55

204 16 0
                                    

Pagi hari pun telah tiba dimana sinar mentari nya yang hangat siap untuk membangunkan seluruh manusia dari tidurnya. Akan tetapi, kehangatan yang dipancarkan sang mentari terhalang tirai kamar sehingga hanya sebagian cahaya yang lolos masuk kedalam ruang kamar.

Mark mengernyitkan alisnya saat sinar mentari yang berusaha masuk kedalam kamarnya menyilaukan matanya. Mark ingin meregangkan tubuhnya, tapi sebuah pelukan dari seseorang dibelakangnya membuat Mark untuk mengurungkan niatnya.

Mark memutar badanya perlahan, menjadi berhadapan dengan Jaemin yang menjadi pelaku utamanya. Ditatapnya wajah Jaemin yang masih tertidur lelap, Mark mengulurkan telapak tangannya untuk mengusap lembut rahang tegas Jaemin "Jaemin, sudah pagi ayo bangun. Kita harus bersiap untuk sekolah."

Bukanya bangun sesuai keinginan Mark, Jaemin malah semakin mengeratkan pelukannya "kita bolos saja untuk hari ini" jawabnua dengan suara parau khas orang bangun tidur dan mata yang masih tertutup.

"Tidak boleh! Kita sudah kelas tiga, tiga hari lagi kita akan menghadapi ujian, jadi ayo bangun!"

Jaemin perlahan membuka matanya, menatap balik sang pujaan hati yang dibuat kesal "kita bolos untuk hari ini saja, sebagai gantinya aku yang akan mengajarimu." jawabnya.

"Aku sungguh lelah hari ini, apa kau tidak lelah?" tanya Jaemin. Dan Mark menggelengkan kepala sebagai responnya "kita harus tetap pergi sekolah atau tidak-"

"Atau tidak apa?" potong Jaemin membuat Mark jadi terdiam "atau tidak apa? Hm? Ayolah, hanya sekali. Aku tahu kau lelah, jangan terus memaksakan dirimu, itulah sebabnya kau tak pernah berada di urutan pertama atau kedua" Jaemin mulai membuat Mark kesal.

"Ini masih pagi, dan kau sudah bisa membuatku kesal. Pokoknya kita harus pergi sekolah, Se. Ka. Ra. Ng" Mark mencoba melepaskan diri dari pelukan Jaemin, tapi apa daya Mark. Pelukan Jaemin sangat kuat dan erat.

"Jika kau masih tetap ingin sekolah maka aku akan memperkosamu saat ini juga" ujar Jaemin yang sukses membuat Mark terdiam. Mark mengerjapkan kelopak matanya, terkejut mendengar ancaman dari Jaemin.

"Maafkan atas ancamanku tapi, bisakah kita membolos sehari saja? Hanya untuk hari ini~ kumohon." Jaemin mulai mengeluarkan jurusnya, yaitu membuat wajah memohon yang diimutkan agar Mark mau menuruti keinginannya.

Bukannya gemas, Mark justru kesal melihat tampang Jaemin saat ini. Ingin Mark menampar wajah temannya satu ini, tapi ini masih pagi.

"Hanya untuk hari ini! Dan kau janji untuk membantu ku belajar! Kau mengerti?!!" tegas Mark.

Jaemin tersenyum mendengar Mark mau mengabulkan keinginannya, ia pun memeluk erat lagi Mark dan menyembunyikan wajahnya ke dalam dada Mark.

Mark mengusap lembut surai belakang Jaemin dan iku menyamankan dirinya untuk kembali tidur. Hingga 'kruk... Kruk... ' bunyi aneh yang berasal dari perut Jaemin pun berbunyi, Mark yang tak sengaja mendengarnya melonggarkan pelukannya dan menundukkan kepala bersamaan dengan itu Jaemin mendongakkan kepalanya sambil mengeluarkan senyuman termanisnya.

"Mari kita sarapan bersama" ajak Jaemin dan hanya diangguki pasrah oleh Mark. Kedua anak adam itu bangkit dari kasur, dan bersiap siap membuat sarapan untuk mereka berdua, dan tak lupa untuk ayah Mark yang masih setia tertidur berada didalam kamarnya.

Didapur, Jaemin berkutik dengan peralatan dapur dan mulai meracik berbagai bahan untuk di olah dan dijadikan santapan pagi ini. Mark ingin sekali membantu, tapi Jaemin melarangnya dengan alasan tak ingin Marknya terluka karena tergores pisau, jadi Mark hanya duduk diam sambil menunggu masakan Jaemin di sajikan.

Setelah menunggu beberapa menit, Jaemin mulai menghidangkan masakannya di meja pantry "kau masak banyak sekali" ujar Mark, Jaemin tersenyum terlebih dahulu sebelum menjawab "aku memasaknya pas untuk 3 orang, kau, aku, dan ayahmu." setelah menjawab ucapan Mark, Jaemin menoleh kearah kamar orang tua Mark "... Ngomong ngomong, ayahmu belum bangun? Bukankah harusnya dia bekerja?" sambung Jaemin.

Sorry I Have to KILL You Dad! (HIATUS!!!)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang