Part 55

471 32 3
                                    

Nathan tersenyum miris pada pantulan dirinya dari cermin kamar mandi dirumahnya, setelah dipaksa oleh Rina akhirnya Nathan pulang untuk mengistirahatkan tubuhnya.

Tapi bukannya istirahat untuk menjernihkan pikiran dan tubuhnya yang terasa mulai remuk karena beberapa hari yang lalu tidak beristirahat dengan benar.

Ia malah mendapatkan kabar yang mengejutkan, dan sialnya beberapa orang kepercayaan malah menyembunyikan darinya.

Sial dia merasa deja vu

Dia kembali kehilangan

Apa tak sepantasnya itu dirinya untuk Lucy hingga takdir seakan tak merestuinya, kesempatan kedua yang ada didepan matanya kembali tak bisa ia gapai.

Dia benar-benar menyesal, ia ingin memperbaiki hubungan ini, walau tidak ada satupun kata perpisahan dari keduanya yang terucap tapi takdir yang memisahkan mereka dengan segala cara.

Tidak

Dia tidak akan menyerah begitu saja bukan hanya untuk mempertahankan bahtera rumah tangganya, tapi juga untuk buah hati mereka dia tidak akan membiarkan putranya hidup tanpa keluarga yang tidak lengkap.

" Sayang, sekarang biarkan aku yang berjuang. Tunggulah. "

Suara ponsel yang berdering mengalihkan nya, tertera nama ibunya dengan segera ia mengangkatnya takut jika sesuatu yang buruk terjadi pada Lucas.

" Mom ada apa. "

" tidak apa-apa, Mom hanya ingin mengabari jika keadaan Lucas semakin membaik. Jadi kamu fokus sama kesehatan kamu, biar Lucas Mom yang urus dulu. "

" Thanks Mom. "

Dia bernafas lega saat mengetahui keadaan putranya setidaknya ia punya kekuatan untuk tetap semangat melanjutkan kedepannya, untuk kembali berjuang mendapatkan cintanya.

Sudah beberapa hari ini ia merasa gelisah, bahkan dalam tidurnya pun ia merasa tak tenang. Lucy tidak tau apa yang terjadi tapi terkadang ia merasa ingin menangis padahal ia tak tau apa yang ingin ia tangisi.

Dia bahkan sering tak fokus dalam pekerjaan, pikirannya selalu tertuju pada bayi laki-laki yang ia temui di pesta itu. Putra dari pemilik pesta itu sendiri, tapi kenapa?

Bukankah dirinya tak mengenali mereka, bahkan dia merasa baru pertama kali bertemu dengan sosok pria itu, tapi ia ingat saat diajak ke rumah pria bernama Nathan.

Ia seakan merasa pernah ada di rumah besar itu, bahkan tak asing baginya rumah bak istana megah.

Ah sebaiknya ia akan bertanya pada ibunya, apa yang terjadi sebelum dirinya mengalami kecelakaan yang diceritakan oleh ibunya yang membuatnya tidak begitu ingat dengan memori sebelum dirinya kecelakaan itu terjadi.

Lucy kembali mengerjakan pekerjaan nya agar cepat selesai, jadi besok ia bisa menikmati hari weekend nya tanpa dihantui pekerjaan yang menumpuk.

Dia bahkan hampir melupakan kegiatan besok bersama Jessie, sudah lama sepertinya ia tak jalan-jalan bersama teman nya.

Suara kicauan burung dan deru ombak terdengar begitu indah di telinga, pantai di hari Minggu memang selalu ramai. Tapi tak membuat kedua orang itu membatalkan janjinya.

Setelah berjalan-jalan sebentar dan mencari makanan, Lucy duduk di pinggir pantai sambil menunggu Jessie yang sedang mencari toilet umum.

Menikmati suasana disini sedikit membuat pikiran nya tenang, tapi sialnya banyak anak-anak yang berkeliaran disini yang membuat nya kembali mengingat bayi laki-laki itu.

Lucy memejamkan matanya sejenak, menghirup udara sebanyak banyaknya.

Lucas

Oh jadi namanya Lucas, ia tersenyum tipis merasakan hatinya menghangat saat suara yang entah darimana bergema dalam pikirannya.

Tunggu

Lucas

Ia dengan cepat membuka kedua matanya, menatap ke sekitarnya tidak ada orang didekat nya.

Lalu suara siapa tadi?

Lucy menatap jari manisnya yang kini sudah terisi oleh cincin yang sangat indah. Tapi kenapa ia selalu merasakan rasa bersalah saat mengingat jika dirinya kini sudah menjadi tunangan dari Andrea.

Tatapan sendu dari wajah tampan kecilnya teralihkan saat ia tertangkap basah menatap seseorang dari jauh. Ia kembali bermain pasir dengan sekop yang diberikan sang ayah, sedangkan pria dewasa disampingnya sibuk dengan pikirannya sendiri.

Lucy mengerutkan keningnya merasa tak asing dengan wajah bayi lelaki yang menatapnya.

Lucas

Ia langsung berdiri dari duduknya, menghampiri dua orang di depan sana. Benar mereka yang sedang ada dipikirannya kini, keberuntungan macam apa ini.

Lucas yang sedang asik bermain sendiri tiba-tiba merangkak ke arahnya dan meminta di gendong nya.

" Kenapa boy?" Tanyanya, tidak menyadari jika ada perempuan yang sedang memperhatikan nya.

" Da, lang. " Nathan mengernyitkan dahinya mendengar ocehan tak jelas putranya.

" Putra Daddy mau apa? " Lucas semakin menelusup kan wajahnya ke leher Nathan saat melihat perempuan dibelakang sana melangkah ke arahnya.

" Nathan. "

Degup jantung Nathan seakan terhenti sejenak, saat mendengar panggilan yang sangat ia rindukan. dia pasti tidak berhalusinasi kan, suara itu terasa begitu nyata terdengar di Indra pendengaran nya.

tatapan nya mengunci pada sosok perempuan yang kini juga menatapnya dengan lembut. mereka masih sama-sama terdiam, hingga Nathan menatap lingkaran di jari manis sang perempuan.

seketika hatinya terasa berdenyut sakit, bukankah perempuan didepannya masih milik nya, kenapa takdir begitu kejam dengan membuat ikatan lain ketika sang perempuan masih menjadi miliknya.

sial, kenapa penyesalan dan karma begitu sangat menyakitkan seperti ini.

Lucy yang merasa Nathan menatap cincin pertunangan nya dengan Andrea, entah kenapa ia langsung saja menyembunyikan tangannya.

ah kenapa ia merasa seperti kepergok berselingkuh.

" apa aku boleh bergabung. " Tanya Lucy memecah keheningan diantara mereka.

sebelum Nathan mengangguk, Lucas langsung menangis dan meminta untuk pulang. Tentu saja Nathan bingung atas sikap putranya, bukan nya waktu itu Lucas begitu menempel pada Lucy, dan sekarang kenapa sikap Lucas seperti pada orang asing yang sedang mendekatinya.

" Lucas kenapa Nat? "

" Aku tidak tahu, shh tenang lah boy. " Nathan mencoba untuk menenangkan Lucas yang semakin menangis keras.

" coba biar aku yang menggendong nya. " Lucy mencoba untuk menenangkan Lucas, tapi bukannya tenang Lucas semakin menjadi bahkan Lucas tak mau disentuh oleh Lucy.

" Tunggu disini dulu. " Ucap Nathan sebelum dirinya, melangkah keluar area pantai. Dia juga seperti menghubungi seseorang dan tak lama seorang perempuan berpakaian baby sister turun dari mobil merayu Lucas yang masih menangis dan tak mau lepas dari sang Daddy.

Nathan mengatakan sesuatu pada bodyguard dan melirik sejenak ke arah Lucy yang masih menatap nya dengan tatapan sendu.

Mobil telah pergi dengan membawa Lucas serta Nathan didalamnya, Lucy menghela nafas menunduk memainkan pasir putih dengan kakinya.

Hatinya merasa kecewa saat tadi Lucas menolaknya, bukankah saat di pesta dan beberapa hari setelah nya Lucas sangat lengket padanya bahkan tidak mau ditinggal barang sedikit pun.

Lalu Nathan, kenapa ia meminta untuk menunggunya sedangkan dia pergi.

*****
Guys ada cerita baru yang baru aku buat, jangan lupa untuk mampir yah

Jangan lupa follow akun wattpad dan ig ku yah @novihoran16 ☺️

Give me vote⭐and Comment💬

See u😘

Mrs.NdH

🍁

Young Marriage (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang