Part 11

5.1K 175 4
                                    

Setelah mereka pulang dari rumah orang tua Lucy,  dengan beberapa ceramah dari Lina yang membuat kepala Lucy pusing. Bagaimana tidak, bahkan beberapa menit yang lalu Lucy baru saja memuji ibunya karena tidak akan bertanya tentang apa dan kenapa. Tapi sialnya ketika Nathan datang, justru ibunya yang bertanya pada Nathan apa yang terjadi. Dan kembali, bukan Nathan yang dimarahi melainkan Lucy.

" maafkan Lucy, ya nak Nathan. Dia memang seperti itu. Belum bisa berpikir dewasa, masih kekanak-kanakan. "

" Lucy jagalah sikapmu itu! "

Tidak hanya dimarahi, ia bahkan dipermalukan oleh ibunya, didepan Nathan. Yang benar saja. Bahkan menurut Lucy ucapan ibunya tidak ada yang seperti pada diri Lucy.

Kekanakan...

Jika dirinya masih berpikir kekanakan mana mungkin dirinya kini sudah menyandang nama Fernandez dibelakang namanya.

Lucy melangkah ke arah kamar, dengan mood buruk. Huft menyebalkan sekali. Batinya.

Tanpa ia sadari jika Nathan berada dibelakangnya, Lucy bahkan tidak sadar ketika Nathan ikut juga masuk ke dalam kamarnya. Entah karena rasa kesalnya membuat ia tidak menyadari disekitarnya atau mungkin karena Nathan yang memang mengikuti tanpa suara dan diam-diam.

" Menyebalkan sekali! " Ucap Lucy kesal, ia melemparkan tasnya kesembarang arah.

Dan langsung berbaring di ranjang, menghela napas lelah. Ia kembali memejamkan matanya sejenak, tanpa menghiraukan sekitarnya. seseorang yang sedang mengamati dirinya dengan diam.

Dengan mata yang masih terpejam, Lucy merabah ke tas nya, mengambil benda pipih yang ada di dalam tasnya.

Tanpa membuka matanya yang terpejam, Lucy dengan lihai membuka ponselnya. Sebelum dirinya sempat membuka matanya yang terpejam, seseorang dengan cepat mengambil ponsel yang ada tangan Lucy.

Membuat Lucy langsung membuka matanya lebar-lebar menatap ke tangan kirinya yang kini kosong.

" Dimana ponselku? " Ia menatap ke arah tangan kirinya yang kosong, dan kembali mengalihkan pandangannya ke arah pria yang kini berdiri di samping ranjangnya.

Lucy membulatkan kedua matanya, menatap Nathan yang kini menatap dirinya dengan ekspresi datar. Dan yang kini menjadi perhatiaan nya ponsel yang kini berada genggaman tangan Nathan.

Lucy langsung beranjak dari ranjang, dan berdiri disamping Nathan, berkacak pinggang menatap dengan tajam ke arah Nathan.

" Apa yang kau lakukan disini, cepat kembalikan ponselku! "

" Apa kau masih tidak puas, kau sudah membuatku dimarahi oleh ibu. Bahkan sebenarnya kau yang salah, tapi aku yang dimarahi. Jadi sekarang jangan membuatku emosi lagi cepat kembalikan ponselku, Nathan! " Ucap Lucy panjang lebar, membuat Nathan tersenyum sinis. Mendengar penjelasanLucy.

Jadi ini yang membuatnya diam sedari tadi. Batin Nathan

Ia jadi tidak sia-sia tadi mengikuti Lucy sampai masuk kamar nya juga.

Nathan dengan santai melangkah melewati Lucy yang menganga tak percaya melihat Nathan yang tidak menanggapi ucapannya. Bahkan ponselnya masih dibawa Nathan.

Ahhh..  sial. Batin Lucy

Sebelum Nathan keluar, dengan cepat Lucy langsung menghadang Nathan didepan pintu kamarnya.

" Nathan, kembalikan ponselku. Cepat! " Ucap Lucy kembali.

" Tidak. Cepat minggir! " Ucap Nathan.

" Nathan, itu ponselku! " Lucy mengikuti Nathan dibelakangnya, agar ponselnya dikembalikan.

Nathan berhenti melangkah, dan berbalik menghadap Lucy.

Young Marriage (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang