdua memberontak, Mark tetap memaksa mereka untuk keluar dari rumahnya.

Dan begitu Jeno dan Jaemin sudah dikeluarkan dari rumahnya, Mark menutup kembali pintunya dengan cara dibanting. Sehingga dentuman pintu tertutup terdengar dengan begitu kerasnya, membuat Jeno dan Jaemin terlonjak kaget.

Mereka menatap sendu pintu rumah Mark yang dikunci dari dalam, sehingga keduanya saling melempar tatapan nyalang, saling menyalahkan satu sama lain.

"Ini semua karna mu!!" ujar Jeno sambil menarik kasar kerah Jaemin.

"Aku tidak akan meninju Mark, jika kau tidak meninju ku!!" balasnya sambil melepaskan diri dari Jeno.

"Itu karena kau berhak mendapatkan nya, dan tak pantas bersama Mark!!"

Jaemin mendengus, dan menyunggingkan satu sudut bibirnya "kau pikir dirimu pantas untuk Mark? Bercerminlah saat bicara!!"

"Dasar bedebah sialan!!" Jeno kembali melayang kan tinjunya, yang kali ini membuat Jaemin benar benar terjatuh di halam rumah Mark.

Melihat tubuh Jaemin yang terlentang di atas tanah, sebuah kesempatan bagi Jeno untuk menendang pinggulnya dengan kencang.

Tubuh Jaemin meringkuk, begitu mendapatkan tendang kuat dari Jeno. Dan Jeno secara membabi buta menendang perut Jaemin tanpa ampun.

Jaemin yang sudah tidak tahan lagi, menahan tendang Jeno dan melempar tubuh itu, sehingga Jeno juga ikut terjatuh di atas tanah. Jaemin segera bangkit dari posisinya, dan langsung mencari Jeno yang tengkurap di atas tanah yang berumput.

Segera Jaemin menginjak punggung Jeno dan juga menendangnya. Membalaskan perbuatan Jeno tadi terhadapnya. Tak mau kalah dari sepupunya, Jeno segera bangkit dan melayang kan kembali tinjuannya yang mengenai sasarannya.

Mereka terus saling menghajar satu sama lain, tanpa berhenti, tanpa merasa sakit, mereka tak akan berhenti sampai salah satu diantara mereka harus tumbang.

Hampir satu setengah jam mereka saling meninju, tapi tak ada dari mereka yang mau mengalah. Hingga Mark yang ada didalam merasa muak karena terus mendengar keributan Jeno dan Jaemin.

Mark keluar dari rumahnya berdiri didepan pintu "Kalian berdua, berhenti sekarang juga!!" tak ada yang mendengarkan Mark, mereka berdua terus saja melanjutkan kegiatan mereka.

Mark mengumpulkan kan tenaganya, meremas kuat sepasang sepatu dalam genggamanya. Setelah itu, Mark melempari Jeno dan Jaemin dengan sepatu yang ia bawa tadi, dan ha itu sukses mengenai mereka dan membuat mereka berhenti saling menghajar.

Mark mengambil lagi semua sepatu yang terletak di raknya, kembali melemparkan sepatunya kearah dua orang yang saat ini saling melindungi diri dari lemparan Mark.

"Berhenti ku bilang!!" ujar Mark sambil tetap melempar sepatunya

"Apa kalian tidak lelah bertengkar terus terusan?!!"

"M-mark..."

"Kalian ini sudah besar, kenapa masih suka bertengkar?!!"

"Mark.. Berhenti Mark... Kami... Kami mengerti.... Kami akan berhenti....."

Mark berjalan mendekat dengan emosi yang mengembu ngembu, memukul tubuh Jeno dan Jaemin dengan senjata yang dibawanya.

"Mengerti? Mengerti apa?! Apa yang kalian mengertikan?!!"

Jeno dan Jaemin saling bertukar tempat untuk melindungi diri mereka dari serangan Mark yang bertubi-tubi.

"Ampun Mark... Maafkan kami..."

"Kami tak akan bertengkar lagi..."

"Kami berjanji !!!!"

Mendengar Jeno dan Jaemin menyebut kata janji bersamaan, Mark menghentikan aksi memukul keduanya. Menatap tajam kearah keduanya yang malah menundukkan kepala mereka. Jeno dan Jaemin terlihat seperti anak kecil yang dimarahi oleh ibunya.

"Sekarang, masuk kalian kedalam"

Tak ada yang bergerak sama sekali dari sepasang sepupu itu, membuat Mark berkacak pinggang "KU BILANG MASUK KE DALAM!! ATAU KU PUKUL LAGI KALIAN DENGAN SEPATU!!!"

Dengan begitu, Jeno dan Jaemin kembali masuk dengan terburu buru, dan Mark menghela nafasnya saat suana halaman rumah kembali tenang.

"Ini baru sepatu yang ku pakai. Belum pisau yang akan ku lempar ke kalian jika bertengkar lagi!!!"





NB :

Teruntuk para readers di cerita ini, ada satu pengumuman kecil yang pengen ku sampaikan~ 😁

Mulai hari ini, update tan cerita ini yang biasanya gak menentu, kadang cepet, kadang enggak. Jadi, ku memutuskan untuk update setiap sebulan sekali. 😅

Karena selain aku juga membutuhkan inspirasi baru, akhir akhir ini juga lagi sibuk nyiapin persiapan KKN dan juga skripsi~😣

Jadi, mohon dimengerti ya~😢🙏

Dari pada saya hiatus, kan kalian gak mau tuh kan ya~😏 jadi, kuundur aja update nya jadi sebulan sekali.... 😁

Itu pun kalau bisa, hehehe... 😅

Bisa deh kalau sebulan sekali. 😆

Jadi mohon maaf sebelumnya, dan terimakasih sudah setia membaca cerita yang menurutku gak masuk akal ini☺

Sekian dari NearDotCom 🙏
Terimakasih 😁

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 24, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Sorry I Have to KILL You Dad! (HIATUS!!!)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang