Setelah gue pikir-pikir, sebaiknya gue ngelanjutin story ini 😔
Jadi hargailah karya ini dengan vote dan coment gak bayar geratis!
Lucy langsung merebahkan tubuhnya ke ranjang empuk, ketika semua pekerjaan yang diperintahkan oleh ibu mertuanya telah selesai. Ya bukan hanya mencuci saja bahkan setelah mencuci Lucy kembali disuruh untuk membereskan rumah, dari mulai membersihkan barang-barang, menyapu dan juga mengepel.
Entah ini sudah direncanakan atau tidak, karena memang Jack tidak ada dirumah membuat Rina lebih leluasa memerintah Lucy seperti dia memerintah seorang pelayan.
Lucy memejamkan mata sejenak, membuat dirinya hanyut dalam dunia mimpi.
~~¶~~¶~~¶~~
Nathan baru saja turun dari pesawat yang ia tumpangi setelah sekitar delapan belas jam mengudara, dan kini dirinya sedang menunggu orang yang akan menjemputnya untuk langsung pergi ke apartemen yang telah disiapkan oleh Dad-nya.
Ini untuk pertama kali dirinya ke kota Cambridge, Massachusetts Amerika Serikat. Selama perjalanan Nathan selalu menatap kota yang disebut dengan kota pelajar, karena banyaknya universitas yang tersebar dibelahan kota Cambridge.
Tidak berbeda juga dengan kota New York, hanya saja di kota Cambridge lebih tenang dan ya tidak seramai kota New York ataupun Las Vegas.
Tiga puluh menit kemudian Nathan sampai di tempat yang akan menjadi tempat tinggalnya selama dirinya belajar di negara Paman Sam ini.
" Tuan, jika Anda membutuhkan sesuatu kami ada didepan. " Ucap salah satu pelayan yang mengantar Nathan.
Nathan hanya mengangguk mengiyakan, ia mulai masuk ke dalam apartemen dan melihat isi dari ruang ini. Sangat mudah ditebak jika Jack telah menyiapkan ini semua, dimana ia melihat foto besar yang terpajang didepan ruang tamu, siapa lagi jika bukan foto pernikahan nya dengan Lucy. Ia tersenyum mengingat kejadian di bandara tadi, bagaimana wajah merah sang istri ketika ia menciumnya.
Seakan itu adalah ciuman pertamanya.
Sungguh Nathan tak akan melupakan bagaimana dirinya, dengan beraninya mencium Lucy yang memang berstatus istrinya, didepan umum.
Ia menata semua pakaiannya kedalam lemari, sekarang dirinya kembali sendiri tapi ini berbeda dengan di mansion nya jika disana ada seorang pelayan sekarang tidak. Jack membiarkan sang anak untuk menjadi mandiri, dengan tidak mengikutsertakan seorang pelayan dalam apartemen yang sudah ia siapkan untuk anaknya hanya ada bodyguard yang memantau dari jauh.
Selesai sudah, Nathan merebahkan dirinya di atas kasur king size, menatap langit-langit kamar. Lantas ia teringat dengan janjinya ketika di bandara jika ia akan menghubungi Lucy jika sudah sampai.
Dengan cepat Nathan meraih ponselnya, tetapi ketika ia akan menghubunginya ia urungkan ketika ia sadar jika waktu Cambridge dan Jakarta berbeda.
Akhirnya Nathan hanya mengrimkan pesan. Jika dirinya sudah sampai, mungkin di Jakarta sekarang sudah dini hari karena sekarang disini jam satu siang mungkin di Jakarta sekitar jam dua malam.
Setelah itu ia memutuskan untuk tidur karena perjalanan yang sangat melelahkan membuatnya merasa sangat lelah dan menguras tenaga.
KAMU SEDANG MEMBACA
Young Marriage (ON GOING)
Любовные романыDia hanya gadis muda berumur 17 tahun, tapi takdir berkata lain. Karena diusianya yang masih sangat muda, ia harus dijodohkan dengan pria yang tak pernah ia kenal sebelumnya. Bukan!!! ia bukan menikah dengan pria yang berumur, Ia menikah dengan pria...