Part 22

3.3K 109 0
                                    

Please vote and coment nya

Lucy menatap Nathan tanpa berkedip memastikan jika yang dikatakan Nathan bohong, tapi nyatanya tidak ada tatapan kebohongan di tatapan Nathan.

" Nat jangan bercanda deh. " Ucap Lucy dengan kekehanya.

" Tidak Lucy aku tidak sedang bercanda, lagipula beberapa hari ini aku sibuk mengurusi semua berkas yang ku gunakan untuk masuk universitas disana. " Lucy kembali mendongak, tanpa sadar air matanya kembali meluncur.

" Nat tapi... Hiks... "

" Aku gak mau kamu pergi Nat, Amerika itu jauh. Terus kamu disana juga lama, aku gak mau Nat. " Jelas Lucy membuat Nathan langsung mendekap erat Lucy, memejamkan matanya membayangkan bagaimana nanti jika dia sudah disana.

" Satu bulan sekali aku akan pulang, dan setiap hari aku akan menghubungi, jangan menangis oke. Kita gunakan dua hari ini untuk buat kenangan indah. " Ucap panjang lebar Nathan, Lucy tersenyum mendengar kalimat terakhir Nathan.

" Sejak kapan kamu gini Nat? " Tanya Lucy disertai dengan cengirannya.

" Maksudnya? " Nathan mengernyitkan keningnya bingung.

" Huh lupa dia manusia datar. " Gumam Lucy, yang ternyata terdengar oleh Nathan.

" Maksud kamu apa bilang gitu? " Kini Nathan langsung menatap Lucy dengan kesal.

" Ah tidak-tidak, aku ngantuk Nat pengen tidur. Aku tidur sama kamu yah? " Tanya Lucy, dan tanpa aba-aba langsung memeluk Nathan.

" Ya udah tidur, sudah malam. Besok kita jalan-jalan. " Lucy yang sudah memejamkan matanya, langsung terbuka kembali dan menatap Nathan dengan tatapan berbinar

" Benarkah? " Nathan mengangguk mengiyakan dengan disertai senyum manisnya, ya tuhan manis sekali.

Lucy langsung saja mengerjapkan kedua matanya ketika melihat senyum itu, jantungnya kembali berdetak ada apa dengan dirinya. Lagipula ia tidak punya riwayat penyakit jantung.

Membuat Lucy langsung saja memeluk erat Nathan, ia tersenyum dengan mata yang tertutup tidak sia-sia dia minta maaf malam ini. Huft memang benar kalau tidak dilakukan hari ini kapan lagi ia akan merasakan momen seperti ini.

Tapi masih ada sesuatu yang mengganjal.

" Nat siapa cewe yang waktu di acara perpisahan itu? " Tanya Lucy mendongakkan kepalanya.

" Apa itu yang membuat mu keluar dan memilih berduaan dengan mantan mu itu? " Jawab Nathan dengan menaik turunkan alisnya menggoda Lucy.

" Nathan! " Kesal Lucy dan langsung mencubit pinggang Nathan membuat nya langsung mengadu kesakitan, disertai dengan tawa Nathan yang seakan sesuatu berterbangan diperutnya dan jantungnya berdetak mendengar suara tawa.

" Oke... Cewek yang waktu itu, dia pacar Leon. Kamu ingat bukan waktu aku nyuruh kamu istirahat di hotel pasti kamu ketemu sama si Leon? " Lucy mengangguk mengiyakan ucapan Nathan, ia ingat dengan cowok yang ia kira pencuri.

" Tunggu, apa kau cemburu Lucy? " Nathan mengernyitkan keningnya kini, dengan senyum jahil menghiasi wajahnya.

" Mau aku cubit lagi heh?! " Nathan yang mendengar itu langsung tertawa dengan tangan memeluk Lucy erat. Oh dia sangat suka sekali melihat wajah kesal Lucy.

Young Marriage (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang