Part 37

2.5K 87 21
                                    

#pagi-pagi udah update 😎

" Selangkah lagi, aku akan membuatmu hancur Fernandez! " Ucapnya dengan menyeringai lebar.

" Apa yang harus kami lakukan Tuan? " Tanya seorang pria berbadan besar dengan pakaian hitam yang kini menunduk hormat.

" Suruh Dimas untuk membuat kekacauan di perusahaan nya! "

" Baik Tuan. "

~~¶~~¶~~¶~~

Setelah dua hari Lucy mengurung diri, kini ia mencoba untuk kembali beraktivitas. Bahkan kuliahnya saja bolos dua hari, terserah jika nanti ketika ia berangkat dosen yang akan memarahinya.

Dua hari itu juga Nathan tidak pulang kecuali malam itu ketika Nathan pulang dan kembali pergi yang pasti ia sudah tau Nathan pergi kemana.

Ibu mertuanya mungkin sudah pulang atau berada di rumah sakit sekarang, kembali Lucy mengingat malam itu, rasa sakit tamparan itu masih membekas dan hinaan nya juga masih melekat dalam ingatan Lucy.

Apa dia begitu tak pantas menjadi seorang istri dari Nathan, lagian ini juga bukan kemauannya. Jika saja dia bisa menolak ia pasti akan melakukan nya, tapi nyatanya tidak.

Hari ini ia berniat untuk membesuk Elisa, ya walaupun waktu itu ia diusir tidak boleh bertemu dengan Elisa. Dan juga ia ingin bertemu dengan Nathan dan menjelaskan apa yang terjadi hari itu, dia tidak mendorong Elisa dan dia juga tidak bersalah atas tragedi ini.

Mobil yang menabrak Elisa masih dalam pencarian kepolisian dan juga jangan melupakan anak buah Nathan yang juga mencari siapa dalang dibalik ini semua, ingat Elisa spesial Nathan tidak akan membiarkan seseorang melukainya.

Kenapa harus dirinya  yang menjadi istri nya, bukan Elisa saja!

Setelah bersiap-siap Lucy keluar dari kamarnya, dia berharap jika supir bisa mengantarnya untuk ke rumah sakit tanpa meminta izin dulu pada tuannya, tapi sebelumya dia akan membeli buah terlebih dahulu.

Lucy bernafas lega ketika dirinya sudah berada di pusat perbelanjaan, supir langsung mengantarnya tanpa meminta izin terlebih dahulu. Ah Lucy senang sekaligus merasa aneh, tunggu bukankah ini keinginannya?

Tapi kenapa ia berharap jika seseorang menyuruhnya pulang dan memarahinya karena pergi tak izin padanya.

Ia tersenyum miris, seseorang itu sedang sibuk menjaga perempuan spesial. Yang sialnya Lucy dianggap penyebab perempuan spesial suaminya terbaring di rumah sakit.

" Lucy? "

Lucy mengerjapkan kedua matanya, dan menatap seseorang yang memanggilnya. Ia tersenyum melihat Zidane didepannya, langsung saja Lucy memeluk sahabatnya ini.

" Kangen banget Zid. " Kata Lucy yang memeluk Zidane.

" Kamu kesini sama siapa? " Tanya Zidane menatap kesekitar Lucy.

" Kamu sendirian? Dimana suami kamu? " Lucy tersenyum mendengar rentetan pertanyaan dari Zidane.

" Kau sendiri Zid, dimana Kayla? "

" Ditanya malah balik tanya! " Kesal Zidane.

Lucy tertawa menatap wajah kesal Zidane, ia menarik Zidane untuk menemaninya berbelanja.

Setelah tiga puluh menit mereka berbelanja dengan Zidane yang memberenggut kesal karena Lucy yang memaksa dirinya mengikuti nya padahal Zidane ingin pulang dan bertemu kekasihnya Kayla, tapi dengan jahilnya Lucy mengatakan kepada Kayla jika dia meminjam kekasihnya sebentar.

" Sudah? " Tanya Zidane yang entah ke berapa, membuat Lucy menyengir tak bersalah.

" Suami kamu gak cemburu, kita jalan bareng? " Tanya Zidane ketika mereka berjalan ke luar dari mall.

Young Marriage (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang