Mark menatap mata Jaemin, mencari sebenih kenohongan disana. Namun, Mark tak menemukannya, justru yang ia temukan hanya kejujuran dan ketulusan yang dipancarkan dari mata Jaemin. Sama seperti saat Jeno manatapnya setiap saat.
Mark mendorong pelan tubuh Jaemin agar ia bisa keluar dari belenggu dan situasi ini. Setelah berhasil membuat jarak, Mark melangkahkan kakinya menjauh menuju pintu besi atap gedung sekolahnya. "Kita harus kembali kekelas, jam istirahat akan berakhir" ucap Mark.
Jaemin hanya dapat menghela nafas kasarnya karena merasa tertolak lagi, kemudian menyusul Mark yang sudah hilang dari balik pintu besi itu.
Mark terus berjalan melawati lorong yang masih padat akan siswa siswi. Berjalan sedikit cepat, hingga terus terusan menabrak pundak seseorang yang kemudian ia acuhkan. Mark merasakan gelenyar aneh didadanya.
Mark merasakan dadanya sesak juga sakit. Ini sama seperti saat ia harus menyuruh Jeno untuk pergi.
Sesampainya didepan kelas, tanpa basa basi, Mark memasuki kelasnya dan duduk dibangkunya. Memasukkan kembali bukunya dan mengganti buku pelajaran yang akan dimulai. Mark berusaha mengabaikan perasaan aneh yang saat ini ia rasakan.
Karena perasaan anehnya saat ini, ia teringat kembali akan Jeno. Mark meraih ponselnya yang tertinggal dilaci, menyalakannya dan ternyata terdapat pesan yang belum sempat ia baca. Pesan yang dikirim dari ayahnya.
Ayah
Mark, setelah pulang sekolah kau ingin makan apa? Akan ayah buatkan.
Kondisi ayah saat ini sudah agak mendingan dan tidak separah pagi tadi.
Saat ini juga ayah sedang berada di super market terdekat untuk membeli bahan bahan makanan
Ayah tak ingin terus terusan berada diatas kasur, ayah berusaha untuk menggerakkan badan ayah dengan berjalan jalan dihalaman samping rumah. Dan menghirup udara segar.
Lagi ini pertama kalinya ayah ijin bekerja. Karena ayah tak punya pekerjaan sama sekali dirumah, ayah ingin memasak makanan untuk nanti malam.
Maaf ayah mengganggumu saat sekolah, kau bisa membalas pesan ayah saat senggang. Oke 👌
Semangat sekolah anakku 😊
Buatkan saja makanan kesukaan ayah
Lagi pula aku menyukai semua masakan ayah.
"Sudah agak mendingan ya" gumam Mark setelah membalas pesan ayahnya. Karena Mark terlalu fokus dengan poselnya, Mark dikejutkan dengan Jaemin yang tiba tiba duduk dibangku sampingnya dengan membawa tasnya. "Apa yang kau lakukan? Ini bukan tempatmu!""Mulai hari ini tempat ini menjadi tempatku."
Mark tak habis pikir dengan tingkah Jaemin hari ini. Menatap heran Jaemin yang hanya dibalas dengan senyuman manis yang diulas oleh sipemilik senyuman itu.
Mark langsung memalingkan wajahnya tak ingin berdebat dengan Jaemin saat ini. Bersamaan dengan itu, setibanya guru mapel saat ini menandakan pembelajaran akan dimulai dan semua murid kembali memfokuskan diri pada guru yang menjelaskan didepan. Menunggu bel pulang berbunyi.
Bel pulang telah berbunyi, menandakan berakhirnya sekolah hari ini. Mark, Jaemin dan murid lainya mulai memberes dan merapikan meja mereka bersiap siap akan pulang. Mark harus segera pulang untuk menyerahkan berkas berisi data dirinya untuk melamar pekerjaan hari ini. Ia tidak boleh ketinggalan.
Saat Mark akan pergi meninggalkan tempatnya Jaemin menahan lengan Mark "kau mau langsung pulang?" Tanya Jaemin. "Tidak, aku harus menyerahkan berkas berkasku untuk melamar diberbagai tempat."
"Kau akan bekerja sambilan? kenapa?" Tanya Jaemin lagi. "Aku harus mencari pekerjaan agar aku bisa menghasilkan uang saku sendiri." Jawab Mark
Mark perlahan menepis tangan Jaemin untuk segera pergi dari sana. Dengan kepergian Mark, Jaemin meraih ponsel dan mencari nomor seseorang yang akan ia hubungi. "Aku butuh bantuanmu" ucap Jaemin pada seseorang ditelfon sembari menyusul Mark.
"MARK!!" Panggil Jaemin yang berlari mengejar Mark yang sudah sampai didepan pintu sekolah. Mark menghentikan langkahnya dan menoleh kearah sumber suara "ada apa?" Tanya Mark.
"Aku tahu tempat yang cocok untuk mu bekerja. Ayo, biar kuantar" Jaemin menggenggam tangan Mark dan ditariknya menuju tempat kerja yang dituju Jaemin.
Jaemin dan Mark telah sampai didepan cafe yang Jaemin tujukan pada Mark tempat kerja yang cocok untuk dirinya "kau bisa bekerja disini. Tempatnya tak jauh dengan rumahmu, memang agak jauh dari sekolah, tapi setidaknya saat kau selesai bekerja kau bisa pulang lebih cepat." Jelas Jaemin.
Mark hanya menganggukkan kepala sambil berdeham "bagaimana kau bisa tahu tempat ini? Apalagi kau bilang tempatnya tak jauh dari rumahku, kau tahu dimana rumahku? Darimana kau tahu?" Tanya Mark beruntun.
"Tentu saja dengan diam diam mengikutimu." Jawab Jaemin. Tentu jawaban itu mampu membuat Mark terkejut, saat Mark hendak mengeluarkan suaranya Jaemin mendorong Mark untuk segera masuk dan menyerahkan berkas lamarannya.
"Sudahlah sana masuk, cepat. Akan ku tunggu kau sampai unrusannya selesai" ucap Jaemin sambil mendorong Mark masuk kedalam.
Mark, telah bertemu dengan salah satu karyawan dicafe itu. Dan membicaran perihal lowongan yang cafe butuhkan, langsung saja karyawan itu mengarahkan Mark keruang manajer, meninggalkan Jaemin disana. Dan Jaemin pun memesan minuman lalu menunggu Mark. Jaemin berencana setelah ini selesai, ia ingin mengatarkan pulang Mark kerumahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sorry I Have to KILL You Dad! (HIATUS!!!)
Narrativa generale"Aku sungguh menyayangimu Ayah" Hanya cerita fiksi hasil imajinasi sendiri