Part 43

2.7K 105 31
                                    

Gimana kabar kalian?

Vote and coment nya dong yang banyak

Untuk kalian para siders, hargai karya tulis ini dengan voment. Gak capek jadi siders Mulu vote and voment nya dong 😏

Dan buat kalian para plagiat harap menjauh!!!!

Merasa jika Nathan sudah terlelap, Lucy mencoba untuk melepaskan tangan Nathan yang bertengger diperutnya. Dengan tertatih Lucy membereskan kekacauan ini, ia mengambil pakaiannya yang tergelatak dilantai, menyisahkan pakaian Nathan yang tak ia pedulikan. Sebelum dirinya keluar, tanpa lagi menatap seseorang yang sudah merusaknya.

Suara cicitan burung sudah terdengar tapi Lucy masih betah berada di kamar mandi mengguyur tubuhnya dengan air mengalir dari shower, menggosok mencoba menghilangkan bekas sentuhan ini, dengan keras Lucy menggosok bagian lehernya yang banyak bercak merah.

Meremas rambutnya sekuat tenaga mencoba untuk sadar dan berharap semua ini mimpi, tapi tetap saja Lucy masih berada di kamar mandi ini dengan air yang terus mengguyur dan air mata yang mengalir deras.

" Hiks... Aku kotor... Hiks... Dia... BRENGSEK KAU NAT! "

Sekarang Lucy berada di kamar tamu, ia tidak mungkin masih berada diruang kamarnya, karena disana masih ada seseorang yang terlelap dengan nyeyaknya setelah apa yang dia lakukan padanya.

" Hiks... Aku benci ini semua... Hiks... " Isak Lucy ia benar-benar hancur.

Nathan melenguh ketika sinar matahari pagi menerpa wajahnya dari celah jendela, ia duduk dan merasa pusing saat ia mencoba untuk membuka matanya.

Dia tidak tau apa yang terjadi, kenapa dirinya merasa pusing, dengan meraba dinding ia melangkah untuk ke kamar mandi, membersihkan dirinya.

Nathan mengernyitkan keningnya saat melihat ruang kamar ini, bukankah ini bukan ruang kamarnya?

Dering ponselnya berbunyi, membuatnya langsung mengambil ponsel yang kini berada di saku celana jeans nya. Sebuah pesan masuk, yang membuat Nathan langsung saja mengenakan pakaian nya yang bertebaran di lantai.

Ia tak mempedulikan, apa yang terjadi tadi malam yang membuatnya berada bukan dikamarnya.

Tuan Nathan, Nona Elisa kini berada di rumah sakit.

Ya isi pesan, yang membuat Nathan kini terburu-buru untuk pergi dan melihat keadaan Elisa. Yang seingatnya tadi malam dia mencari Elisa, tapi ternyata dia melihat Elisa sedang berciuman dengan seorang pria.

Nathan meremas stir mobilnya, saat mengingat kejadian menyakitkan yang tadi malam ia lihat. Menghembuskan nafas kasar sebelum dirinya turun untuk menemui Elisa, yang kembali masuk rumah sakit. Entah apa yang terjadi dengannya.

Suara tangisan dan teriakan terdengar saat Nathan baru saja masuk ke ruang rawat Elisa, disana sudah ada Anita-ibu Elisa yang sedang berusaha menenangkan putrinya yang terlihat kacau.

Nathan mendekat ke arah mereka, dan tanpa ia duga Elisa dengan cepat langsung memeluknya. Membuat Nathan terkejut, tapi ia membalas pelukan Elisa dan mengelus lembut rambut Elisa yang terlihat berantakan.

" Nat... Hiks... Aku takut... Hiks... Nathan... "

" Tenanglah El. " Nathan dengan sigap memberikan pelukannya pada Elisa, hingga Elisa merasa tenang dan terlelap diranjang rumah sakit ini.

" Nathan. " Panggil Anita, ia meminta Nathan untuk duduk di sofa yang disediakan di ruangan ini.

" Tante apa yang sebenarnya terjadi? " Tanya Nathan menatap penuh tanya pada wanita yang seumuran dengan ibunya.

Young Marriage (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang