Part 5

5.9K 197 3
                                    

Padahal cuman break beberapa bulan saja tapi readers sudah menurun drastis😌

Jangan lupa vote and coment yang banyak🙏

" Apa maksud kalian? " Tanya Lucy, membuat ketiga orang itu langsung menengok ke asal suara.

" Sayang, kau sudah bangun? " Lucy menatap  ketika jawaban yang ia dengar bukan jawaban yang ia inginkan.

" Ibu... "

" Sayang apa kamu lapar? " Tanya kembali Lagi Lina.

" Ayah tolong jelaskan semuanya, jika yang tadi Lucy dengar itu tidak benar. " Kembali Lucy menanyakan pada ayahnya, karena tidak mendapatkan jawaban dari ibunya.

" Ya semua yang kau dengar tadi benar sayang, satu Minggu lagi hari per... "

" Aku tidak mengatakan setuju dengan perjodohan ini ayah! " Ucap Lucy marah, ketika ia baru menyadari jika mereka mengambil keputusan dimana dirinya terlibat didalamnya, tapi mereka tak menunggu jawaban darinya.

" Sayang ayah melakukan ini untuk kebaikan Lucy juga. "

" AKU TIDAK MAU AYAH!!! " Teriak Lucy  membuat mereka terkejut, bukan hanya  Lina ataupun Amar. Tetapi disana juga ada Nathan. Nathan bahkan sampai membulatkan matanya melihat Lucy yang berteriak.

Sungguh ia kira Lucy tidak akan seperti itu, menentang dengan keras perjodohan ini. Jika saja dirinya masih bisa untuk menolaknya, ia juga akan melakukan hal yang sama seperti Lucy. Tapi dia tidak bisa melakukannya.

Lucy yang memang masih terbawa emosi karena kejadian di taman tadi membuat dirinya melampiaskan pada orang didepannya.

" Sayang dengarkan penjelasan ayah dulu. " Lucy menepis tangan ayahnya yang sedang mencoba untuk menjelaskan.

Air mata Lucy meluncur begitu saja. Sungguh ujian yang begitu berat baginya kini.

Lucy mengusap dengan kasar air matanya yang keluar... sudah cukup. Sudah.

" KELUAR!!! " Teriak Lucy, membuat ketiga orang itu terlonjak terkejut. Nathan yang memang masih disana, dan tanpa ada niat untuk mendekat karena tak ingin membuat permasalahan semakin sulit. dan membiarkan keluarga itu untuk menyelesaikannya.

Lagi Lucy kembali berteriak, untuk membuat mereka mengerti jika kini dirinya ingin sendiri.

" Lina, Nathan ayo keluar. " Ucap Amar mencoba untuk membujuk Lina yang tidak ingin keluar. Dan berhasil mereka keluar.

Sedangkan Nathan dengan pasrah keluar, walaupun dirinya masih terkejut dengan apa yang terjadi. Sungguh perempuan yang bahkan terlihat begitu manis dan juga anggun, sangat menakutkan ketika marah. Nathan bahkan bergidik ngeri.

" Biarkan dia sendiri dulu. " Ucap Amar, membuat Nathan mengangguk.

Tetapi didalam hatinya, sungguh Nathan tidak bisa tenang. Ia merasa takut jika Lucy melakukan hal nekad, ditambah dengan Lucy sendiri diruang rawat itu.

Tidak mempedulikan ucapan calon ayah mertuanya tadi, Nathan bangkit dan melangkah masuk ke dalam ruang rawat Lucy.

Dan lihat, Lucy masih menangis sesenggukan didalam selimut. Nathan mendekat ke arah brankar

Jelas sekali jika Lucy belum menyadari kehadiran Nathan disampingnya kini.

"Kenapa secepat ini, aku tidak mau... Hiks... Tuhan tolong bilang pada mereka aku tidak mau, aku takut!

" Kenapa ini terjadi padaku! " Ucap frustasi Lucy, ia langsung menarik rambutnya dan memukul kepalanya.

Membuat Nathan yang melihatnya  langsung menghentikan aksi Lucy yang sedang memukul-mukul kepalanya sendiri dan juga sedang menarik-narik rambutnya.

Lucy menatap pria yang kini menahan pergelangan tangannya, membuat amarahnya kembali memuncak, tapi entahlah hanya suara parau yang hanya bisa ia keluarkan bukan suara bentakan.

Sebegitu sakitnya dan hancurnya kau Lucy?

" Hiks... hiks... pergi... hiks... "

" Tenanglah... " Ucap Nathan untuk membuat Lucy tenang dengan mengelus rambut Lucy pelan.

" Kenapa mereka melakukan ini... hiks... ini tidak adil...hiks... aku tidak mau... hiks... " Ucap Lucy dengan masih terisak.

Nathan semakin mempererat dekapannya ketika ia mendengar Lucy yang mulai berbicara dan juga berhenti berontak. Entah kenapa ia juga merasa bersalah karena permasalahan ini, walaupun ia juga sama dengan Lucy menjadi korban. Ditambah dengan ucapan Lucy tadi yang mengatakan jika semua ini tidak adil. Ya memang ini tidak adil.

" Aku takut dan belum siap untuk menjadi seorang istri... Hiks... " Nathan langsung mengurai pelukan dan menatap Lucy yang masih sesenggukan menangis " Aku takut Nat... hiks...hiks... " Ucap Lucy kembali.

" Hei jangan berpikir seperti itu, aku tak akan meminta lebih darimu, kita memang akan terikat dalam satu hubungan, tapi bukan berarti kita harus menjalani kehidupan hubungan pernikahan yang sesungguhnya, aku ingin kita mencapai apa yang kita inginkan, aku tak ingin hanya karena perjodohan ini masa depan kita hancur. Kita bersama untuk mensuport satu sama lain, bukan untuk menghancurkan satu sama lain. " Penjelasan Nathan membuat Lucy mendongak dan menatap Nathan yang sedang tersenyum ke arahnya, dengan cepat Lucy langsung memeluk kembali Nathan. Nathan langsung membalas pelukan Lucy, bukan hanya membalas tapi memeperat.

Walaupun mereka bukan lagi disebut sebagai anak-anak, karena umur mereka yang telah menginjak usia remaja. Tapi bukan berarti dalam pernikahan, mereka sudah dianggap layak. Karena nyatanya mereka hanyalah remaja yang dijodohkan oleh kedua orang tuanya.

Dengan mereka yang belum betul memahami apa makna pernikahan yang sebenarnya.

*****

Baca juga story baru ku ' ARA ' (Dengan judul awal ' Alone ') cek di work ku yah dan juga baca story ku di noveltoon dengan username Novdhoran (akan ada beberapa cerita yang akan aku tulis disana yang gak ada di wattpad) 😘

Jangan lupa follow juga☺️

Give me vote⭐and Comment💬

See u😘

Mrs.NdH

🍁

Young Marriage (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang