Mark, siap. Mark sudah selesai dengan seragamnya. Mark berjalan keluar dan siap untuk memulai kerja pertamanya hari ini. Tugas Mark sebagai pegawai baru, hanya membereskan, membersihkan dan merapikan meja meja pelanggan. Dan juga menyambut para pelanggan yang baru datang.
Mark melakukan pekerjaannya dengan baik, bahkan senyuman di wajahnya tak dilunturkan sama sekali.
Jaemin yang tak benar benar pergi, memperhatikan Mark dari dalam mini market depan caffenya, sambil menikmati ramyeon dan soda.
Mata Jaemin sama sekali tak luput dari Mark. Meskipun Mark mondar mandir, kekanan, kekiri, masuk dapur, keluar dapur, mata Jaemin tetap tak lepas pandang dari sang pujaan hatinya. "Kenapa dia tersenyum manis seperti itu kepada orang lain? Harusnya senyuman itu untuk ku saja!" kesalnya.
Drrrt...
Drrrt...
Drrrt...
Saat sedang fokus memandangi pemandangan yang indah, tiba tiba vibrator pada ponsel yang Jaemin letakkan diatas meja, berhasil mengalihkan atensinya.Jaemin mengambil ponselnya, menatap layar yang muncul sebuah notifikasi pesan bertuliskan Nyonya Besar atau bisa disebut dengan ibunya. Langsung saja, Jaemin menekan layar ponselnya dan langsung menampilkan room chat ibunya.
Nyonya Besar 🤗
Jaemin sepulang sekolah nanti, temui ibu diruang kerja.Baik bu 👍
Sebuah pesan singkat yang diterima Jaemin dari ibunya, membuatnya menjadi sedikit kesal, tapi ia tidak bisa, dengan terpaksa Jaemin meninggalkan lokasinya dan pergi kerumahnya.Sesampainya Jaemin dirumahnya, ia langsung melangkahkan kakinya keruang kerja ibunya sesuai isi pesan yang tadi ia terima. Saat sampai didepan pintu ruang kerja, tangan Jaemin terangkat untuk mengetuk pintu berwarna hitam itu.
Tok.. Tok.. Tok...
Setelah melakukan tiga kali ketukan, Jaemin meraih kenop pintu dan membukanya. Didalam sana, menampilkan sosok wanita paruh baya, tapi masih terlihat awet muda. Lee Yoona ibu dari Na Jaemin, seorang Direktur di NJ Crop, yang bergerak dibidang property dan real estate dibawah naungan perusahaan Ayahnya atau kakek Jaemin.Yoona memutar kursi kebesarannya menghadap kearah Jaemin "masuklah" Jaemin memasuki ruang kerja ibunya setelah menutuo kembali pintu. Jaemin mendekati meja kerja ibunya "ada apa?" tanyanya.
"Ibu dengar kau memperkerjakan seseorang?" tanya Yoona
Jaemin menenggak ludahnya kasar, takut jika ibunya menentangnya "iya bu. Jaemin hanya menawarkan pekerjaan untuk teman Jaemin saja"
"Yah~ ibu tidak masalah, ibu hanya menanyakannya saja. Lagipula caffe itu milikmu, jadi itu hakmu" ucap Yoona dengan nada santai, tapi terdengar angkuh.
"Lalu, seperti apa orangnya? Apa dia yang sering kau bicarakan?"
Jaemin memang sering bercerita kepada ibunya tentang kesehariannya disekolah, termasuk Mark. Orang yang dia sukai pada pandangan pertama. Namun Jaemin tak memberitahu kepada Yoona identitas Mark. Jaemin hanya memberitahi jika ia menyukai seseorang saat pertama kali bertemu, dan satu kelas bersamanya selama 3 tahun ini.
"I-iya" jawab Jaemin dengan malu malu kucingnya.
Yoona mengembangkan senyuman manisnya, senyuman yang diturunkan kepada Jaemin "ibu jadi penasaran, seperti apa orangnya" Yoona semakin memfokuskan kan atensinya kepada Jaemin dengan kedua tangan sebagai tumpuannya.
"D-dia sangat cantik... Manis saat tersenyum... Juga..." Jaemin berusaha membayangkan wajah Mark. Wajah dari seseorang yang ia dambakan. Yoona mengangkat satu alisnya keatas, menampilkan raut bertanya-tanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sorry I Have to KILL You Dad! (HIATUS!!!)
Ficção Geral"Aku sungguh menyayangimu Ayah" Hanya cerita fiksi hasil imajinasi sendiri