Assalamualaikum semuanya gimana kabarnya hari ini? Sebelumnya udah pada vote belum nich? Kalau belum buruan vote yuk!
Dilarang promosi di area ini!!! Menerima kritik dan saran 🥰🥰🥰
Oke let's go happy reading 💙💙💙بسم الله الرحمن الرحيم
~SELAMAT MEMBACA~
"Mengikhlaskan bukan berarti melupakan, jika saat ini aku berusaha untuk mengikhlaskan kepergian mu, maka suatu saat aku akan mengingat mu. Percayalah, kisah ini tidak akan pernah hilang dari memori hidup ku. Walaupun takdir yang amat pahit ini telah memisahkan kita, tapi aku percaya suatu saat kita akan bertemu kembali. Aku atau kamu yang akan kembali."
~Khalisha Musfirah Asyifa~<
🦋🦋🦋
Syifa menghela nafasnya lega, saat di hadapannya itu bukanlah jasad suaminya. "I-itu bukan suami saya pak." Paparnya, dan di balas anggukan dari om Syehan, serta Tante Kiran.
Setelah melihat jasad itu bukanlah suami Syifa, dirinya duduk di sebuah pondok dekat pantai bersama dengan Aurora. Sedangkan om Syehan, Tante Kiran dan Arkham sedang menghimbau ke beberapa tempat untuk memastikan para korban pesawat. Awalnya Syifa ingin ikut, namun kondisinya saat ini tidak memungkinkan dirinya. Alhasil Syifa dan Aurora memilih duduk di sebuah pondok dekat pantai itu.
Hamparan pasir putih, serta ombak yang menggulung membuat Syifa yang memandang tak berkedip sedikit pun. Bayang-bayang tentang suaminya masih tercetak jelas dalam ingatan Syifa, takdir mereka sangat lah pahit. Semesta seakan-akan tidak membiarkan Syifa untuk bahagia.
Pandangan Syifa fokus ke ombak yang menggulung ke arahnya, hatinya begitu sakit. Syifa marah, dirinya marah karena Arkhan telah mengingkari janji yang dibuatnya."Syif, minum dulu biar kondisi Lo fit lagi." Sebuah minuman di sodorkan ke hadapan Syifa, namun minuman itu masih mengambang karena Syifa tak kunjung meraihnya. "Syif, gue tau Lo sekarang ini lagi berkabung. Tapi please, inget sama anak di dalam kandungan Lo! Dia sedih kalau ibunya sedih."
Syifa melihat ke arah Aurora, bibirnya tersenyum miring dibalik niqap tersebut. "Siapa yang berkabung Ra? Disini nggak ada yang meninggal!" Syifa menjeda kalimat nya, ia mengalihkan pandangannya ke arah lautan lepas. "Jika bayiku saat ini sedih, semoga kelak dia jadi anak yang kuat."
"Syif!"
"Please Ra! Aku mau mencerna semua kejadian ini, aku hancur Ra! Hancur." Syifa menutupi wajahnya dengan kedua tangannya, tangisnya saat itu juga pecah di hadapan Aurora.
KAMU SEDANG MEMBACA
Terjerat Cinta Gus Galak [End]
General FictionBagaimana jika seorang aktris harus pergi ke sebuah pondok pesantren? Karena tuntutan profesi nya? Khalisha Musfirah Asyifa, atau kerap disapa dengan panggilan Syifa. Aktris muda yang harus tinggal di sebuah pondok pesantren di Jawa timur atas perm...