Part 4

7.1K 193 0
                                    

Jangan lupa vote and coment nya🙏

" Lucy, benarkah itu kau? " Dengan cepat Lucy langsung melihat siapa gerangan yang memanggilnya.

Ia mematung ditempat ketika melihat siapa yang ada didepannya sekarang. Inilah yang membuatnya takut, bertemu dengannya. Seseorang yang tak ingin ia temui, seseorang yang membuatnya menjadi seperti ini.

" Apa kau tau? Aku sangat merindukanmu Cia, aku tak tau betapa senangnya aku hari ini bertemu denganmu. " Ucapnya dengan melangkah ke arah Lucy.

Entah apa yang membuatnya tak bisa beranjak dari tempatnya, melangkah pun tak bisa, seakan ada lem yang merekat pada kakinya.

Berniat untuk melangkah pergi dan menjauh sejauh-jauhnya dari pria yang  ada didepannya. Tapi ia tak bisa.

Langkah demi langkah pria didepannya mendekat ke arahnya, tapi Lucy tetap berdiri ditempat, dengan menatap benci ke arah pria didepannya ini. Bahkan suaranya pun seakan hilang entah kemana.

Tapi sedetik kemudian sesuatu didalam dirinya seakan terbangun. Ya sebuah keberanian yang selama ini ia sembunyikan untuk tidak melawan pria didepannya ini, dan hari ini keberanian itu muncul. Dia bukan Lucy lemah lagi, dan dia bukan Cia yang dikatakan pria didepannya ini.

" Pergilah. " Ucapnya dengan suara parau, walau didalam hatinya kini ia sedang mengumpat kesal bagaimana bisa ia sudah mendapatkan keberanian tetapi yang ia keluarkan seakan cicitan seekor tikus.

" Ada apa denganmu Cia, aku Andrea. Apa kau melupakanku, kenapa kau per ... "

" PERGI!!! "

Teriaknya dan tak mempedulikan beberapa orang-orang yang ada di taman ini, yang kini sedang memperhatikan mereka dan sedikit dari mereka yang berbisik-bisik aneh. Melihat Lucy berteriak seakan sesuatu telah terjadi dengan mereka.

Tapi bukan berarti mereka akan membantu Lucy untuk mengusir pria didepannya ini agar pergi, karena nyatanya orang-orang hanya memperhatikan mereka dan enggan untuk membantunya, selain karena ini bukan urusannya mereka juga tak ingin ikut campur masalah mereka.

Sedangkan pria yang bernama Andrea, hanya mematung ditempat ketika mendengar teriakan Lucy. Ia sungguh tak menyangka jika Lucy akan seperti itu. Apa yang salah dengannya?

" Cia ada apa denganmu? " Tanyanya dengan menatap Lucy yang kini sedang dikuasai oleh api kemarahan dan juga tatapan kebencian yang menghunus ke arah Andrea.

Andrea melangkah ke arah Lucy, karena ia merasa Lucy tak akan menjauh ataupun berteriak kembali untuk mengusir Andrea pergi, seperti tadi.

" Ada ap... ? " Belum sempat ia menyelesaikan ucapannya. Lucy dengan beraninya langsung mendorong Andrea yang kini tepat berada didepannya. Membuat Andrea terhuyung ke belakang, tapi tak membuatnya terjatuh.

Dengan cepat Andrea langsung meraih tangan Lucy yang ingin kembali mendorongnya, dan menatap Lucy dengan tatapan bertanya-tanya.

Tapi diluar dugaan, Lucy kembali memberontak, dengan terus mendorong Andrea yang kini semakin mengeratkan cengkramannya di pergelangan tangan Lucy.

" Lepaskan... kumohon... Pergilah... hiks... " Ucapnya dengan suara terisak karena tangisnya.

Tidak lagi kemarahannya ataupun keberaniannya. Melainkan sesuatu yang membuatnya semakin mengingat kejadian hari itu dimana ia begitu hancur karena pria didepannya ini. Dan sekarang rasa benci yang kini mendominasinya.

Young Marriage (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang