9. Suara itu

20.3K 1.2K 6
                                    

Bismillah, Assalamualaikum semuanya gimana kabarnya hari ini? Sebelum baca wajib vote dulu ya🥰🥰🥰🥰

بسم الله الرحمن الرحيم

~SELAMAT MEMBACA~

~SELAMAT MEMBACA~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.














🦋🦋🦋












Setelah lima belas menit Syifa pingsan akhirnya ia sadar, dirinya memegang kepalanya yang terasa sangat sakit. Apalagi tubuhnya sangat dingin, udara yang dingin melalui pegunungan membuat penyakitnya kambuh.

"Alhamdulillah, akhirnya Nduk Syifa sadar juga. Di minum dulu mbak air hangat Nya." Ujar ustadzah Nuha berserta melati.

"Mbak Syifa kok bisa pingsan? Belum makan ya?" Tanya melati panik.

Syifa tersenyum tipis, dirinya melihat sekeliling ruangan Astatidz. Hanya ada dia beserta ustadzah Nuha dan melati, tubuhnya terbalut oleh jas almamater ponpes ini.

"Nggak kok Ti, aku nggak apa-apa." Balas Syifa.

"Assalamualaikum."

Dari ambang pintu terlihat ustadz Faiz bersama dengan Gita, wanita yang lebih tua dari Syifa itu terlihat khawatir. Setelah mendapatkan kabar mengenai Syifa pingsan karena penyakitnya, membuat Gita Harus ke ponpes ini. Karena Gita lupa membawa kan selimut serta obat alerginya Syifa.

"Waalaikumsalam." Balas ketiga wanita itu.

"Gita? Kamu disini?" Beo Syifa melihat manager nya mendekati dirinya.

Ustadz Faiz menundukkan kepalanya, dirinya mengantarkan Gita ke ruang Astatidz. Namun ketika melihat Syifa sudah siuman membuatnya sedikit lega.

"Gimana keadaan kamu syif? Masih kambuh lagi penyakitnya?" Tanya Gita khawatir, bagi nya Syifa adalah adiknya. Jika terjadi sesuatu terhadap Syifa, Gita tidak akan memaafkan dirinya sendiri.

Syifa tersenyum ia menggelengkan kepalanya. "Enggak kok git, udah mendingan. Kamu kok kesini?, Ibu kamu gimana? Dan kok bisa kamu kesini cepat? Naik apa?" Tanya Syifa.

Gita tersenyum menanggapi ucapan dari Syifa, memang benar jarak antara ponpes dan Jakarta lumayan jauh. Namun Gita sendiri sudah memiliki tiket pesawat, dan akhirnya bisa sampai di ponpes dengan cepat.

"Nggak usah dipikirin Syif, yang penting keadaan kamu. soal ibu kamu tenang aja ada suster yang jagain. Sekarang kamu minum dulu obatnya." Balas Gita, menyodorkan obat alergi Syifa.

Terjerat Cinta Gus Galak [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang