Part 18

3.7K 136 2
                                    


Sebenarnya udah gak mood mau ngelanjutin stroy ini tapi entahlah...

Hari ini adalah mata pelajaran terakhir dari ujian nasional, dan selama empat hari itu kini para murid kelas dua belas sudah Melawatinya.

Biasanya para murid akan merayakan hari ujian berakhir, dengan kumpul-kumpul bersama teman atau mungkin makan-makan.

Sama juga dengan Nathan, baru saja Dion mengirim pesan jika nanti malam mereka akan mengadakan acara makan-makan dan kumpul bersama teman sebelum kembali melanjutkan langkah ke dunia sesungguhnya.

Jika biasanya Nathan akan ikut atau mungkin dirinya yang akan mentraktir temannya tapi kini ia bingung, karena sudah delapan hari ia tinggal dirumah orang tua Lucy.

Lalu kini statusnya juga berbeda, dia sudah menjadi seorang suami dan kini ia juga sedang tinggal di rumah ibu dan ayah mertuanya.

Bukankah sangat tidak mungkin jika dirinya berperilaku seperti dulu lagi.

Nathan, menatap jam di pergelangan tangannya sudah pukul tiga sore. Tapi Lucy belum pulang, tadi ketika ia akan menjemput Lucy. Lucy mengatakan jika dirinya akan pergi bersama teman-temannya entah apa yang mereka lakukan.

Nathan kembali mencoba menghubungi ponsel Lucy, karena sedari tadi ia hubungi tidak bisa. Ia mulai cemas karena hari mulai sore, lalu bagaimana jika ibu dan ayah mertuanya pulang dan bertanya anaknya dimana, ia akan menjawab apa, sedangkan Lucy dihubungi masih tidak bisa.

Ia mengambil kunci motor dan langsung berlari ke arah luar rumah, untuk mencari Lucy. Tapi belum dirinya menjalankan motornya, suara mesin mobil terdengar dan kini terpakir didepan rumah.

" Nat, mau kemana? " Tanya Lucy ketika baru saja turun dari mobil.

" Kamu darimana saja? " Lucy mengernyitkan keningnya, dari kapan Nathan memanggil dengan kata kamu-aku.

" Nak Nathan mau kemana, ini sudah sore. Ibu mau memasak makanan kesukaan nak Nathan loh. " Ucap Lina.

" Oh iya Bu, tadi Nathan mau mencari Lucy. " Jelas Nathan, dengan turun dari motornya. Dan kini berjalan kembali masuk ke rumah.

" Tadi ayah ketemu Lucy di mall jadi kita pulang bareng. " Jawab Amar, yang kini duduk di sofa ruang keluarga.

Selesai makan mereka kembali berkumpul di ruang keluarga, membicarakan banyak hal. Salah satunya pembicaraan yang membuat Nathan merasa emosi.

" Yah nanti Lucy mau kerja ikut temen ya. " Ucap Lucy tiba-tiba, membuat Lina yang sedang mengobrol dengan menantunya menatap anaknya.

" Terserah kam... "

" Tidak, setelah ini kamu akan melanjutkan studinya. Aku sudah mendaftarkan kamu di salah satu perguruan tinggi. " Ucap Nathan tegas dengan menatap Lucy tajam.

Lina yang berada di samping Nathan tersenyum, mendengar ucapan menantunya ini.

" Nat, tapi aku ingin bekerja. " Kembali Lucy merayu Nathan, setelah waktu itu tidak berhasil.

" Tidak, kau harus melanjutkan pendidikan! " Ucapnya dengan penuh penekanan.

" Tapi Nat aku ingin sekali bekerja, bukankan kau yang bilang dulu jika kita akan mensupport satu sama lain? " Tanya Lucy yang menagih janji Nathan dulu.

" Ya itu memang benar, tapi kau tidak boleh bekerja kau harus melanjutkan pendidikan tidak ada penolakan Lucy. " Tatapan tajam Nathan tak membuat Lucy takut, ia semakin gencar ingin niatnya disetujui oleh Nathan. Yang membuat mereka berdua melupakan jika ada orang lain selain mereka.

Young Marriage (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang