Ting~
Tong~
Bel istirahat telah berbunyi, Jessica kembali merapikan buku bukunya dan hendak pergi. Jeno ingin menyusulnya tapi Greb! Lengan Jeno ditahan oleh perempuan yang mengganggunya tadi membuatnya harus kehilangan kepergian Jessica dan menatap tajam perempuan pengganggu itu."kau mau kemana? Kita belum berkenalan" ucap perempuan itu. "Nama ku Karina" perempuan atau yang dipanggil Karina, mengulurkan tanganya, ingin bersalaman dengan Jeno.
Jeno langsung pergi, menyusul Jessica yang mungkin sudah pergi jauh saat Karina melepaskan lenganya yang ditahan, Karina merasa dongkol, Jeno mengacuhkannya. Bahkan seisi kelaspun juga nampak terkejut, tidak ada yang bisa mengabaikan pesona kecantikan Karina, baru pertama kali ini Karina diperlakukan seperti itu.
Jeno berjalan dengan terburu buru, berharap segera menyusul Jessica. Setelah didapat siluet Jessica yang memasuki ruangan, Jeno mengikuti nya. Sesampainya didepan pintu, Jeno mengetuk pintu itu dan membukanya "permisi" ruangan yang telah dimasuki Jessica, ternyata ruang guru. Jeno masuk kedalam ruangan yang luas, banyak meja meja yang dipenuhi dengan berbagai tumpukan kertas, juga buku juga kuris kuris kosong yang ditinggal pemiliknya. Ada beberapa guru yang berada diruang dan ada juga yang tidak.
Jeno mencari sesosok yang sudah menjadi incarannya sejak tadi, tapi belum juga menemukan nya. Ruang guru ini sangat luas, belum lagi tumpukan kertas yang menjulang tinggi diatas meja, faktor utama Jeno kesusahan mencari Jessica.
Sampai ada satu guru pria yang terlihat berusia diatas 50 itu, berjalan mendekati Jeno "ada yang bisa kubantu, anak muda?" tanya guru itu. Jeno membungkuk terlebih sebentar sebelum menjawab "maaf, saya ingin menemui Mrs. Jessica. Kalau boleh tahu, dimana mejanya pak?"
"Disana, tepat dipojok belakang dekat jendela. Ada perlu apa mencari nya?" tanya guru itu lagi. Jeno memperhatikan arah yang ditunjuk oleh guru itu, dan kembali menatap guru didepannya "saya ingin meminta materi yang tertinggal. Karena saya adalah murid baru disekolah ini" jelas Jeno. Guru itu hanya mengangguk dan menepuk sekali lengan Jeno "baiklah kalau begitu" setelah itu, guru itu pergi meninggalkan ruangan.
Jeno berjalan mendekati meja Jessica yang sudah diberitahu tadi, sesampainya Jeno membungkuk sebentar sebelum mengutarakan tujuannya "maaf Mrs, saya ingin meminta materi yang telah tertinggal. Apakah boleh? Karena saya yakin, materi dikorea dan disini sangat berbeda jauh"
"Oh ya, aku hampir lupa untuk memberitahumu. Sebentar akan kucarikan terlebih dahulu" Jessica mengacak acak mejanya juga lemari mejanya untuk mencari rangkuman buku materinya dari awal semester. Begitu Jessica menemukan rangkam materinya, Jessica langsung memberikannya kepada Jeno "ini bukunya, jika kau membutuhkan yang lain, kau bilang saja padaku." Jeno mengangguk, dan menerima buku Jessica. "Terimakasih Miss, kalau begitu saya izin undur diri"
Setelah mendapat apa yang diinginkan, Jeno pergi meninggalkan ruang guru. Dan mencari tempat sepi dan tenang untuk mempelajari isi bukunya. Tapi, saat Jeno sudah keluar tiba tiba saja, tangannya ditarik paksa oleh seorang yang dianggap pengganggu dihari pertamanya.
Jeno ditarik paksa ke tempat yang sepi, dan jarang dilakui oleh orang orang, juga sangat kumuh. Ditempat itu, sudah ada beberapa orang yang menanti kedatangan mereka berdua. Orang itu membalikkan tubuhnya, dan menatap Jeno. Karina si pelaku utama yang membawanya ketempat seperti ini "mari kita ulangi perkenalan kita. Namaku Karina" ucapnya sambil menyulurkan tanganya.
Jeno menatap datar tangan Karina, juga Karinanya sendiri. Jeno hendak membalikkan tubuhnya, berniat untuk pergi meninggalkan tempat jelek ini, tapi satu lenganya ditahan oleh Karina "tunggu! Kau mau pergi lagi, kita bahkan belum mengobrol untuk mendekatkan diri"
Jeno menghempaskan tangan Karina yang menahannya dan langsung pergi tanpa mengeluarkan sepatah katapun, membuat Karina merasa malu dihadapan tema temannya dan dongkol lagi "Ck! Sombonh dan arogan sekali orang itu! Lihat saja, akan kubuat dia bertekuk lutut dihadapanku!!"
Setiap lorong yang Jeno telusuri, banyak sekali mata memandang. Entah memandang dengan kagum terpesona, atau sebaliknya Jeno tidak peduli. Yang Jeno pikir saat ini adalah menemukan tempat yang sepi agar oa bisa berkonsentrasi dan fokus, pada tujuannya.
"Ee.. Permisi, bisa kau tunjukan padaku perpustakaan ada dimana?" tanya Jeno pada salah satu murid. Murid itu masih membelakangi Jeno, sehingga Jeno harus menepuk pundak orang itu. Orang itu membalikkan badan, langsung saja Jeno memasang wajah datarnya saat mengetahui murid yang ia tanyai ternyata si Karina Pengganggu.
"Jadi kau mau ke perpustakaan ya, aku bisa mengantarmu kesana" ucap Karina dengan nada rayunya.
Tak perlu lama lagi, Jeno langsung pergi meninggalkan Karina, ia akan menanyakan keberadaan perpustakaan kepada Jessica besok. Langkah kaki Jeno, membawanya menuju ruang kelas, karena sebentar lagi bel masuk akan berbunyi.
"Tunggu saja kau Jeno Lee!!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Sorry I Have to KILL You Dad! (HIATUS!!!)
Ficção Geral"Aku sungguh menyayangimu Ayah" Hanya cerita fiksi hasil imajinasi sendiri