20. Manis atau pahit?

20.8K 1.2K 8
                                    

Bismillah, assalamualaikum semuanya gimana kabarnya hari ini? Udah pada absen belum nih? Yuk ramaikan absen di kolom komentar tersedia 😍 baca dengan hati-hati dan hayati setiap kata.

بسم الله الرحمن الرحيم

~SELAMAT MEMBACA~

"Ketika kamu berhenti mengejar apa yang bukan untuk mu, maka Allah akan mempertemukan kamu dengan apa yang baik untuk mu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ketika kamu berhenti mengejar apa yang bukan untuk mu, maka Allah akan mempertemukan kamu dengan apa yang baik untuk mu."
.
.
.
.

~Fadhlan Arkhan Fathurrahman~




🦋🦋🦋





Beberapa orang melihat ke arah Syifa karena pakaian berwarna putihnya, tanpa memperdulikan orang-orang yang melihat ke arah nya. Syifa serta Arkhan dan kyai Abdullah mencari ruang IGD, di balik cadarnya Syifa tak henti-hentinya meneteskan air matanya. Ia masih mengenakan cadar nya, karena jika tidak maka orang-orang pun mengerubungi nya.

Akhirnya setelah melewati koridor rumah sakit Syifa di hadapan dengan ruangan IGD, di dalam ruangan Raffi sedang mendapatkan penanganan serius.

"K-kamu tenang Syif." Ujar Arkhan, dirinya bingung bagaimana caranya menenangkan Syifa yang panik.

"Iya Nduk, serahkan semuanya kepada Allah. Kita berdoa semoga pak Raffi tidak kenapa-napa." Timpal Kyai Abdullah, dirinya meninggalkan acara di ponpesnya. Karena mendapat kabar bahwa Raffi sahabatnya kecelakaan.

Syifa putih duduk di kursi, dirinya mengusap wajahnya kasar. Di Balik cadarnya sudah basah dengan buliran air matanya. "P-papah—" Isak Syifa.

Arkhan Hendak memegang pundak Syifa, namun ia urungkan. Dirinya harus menjaga batasannya. "Hanya kepada Allah lah kamu meminta."

Hari Syifa tidak tenang, dirinya menganggukkan kepalanya. Ia langsung pamit pergi untuk menunaikan ibadah sholat isya, sekaligus meminta kepada sang pencipta untuk kesembuhan papahnya. Di ikuti oleh Arkhan dan kyai Abdullah memilih menunggu di depan ruangan IGD.

Setelah Kepergian Arkhan dan Syifa, Kyai Abdullah terus mengucapkan kalimat istighfar. Tasbih yang di pegang nya tak henti-hentinya berputar, Raffi adalah sahabat nya. Walaupun mereka jarang berjumpa, namun tali silahturahmi antar mereka sangat lah kuat.

Tak berapa lama tiba-tiba pintu ruang IGD terbuka, dengan cepat Kyai Abdullah berdiri dari duduknya. Ia melihat ke arah dokter, untuk mendengarkan kondisi Raffi.

"Bagaimana dok? Keadaan pak Raffi?" Tanya kyai Abdullah.

Dokter lelaki itu terdiam, dirinya sedikit celingukan mencari keberadaan putri dari pasien nya. Siapa lagi jika bukan Syifa. "Anda siapa? Dimana Putri pak Raffi?"

Terjerat Cinta Gus Galak [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang