Part 2

9K 272 4
                                    

Please vote and coment nya🙏

Waktu telah menunjukan pukul 23.00 malam, dan hujan pun masih terus mengguyur kota Jakarta ini, sejak tadi siang hingga sekarang tapi untung saja keberuntungan di pihak kota Jakarta hari ini, karena tidak terjadi banjir. Karena hujan tak begitu lebat hanya rintik-rintik hujan yang seakan ingin menemani gadis yang kini sedang duduk sendirian ditengah taman kota, dengan masih tetap beruraian air mata.

Gadis yang tak lain adalah Lucy, ia masih tetap berada di taman kota sejak tadi siang, ia pergi dari pertemuan keluarga yang berakhir dengan perjodohan konyol, yang dilakukan oleh kedua keluarga itu. Ia memutuskan pergi ke taman kota, Karena tak tau akan kemana.

Dan disinilah ia dengan hanya ditemani rintik-rintik hujan yang terus membasahi tubuhnya. Jika ditanya apa Lucy tidak kedinginan? Lucy juga manusia biasa, ia pasti kedinginan. Dan lihatlah dia sekarang, ia memeluk dirinya sendiri, seakan butuh kehangatan untuk menghangatkan tubuhnya yang dingin ini

Ia tak mempedulikan ponselnya yang sejak tadi berbunyi, mungkin kini ponsel yang ada di pangkuannya telah mati karena air hujan yang mengguyur ponselnya. Ia juga tak peduli itu.

Yang hanya ia pedulikan, bagaimana ia bisa keluar dari permasalahan ini. Ia tak ingin dijodohkan atau pun menikah sekarang. Ia ingin menikmati masa muda terlebih dahulu. Ia juga ingin menikah karena alasan cinta, bukan karena paksaan ataupun perjodohan ia menikah dengan pria pilihannya.

Dan Lucy sangat tau jika ini bukan dari akhir perjalanan hidupnya atau mungkin bukan dari akhir perjalanan cintanya. Karena ini bukan yang Lucy inginkan.

~~¶~~¶~~¶

Disisi lain, beberapa kali Nathan membuat anggota timnya hampir terjatuh dan sekarang ia bermain dengan cara kasar, ia seperti hanya bermain sendiri di lapangan basket ini dan tak mempedulikan orang lain disekitarnya. Akhirnya waktu istirahat tiba, dengan cepat Nathan melempar bola basket dengan keras tapi untungnya bola basket itu tak mengenai kepala seseorang.

Nathan meneguk habis air mineral yang ia bawa dan melemparkan botol kosongnya ke sembarang arah. Dion teman Nathan yang melihat itu langsung menghampirinya dan duduk disampingnya ia tersenyum melihat temannya ini terlihat begitu sangat kacau, karena tak biasanya ia seperti ini.

" Apa ada masalah? kenapa kau begitu kacau " Tanya Dion berbasa-basi, karena ia tau Nathan tak akan menjawab pertanyaannya, Nathan adalah seorang yang tertutup. Nathan yang baru menyadari ada seseorang yang duduk disampingnya langsung menoleh dan pastinya tanpa menjawab pertanyaan temannya ini.

" Bagaimana dengan kemajuan siswa kelas 10? " Dion hanya tersenyum mendengar pertanyaan temannya ini, bukannya menjawab tapi ia tanya balik.

" Ya kurasa sedikit, mereka juga sangat bersemangat. " Jawab Dion dengan menatap ke arah lapangan bola basket beberapa teman-temannya yang kembali mendribble bola.

Tiba-tiba suara dering ponsel membuyarkan kedua pria ini yang sedang terhanyut dalam pikirannya masing-masing. Ternyata suara itu berasal dari ransel Nathan, langsung saja Nathan mengambil benda pipih itu, ia terkejut karena yang tertera di layar ponselnya hanya nomer seseorang yang menghubunginya.

Siapa ini. Batinya.

Ia langsung mengangkatnya. Ia terkejut bukan main karena suara isak tangis seseorang yang ia dengar. Nathan langsung menegakan tubuhnya.

Young Marriage (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang