Part 46

3.3K 146 47
                                    

Gimana kabar kalian

Maaf yah kalau update nya kelamaan 😌

Nah kalau gak suka sama cerita lebih baik gak usah baca daripada coment yang buat bikin author gak semangat

Coment sebanyak-banyaknya🤪

Plagiat harap menjauh 😤

Suara cacian terdengar di ruang kerja lantai teratas gedung tinggi ini, dengan penampilan berantakan dasi yang sudah tak ditempatnya lagi dengan kemeja yang tergulung dan rambut yang acak-acakan.

Ia meremas ponsel yang ada digenggaman nya sebelum melempar ke lantai beruntungnya berlapis karpet bulu yang tebal. Lagipula ponselnya keluaran terbaru yang mungkin saja tidak retak layarnya atau rusak karena harganya saja yang tidak main-main.

" Bos... "

" Aku akan segera kesana! " Ucap Nathan tanpa mengalihkan tatapannya yang memandang lurus ke luar jendela dimana terlihat pemandangan kota Jakarta.

Reza menutup kembali pintu ruangan Nathan, dia menghembuskan nafas kasar melihat keadaan bosnya yang sekarang. Dia kembali menghubungi seseorang untuk menanyakan kabar yang sama seperti tiga bulan terakhir ini.

Kabar yang selalu dinantikan oleh bosnya dan juga orang-orang terdekat, Reza seperti melihat Nathan saat dirinya dibawa oleh ayahnya untuk pertama kali ke mansion keluarga Fernandez.

Dimana dirinya melihat Nathan yang begitu berantakan, murung dan juga sangat dingin saat dirinya menyapa dan kini Nathan yang dulu terlihat kembali.

Reza menghela nafas, ketika masih saja tak ada kabar yang didapat orang suruhan untuk mencari Nyonya nya yang menghilang tanpa jejak.

Nathan yang kini selalu marah-marah tanpa sebab, membuat Nathan beberapa kali juga meminta padanya untuk membawa orang dan beradu tinju untuk melampiaskan rasa marahnya.

Setelah meeting Nathan kembali ke ruangannya, padahal jam sudah menunjukkan pukul sebelas malam tapi tidak ada niatan untuk pulang. Dia lebih memilih bermalam di kamar di ruang perusahaan nya.

Setelah Lucy pergi dari rumah, Nathan jadi tidak ingin pulang kerumahnya, karena mengingatkan akan dirinya yang begitu bodoh yang telah menyia-nyiakan istrinya. Berlaku tak adil padanya, menganggap nya tak ada bahkan berucap kasar dan lebih parahnya lagi membawa pulang perempuan lain dan bercanda gurau, padahal ada istrinya yang seharusnya ia jaga hatinya bukan malah menyakitinya.

Ya ia akui dia begitu bodoh dan ah brengsek mungkin itulah kata yang begitu tepat untuknya.

Ia terlena akan masa lalunya yang membuat nya menyakiti perempuan yang sudah menjadi istrinya, semuanya kelakuan nya tak jauh beda dengan kejadian yang dialami keluarganya dulu.

Nathan mengusap lembut bingkai foto yang terpampang wajah istrinya saat tersenyum, dia begitu cantik dan sangat mempesona tapi kenapa tidak membuat Nathan terpesona melihatnya bahkan dirinya masih terbelenggu dengan masa lalunya.

Dirinya yang tidak mau keluar dari bayang-bayang masa lalunya, bukan istrinya yang tidak membuatnya terpesona.

Nathan tersenyum getir menatap senyum indah yang terukir diwajah Lucy, bukannya dirinya memberikan kebahagiaan dan juga membuat senyum nya yang indah terus mengukir tapi apa yang dilakukan nya?

Young Marriage (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang